[ SEVENTEEN ] "The Manifestation of thirteen holy animals" ✔️

7' Don't Be Sad

Flashback on

"Eomma Junhui takut...."

"Junhui dengarkan eomma ne, kamu pergi ya nak jangan disini, nanti eomma dan appa memyusul."

"Tapi tapi."

"Junhui, kau anak appa satu satunya dan kau akan menjadi penerus appa. Seorang pelindung gunung suci ini. Kau harus jadi Black Panther yang selamat. Sekarang pergilah."

"Menyerahlah kalian dan serahkan wilayah ini atau kalian semua akan mati."

"Eommaaaaa appaaaaa."

"Mau kemana kau anak kecil, lihatlah eomma dan appa mu. Mereka sudah mati HAHAHAHA."

"Hiks hiks eomma appa Junhui takut."

"Sekarang kau harus mati, terima lah ini."

"Aaaaaaa."

"Hentikan pertumpahan darah ini, atau kami hancurkan kalian dengan kekuatan bulan."

"Sialan, kalian klan ular hijau... SEMUA MUNDURR."

"Kau baik baik saja anak kecil."

"Aku baik ahjussi, te-terima kasih."

"Sekarang kau selamat."

Flashback of

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau.... Kau yang membunuh Eomma dan Appa ku, kau yang menghancurkan rumahku. MAU APA KAU SEKARANG HAH.. APA KAU MAU MEMBUNUH KU."

"Ya itu aku, aku Jongwoon, tapi maaf saja disini aku tidak ingin membunuhmu." ucapnya

Jongwoon tersenyum dan mendekati Junhui yang masih terikat di balok kayu.

"Setelah 250 tahun yang lalu aku bertemu dengan mu, kau masih mengingatku ya Junhui. Seperti yang aku bilang sebelumnya, disini aku hanya ingin memisahkan mu dari yang lain" lanjut Jongwoon.

"APA SALAH KU HAH?!? APA SALAH JIKA AKU TERLAHIR SEBAGAI JELMAAN HEWAN SUCI?!? KEN-KENAPA?!? Jelaskan padaku kenapa hiks."

Jun menangis, menumpahkan segala emosinya didepan seorang musuh yang sewaktu waktu bisa memghabisinya saat itu juga.

Tapi apa daya, ia tidak bisa melepaskan diri. Tenaga nya habis entah karena apa, lagipula ia hanya seorang penerima ramalan, menerawang masa depan. Ia tidak mempunyai kemampuan untuk menghancurkan ataupun membakar rantai yang mengikat dirinya ini.