[09]

13 4 0
                                    

Ana Pov
Setelah menunggu hampir selama 30 menit, Gavin akhirnya sampai. Aku mengintip lewat jendela, namun-- tunggu, itu bukan Gavin! Itu seperti--astaga driver grab food!  Mau ngapain dia?

"Tok, tok, tok permisi"

Aku mengalihkan pandanganku. Dengan segera aku membuka pintu. Benar kan, untuk apa dia kesini dan bukan Gavin?

"Iya pak?" tanyaku.

Kemudian driver itu tersenyum sambil menyerahkan sekantung makanan yang berisi nasi goreng. Loh loh apaan ini? Masa iya Gavin berubah jadi tua dan jadi driver?

Aku mengernyit heran "Tapi, gak ada yang pesen pak"

"Tadi dek Gavin yang mesen, terus nyuruh anterin ke rumah kamu"

"Gavin?"

"Iya Gavin. Gavin Mahendra"

Astagaa itu kan nama Gavin. Kok dia suruh driver ini sih?

"Owh yaudah makasih ya pak" Kataku sambil mengambil nasi goreng nya.

"Iya sama-sama dek. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Aku masuk ke dalam rumah setelah driver tersebut melenggang pergi dengan motor Vario nya. Setelah aku duduk di meja makan, ada chat dari Gavin.

Na, udah nyampe kan nasi goreng nya?

Udah. Eh, katanya lo sendiri yang bakal kasih ke rumah gue, kok malah driver sih?

Ya maaf. Ada telfon mendadak dari Putri, gue ini lagi anter dia ke rumah nenek nya.

Owh yaudah.

Lo gak marah kan?

Ya marah lah bego. Putri lagi Putri lagi, peka ngapa_-

Gak.

Yah Ana, jangan marah dong, pleasee

Gak, gue gak marah. Ngapain marah?

Yaudah besok gue jemput ya see you, good night😊

Read.

Aku menghela nafas panjang. Entah sudah yang keberapa kali Gavin membatalkan niatnya untuk aku karna Putri. Di satu sisi, aku ini sangat kesal pada Putri, dia selalu saja berhasil membuat Gavin tak berdaya dan selalu menurutinya. Tapi di sisi yang lain, Putri ini sahabatku. Ah bimbang sekali, aku ini harus bagaimana?

"Loh sayang, kok belum tidur?"

Aku tersentak kaget melihat bundaku yang sudah berdiri tepat di belakangku.

"Ana?" tanyanya lagi.

"Emm iya bunda. Belum ngantuk"

"Owh gitu. Eh hubungan kamu sama Gavin baik kan?"

"Baik kok bunda"

Bohong banget kamu Ana

"Oke. Itu nasi goreng, kenapa gak dimakan?"

Aku menggeleng malas "Gapapa bunda. Buat bunda aja"

Bundaku mengernyit "Loh kok bunda, kenapa?"

"Aku kenyang"

Kemudian, aku segera menaiki tangga menuju kamar.

.~~

FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang