-3-

2K 140 0
                                    

Terlihat sekarang, ada alasan kenapa Jennie jadi bersikap dingin ke Kai. Kai tidak menepati janjinya. Kai berjanji akan bertanggung jawab tapi sudah beberapa bulan setelah kejadian itu. Kai sama sekali tak ada menemuinya, palingan hanya selisih jalan. Dan baru tadi Jennie bicara lagi ke Kai.

Setelah mengantarkan bubur ayam untuk Kai tadi, Jennie pergi menuju kelasnya. Kelas Jennie itu sama dengan Krystal. Dan Jennie adalah sahabatnya Krystal. Jennie juga yang jadi mak comblang nya Krystal dan Lay.

Saat ditengah jalan menuju kelas nya. Jennie merasa perutnya mual dan kepala nya pusing sekali. Yang membuat dirinya harus berlari ke wc karena rasa mualnya tadi.

Jennie memuntahkan isi perutnya, namun yang keluar hanya cairan putih. Tak ada makanan Jennie yang keluar. Jennie berjalan kembali ke kelasnya. Ditengah jalan Jennie menabrak seseorang setelah itu pandangannya hitam dan kesadarannya berkurang.

*****

Felix menangis di luar ruang pemeriksaan klinik tempat dia membawa Jennie saat pingsan tadi. Felix adalah sahabat Jennie. Seperti kata orang persahabatan antara pria dan wanita itu tak kan ada yang tulus. Pasti salah satunya mencintai sahabat lawan jenisnya itu. Seperti Felix dia cinta pada Jennie. Alasan Felix menangis adalah setelah mendengar penjelasan dokter tadi.

"Nona Jennie positif hamil, usia kandungan nya sekitar tiga minggu"

Pernyataan yang diberikan dokter itu terbayang selalu di otaknya. Berpikir siapa yang telah menghamili Jennie. Dan kenapa Jennie bisa melakukan tindakan bejat itu.

Menghapus air matanya Felix masuk ke ruangan yang didalamnya ada Jennie yang tengah berbaring baru sadar dari pingsannya.

Jennie melihat Felix yang mendekatinya. Ingin bertanya kenapa bisa dia sampai di sini.

Felix menceritakan ketika Jennie pingsan. Setelah itu bertanya pada Jennie siapa yang menghamili nya.

"Kau hamil Jennie, usia kandungan mu sudah tiga minggu. Siapa yang menghamilimu Jennie?"

Sedangkan Jennie tampak menutup mulutnya tak percaya atas pernyataan dan pertanyaan dari Felix.

"Aku hamil?"-tangis Jennie pecah

Felix hanya diam setelah itu bertanya kembali.

"Siapa yang menghamilimu Jennie?!"

Jennie menceritakan kejadian dia dan Kai.

Felix tampak sangat marah setelah mendengar penjelasan Jennie. Ingin sekali dia membunuh Kai atas perbuatan yang telah Kai lakukan pada Jennie.

"Aku akan menemuinya meminta pertanggung jawabannya!"-ucap Jennie sambil turun dari ranjang tempat dia berbaring.

Felix tak mencegahnya memang Jennie harus meminta pertanggung jawaban pada Kai. Tapi terlintas dikepala Felix jika Jennie meminta pertanggung jawaban pada Kai maka tidak ada kesempatan untuk dia memiliki Jennie.

"Aku mohon jangan sampaikan ini pada siapapun Felix"

Felix menganggukkan kepala nya.

"Biar aku antar kau bertemu dengannya"

Jennie mengangguk kan kepalanya. Setelah itu pergi dari ruangan itu disusul oleh Felix.

*****

"Kenapa kau memanggil ku kesini?"

"Aku hamil"

Kai terkejut bukan main atas pernyataan dari Jennie barusan.

"Kau bohong kan"-tak percaya Kai

"Untuk apa aku bohong! kau berjanji akan bertanggung jawab padaku!"

Jennie menangis, dia adalah wanita kuat tapi kali ini dia menangis.

Kai sudah dua kali melihat Jennie menangis dan itu semua karena dia.

Kai akhirnya membuat keputusan dia akan menikahi Jennie dalam waktu dekat ini.

"Aku akan menikahimu. Antarkan aku ke keluarga mu sekarang. Aku akan melamar mu"

*****

Kai dan Jennie sudah sampai di gerbang pintu rumah Jennie. Jennie ada perasaan takut kalo nanti keluarganya jadi membenci nya setelah ini.

Kai dan Jennie turun dari mobil setelah itu masuk ke rumah Jennie. Di ruang tamu ada Lay disana. Rutinitas Lay adalah numpang makan dirumah Jennie. Dan setelah itu bermain game di ruang tamu.

Lay sadar akan kehadiran sahabat dan sepupunya itu tersenyum senang bahwa Kai dan Jennie sudah dekat seperti yang dia rencanakan.

"Wissss Mantap, gercep juga ya lu. Udah ngantarin adek gw pulang ajaa"

Jennie berlari menuju Lay setelah itu memeluknya dan menangis. Lay bingung dengan sikap Jennie. Setelah itu menatap Kai seolah bertanya kenapa Jennie.

"Gw pengen ketemu dengan orang tua Jennie"-ucap Kai pada Lay.

Lay mengerti lalu ingin memanggil orang tua Jennie tapi Jennie tak mau melepaskan pelukannya. Ada yang tak beres pikir Lay. Karena Jennie sangat jarang seperti ini. Akhirnya Lay hanya berteriak memanggil tante dan om nya.

Orang tua Jennie datang keruang tamu menatap heran pada Lay yang berteriak memanggil mereka.

"Ada yang mau ketemu om dan tante"

"Siapa?"-tanya papa Jennie

"Dia"-ucap Lay sambil menunjuk Kai dengan dagu nya.

"Terus itu Jennie kenapa nangis?"-heran mama Jennie.

"Maaf tante saya akan menjelaskannya"-ucap Kai.

"Kalau begitu duduk lah dulu"-ucap papa Jennie mempersilahkan Kai duduk.

Oh Baby I •|• JonginnnaaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang