14' Cause We're Your Home

4.1K 566 171
                                    

Tinggal di gua yang ada di dalam hutan lebat merupakan pilihan yang bagus. Selain mendapatkan tempat yang aman untuk berlindung, disana juga terdapat tempat yang luas untuk melatih kekuatan.

Seperti yang sudah para hewan suci ini lakukan. Mereka sudah hampir 3 minggu tinggal di gua itu, gua yang berada di hutan tempat Seungcheol berasal.

Ya hampir 3 minggu, karna besok adalah hari dimana Bulan Biru akan bersinar. Saat saat yang menentukan masa depan bumi.

Para hewan suci terlihat sedang melatih kemampuannya masing masing. Mereka yang tergolong tipe petarung melatih jurusnya. Sedangkan yang tergolong tipe pendukung, mereka berlatih menggunakan pedang.

Seungcheol, ia terlihat berlatih bersama dengan Myeongho di dekat aliran sungai. Mereka bertarung tanpa main main. Bisa dilihat dari Seungcheol yang sudah menggunakan senjata andalannya, Busur Matahari. Busur yang memiliki bentuk seperti lidah api dengan anak panah terbuat dari api. Terkadang Seungcheol juga mengeluarkan bola api dari tangannya.

Untuk mencegah hutan habis terbakar, Seungcheol dipasangkan dengan Myeongho. Jika Seungcheol mempunyai Busur Matahari, Myeongho mempunyai Tombak Es. Tombak yang bisa dipakai untuk menyerang dan bertahan, tombak yang terbuat dari kristal es yang sangat dingin. Saking dingin nya radius 2 meter dari Myeongho berubah menjadi berlapis es.

Tak jauh dari aliran sungai terlihat Mingyu dan Seokmin yang sedang berlatih. Mingyu mengeluarkan petir dari kedua tangannya dan menyerang Seokmin. Seokmin yang terkena listrik dari petir Mingyu pun membalas dengan menghimpit Mingyu dengan dua benteng tanah yang sangat tebal. Saat yang bersamaan ia menyerang Mingyu dengan tanah yang ujungnya sangat runcing.

Mereka beradu jurus dan juga beradu senjata. Mingyu mengeluarkan senjata nya, Pedang langit. Pedang yang terbuat dari petir biru dan memiliki daya rusak tinggi, sedangkan Seokmin mengeluarkan Perisai Bumi. Perisai yang memiliki kekuatan menahan berbagai serangan dan dikatakan sangat sulit untuk bisa menembus perisai itu.

Terlihat juga Dino, Seungkwan dan Hansol yang tengah melatih formasi tempur mereka sendiri. Disaat Dino menarik sesuatu dengan telekinesisnya, Hansol akan berteleport dengan Seungkwan dan saat waktu sudah tepat Seungkwan akan mengeluarkan jurusnya, angin yang berputar kencang di kedua tangannya.

Sedangkan Jisoo berlatih untuk bisa menahan waktu lebih lama, karna itu akan sangat membantu para kelompok penyerang untuk mengenai sasaran.

Lalu ada Jeonghan, ia akan bekerja sama dengan Hoshi, Wonwoo dan juga Jihoon. Jeonghan menjadi tabib apabila para kelompok penyerang terluka sedangkan Hoshi Wonwoo dan Jihoon akan membantu Jeonghan apabila ia
kehabisan tenaga.

Dan terakhir ada Jun, ia yang bertugas untuk memprediksi atau bisa dibilang ia yang menyusun strateginya.

Berlatih berlatih dan terus berlatih merupakan rutinitas yang mereka jalani untuk beberapa hari kedepan.

♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️

"Sebentar lagi segalanya akan berakhir, dunia akan berada dibawah kuasa ku Hahahah."

"Tuan Leeteuk, zirah serta perlengkapan mu untuk besok sudah siap." ucap kyuhyun yang berdiri di samping Leeteuk

"Bagus, tugasmu selesai. Kembali ketempatmu dan istirahat Kyuhyun."

