part 08

70 2 0
                                    

Mereka berdua mencari Nana disekiliking sekolah tetapi tak menemukannya, entah kemana Nana pergi.

Nana masih menangis dan ia berencana untuk bolos sampai pulang sekolah nanti karna ia malas masuk kedalam ke kelas ditambah hari ini pelajaran olahraga dan gurunya pak Adnan, ia malas jika harus beradu arugumen dengan pak Adnan yg akan banyak bertanya.

"Gk takut disini sendirian, rumornya sih ada perempuan yg bunuh diri disini dan arwahnya suka gentayangan gitu." Ucap seorang pria dengan suara serak tetapi menambah ketampanannya.

Nana masih tak memperdulikan suara itu yg berusaha menakut-nakutinya, ia tak perduli jika ia diculik oleh hantu itu lebih bagus.

"Maaf." Ucap Zaki yg duduk disamping Nana.

Nana menghiraukan perkataan Zaki untuk apa dia kesini apa belum puas tadi memarahinya.

"Mau ngapain kesini? Apa belum puas marahin Nananya?." Ucap Nana tanpa melirik Zaki.

"Ayo kekelas disini cuma ada kita berdua takut timbul fitnah." Ucap Zaki.

"Nana gk mau kalau mau kekelas ya sana, lagian siapa yg nyuruh dateng kesini! Kan gk ada." Ucap Nana dengan nada sinis.

Zaki menghembuskan nafas kasarnya ia harus ekstra sabar menghadapi adik kelasnya ini yg masih labil akan cinta.

"Na, kamu tau gk arti cinta yg sesungguhnya itu apa?." Tanya Zaki.

Nana menghapus air matanya dan melirik Zaki sebentar lalu memejamkan matanya.

"Nana gk tau cinta lagian Nana gk pernah jatuh cinta." Ucap Nana sambil pergi meninggalkan Zaki.

Zaki mengejar Nana tetapi Zaki kira Nana akan pergi kekelas ternyata Nana berlari ke arah gerbang.

"Nana." Teriak Zaki sambil berlari mengejar Nana, sungguh Nana sangat kencang berlari seperti kereta.

Nana menghiraukan teriakan Zaki ia masih fokus berlari untuk keluar gerbang sebelum gerbangnya ditutup oleh pak satpam.

Zahra dan Adnan melihat Zaki mengejar Nana dilapangan membuat mereka berdua menghampirinya dan ikut mengejar Nana.

"Nana." Teriak Zahra.

Ketika Nana sudah hampir sampai dipintu gerbang ia tersandung kakinya sendiri dan terjatuh alhasil ia gagal untuk bolos dari sekolah.

Bruk..

Nana meringgis kesakitan karena kakinya terbentur tembok.

Zahra berlari menghampiri Nana yg terjatuh berusaha menolongnya.

"Ya Allah Na, kamu gpp kan?." Tanya Zahra yg khawatir.

"Nana gpp kok Zah." Elak Nana padahal kakinya sangat sakit.

Zaki dan pak Adnan pun ikut menghampiri Nana yg terjatuh.

"Kamu gpp kan Na?." Tanya Adnan.

"Menurut bapak gimana? Saya jatuh dan kaki saya terbentur tembok sialan ini, menurut bapak saya baik-baik saja." Ucap Nana yg kesal dengan guru yg satunya ini.

"Kamu jangan nyalahin temboknya Na, lagian kan kamu yg nabrak temboknya." Ucap Adnan sambil melihat kondisi kaki muridnya.

"Ya Allah pak bisa gk sih 1 detik jangan mengeluarkan pidato yg indah dari mulut bapak itu saya capek pak dengernya." Ucap Nana dengan kedua tangan didepan dada.

Adnan menatap tajam muridnya ini, satu kata untuk muridnya ini MENYEBALKAN.

"Na, kita ke uks ya." Ucap Zaki yg membuat Nana semakin kesal.

cadarku sayang,cadarku malangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang