You And Me Under The Moonlight
Aku berada di dekat sebuah sungai yang lumayan lebar dengan dataran salju serta pohon cemara di kanan kiri ku. Disini sangat sepi dan aku yakin jarang sekali ada yang kemari.
Aku kembali berjalan, menyusuri setiap aliran sungai itu. Berjalan dengan perlahan sambil melihat sekeliling, bagaimana jika ada musuh sekitar sini?
Setelah lama berjalan, aku pun terhenti di sebuah air terjun yang indah. Airnya memantulkan sinar bulan dengan sangat bagus.
Ku berkeliling, melihat lihat kecantikan dari air terjun yang bisa dibilang ukurannya cukup besar. Ditambah lagi bebatuan di sekitar air terjun itu membuat itu tampak indah.
"Ini air terjun apa? Disini sangat dingin bahkan hamparan salju di dataran sekitar sini lebih tebal."
"ini air terjun yang aku jaga hyung, kau bisa menyebut wilayah ini Air Terjun Kejujuran"
"Siapa disana?"
"Baru beberapa bulan lalu aku meninggalkan mu, kau sudah melupakan ku hyung?"
"Tidak tidak tidak mungkin. Kau.. Jangan jangan kau....."
"Ne hyung. Ini aku Myeongho. Apa kabar Jun hyung?" ucap Myeongho yang muncul dari balik Air Terjun
"Ho-ya be-benarkah itu kau?"
"Ne. Ini aku, Myeongho mu. Adikmu "
Jun berlari dan memeluk Myeongho yang berdiri di bawah deras nya aliran air terjun. Membuat mereka berdua basah kuyup.
Jun menarik Myeongho ke arah daratan. Dan mereka berdua duduk di sebuah batu besar.
"Ho-ya, aku sangat merindukanmu. Bahkan setiap malam aku selalu memandangi mawar es yang kau berikan padaku."ucap Jun sambil memegang kedua bahu Myeongho
"Dan, aku bisa menyentuhmu. Ap-apa aku sudah mati?" lanjutnya
Myeongho menangkup kedua pipi Jun sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aniyo hyung, kau belum mati. Kau masih hidup."
"Lalu, bagaimana bisa terjadi?"
"Anggap saja ini kejutan dari bulan untuk mu hyung. Ia mempertemukan kau dan aku dibawah sinar rembulan."
"Tap-tapi aku... Ak-"
"ssstt sudahlah hyung, kau ini seperti Hoshi Dokyeom dan Juga Seungkwan lama lama. Berisik." Jari Myeongho berada di bibir Jun, menyuruh hyung nya ini agar berhenti mengoceh. Dan sepertinya itu berhasil.
"Hyung. Bagaimana kabarmu?" lanjutnya
"Aku baik, seperti biasanya. Bagaimana dengan mu?"
"Ya sangat baik untuk saat ini. Lalu bagaimana yang lain?"
"Kita semua baik baik saja. Dan kau tau, sekarang kita semua tinggal bersama." ucap Jun berbinar
"Benarkah? Senang mendengar nya. Kalian tinggal dimana?"
"Di sekitar Kolam Harapan ."
"Woah senang mendengarnya. Aku jadi rindu tempat itu."
"Kau bisa tinggal bersama kita lagi kan, sekarang kau bisa kusentuh, dan kau pun bisa menyentuh ku."
"Mianhae Hyung, aku tidak bisa."
"Kenapa? Kenapa tidak bisa? Jelaskan padaku kenapa?" mata Jun me merah, suaranya menjadi serak
KAMU SEDANG MEMBACA
[ SEVENTEEN ] "The Manifestation of thirteen holy animals" ✔️
FantasyRamalan bulan telah turun Mengharuskan ketigabelas legenda yang terpencar ini berkumpul Demi melindungi kalung bulan Menyatukan kekuatan serta kerjasama untuk melawan musuh dunia. Junhui.... Harus berkelana demi menemukan legenda yang lainnya...