"Baik, saya pamit. Terimakasih tuan." Kyuhyun pun meninggalkan ruangan Leeteuk

"Apa anda yakin tuan ingin melawan mereka seorang diri?" kini Jongwoon bertanya

"Ya, kau tak perlu menyiapkan pasukan. Aku sudah tau kemampuan mereka dan pasti ini mudah. Kau pergilah bersama Kyuhyun. Aku ingin sendiri disini."

"Baik tuan."

♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️

Hari sudah sore, menandakan bahwa latihan rutin mereka telah usai. Para hewan suci berkumpul di dekat aliran sungai dan membuat api.

"Hei tadi aku menangkap ikan, mari kita bakar." ucap Hoshi

"Ayoo." ucap mereka semua sambil mengambil ikan masing masing.

Suasana hening sesaat, mereka sedang sibuk dengan ikan bakar yang mereka buat. Memperhatikan setiap detail daging ikan yang membuat perut keroncongan. Saat dirasa sudah mulai matang mereka pun memakannya.

"Hmm ikan ini enak sekali, iya kan Seungkwan?" ucap Dokyeom

"....."

"SEUNGKWAN!!"

"AHH IYA IYA HADIR."

"Kau kenapa Saeng? Ada yang mengganggu pikiranmu?" ucap Seungcheol sambil memegang pundak Seungkwan

"Seungcheol Hyung?"

"Ne? Kenapa?"

Seungkwan tidak menjawab, ia langsung memeluk Seungcheol dengan erat, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Hyung tertua nya ini.

Melihat itu Seungcheol memberi kode pada semuanya agar diam dan tidak berisik. Seungcheol juga menyuruh mereka semua untuk sedikit Menjaga jarak.

Seungcheol mengusap pelan punggung Seungkwan yang masih terisak di pelukannya. Dapat dilihat dari badannya yang sedikit bergetar.

Dengan sabar ia menenangkan dongsaeng nya ini, ia tetap mengusap dan sesekali menepuk pelan punggung Seungkwan.

Saat dirasa sudah tenang, Seungcheol mengendurkan pelukannya dan menangkup wajah dongsaeng nya.

"Sudah tenang?" tanya Seungcheol dan dijawab oleh anggukan.

"Sekarang kau bisa cerita, ada apa hm?"

"Aku hanya rindu pelukan appa. Biasanya disaat aku takut ia selalu memeluk ku. Aku hanya punya appa, waktu kecil eomma meninggal karna sakit. Sedangkan appa, ia menghilang bersama dengan pamanku." Seungkwan mulai bercertita

"Appa pernah bilang, Rumah mu adalah tempat dimana ada seseorang yang memikirkan dan menunggu mu. Dan sekarang... Rumahku telah tiada, tidak ada." lanjutnya. Ia sedikit mengeluarkan air mata

"Hei, kau lihat kita semua kan? Kami disini selalu memikirkan mu, kami selalu menunggu mu. Kita disini saling memikirkan dan menunggu. Jadi jangan pernah berpikir bahwa kau sudah tidak punya rumah, mengerti?" ucap Seungcheol dengan lantang nya.

"Benarkah itu hyung?" tanya Seungkwan

"Tentu saja."































"Karena kita adalah rumah mu."

.
.
.
.
.
.

Esok..
Adalah hari penentuan.
Hari dimana nasib bumi dipertaruhkan.
Para hewan suci dari berbagai klan.
Bersatu dan bekerja sama.
Untuk menghadapi Raja dari Kegelapan.
Kalung bulan akan bereaksi.
Memperlihatkan kekuatan yang sebenarnya.. 
Keberhasilan tergantung dari mereka sendiri...

✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅

Hai hai hai...
Sebentar lagi perang nya gaes..

Judulnya ini sebenernya bingung mau gimana, pas dipikir pikir aku mau ada adegan sedikit melow gitu jadi ya begini deh :)

Aku ga pinter bikin yang sedih sedih gaes mon maap ya :)

Oke makasih yang udh mau baca vomment di ff ini❣️

Mohon maaf bila ada kesamaan dengan cerita lain


Salam dari Author

💞💞💞💞💞💞💞

Artemia_19

 [ SEVENTEEN ] "The Manifestation of thirteen holy animals" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang