[12]

18 5 0
                                    

Gavin Pov

Kali ini gue pengen banget jalan berduaan sama Ana. Dah berapa hari ini gue tuh sama Putri terus, iya oke gue sadar. Sorry ya na, gue janji deh kali ini gak bakal bahas-bahas soal Putri dulu.

Gue ajak Ana ke taman. Ya emang mungkin biasa aja tapi karna gue lagi sama Ana, jadinya kerasa menarik gitu azekk.

Gue parkirin motor di deket pohon besar. Gue paksa Ana yang masih mantep pengen balik ke sekolah. Ya emang ini kali pertamanya Ana bolos. Tapi kalo sekolah rajin-rajin amat kan gak seru, gak ada yang berkesan buat diceritain ke anak cucu nanti. Yakan?

Author Pov
"Gavin ah gak mau, gue pengen sekolah" Ana memukul tangan Gavin yang sedang menariknya jauh ke dalam taman yang indah nan elok ini.

Gavin tak menggubris Ana Dan terus membawanya masuk. Gavin berhenti di kursi taman yang dekat dengan penjual ice cream yang sudah stand by sejak pagi buta.

"Bang, ice cream vanillanya dua ya"

"Siap dek"

"Gavin ih, gue pengen sekolah" Ana merengek kecil.

Gavin menangkup pipi Ana dengan tangannya "Bolos sehari doang na, besok sekolah kok"

Ana menepis tangan Gavin "Lo tau sendiri kan gue itu gak pernah bolos? Lo kok ajakin gue yang gak bener sih?"

"Hadeuh na lo itu udah telat banget, masa mau tetep dilanjutin ke sekolah? Mau diomelin sama bu Rosa apa?"

Ana terdiam dan menundukan kepalanya, bahunya mulai bergetar sedikit. Yang berarti sekarang Ana sedang menangis. Gavin yang menyadari itu langsung mengangkat wajah Ana dan benar saja, wajahnya sudah setengah basah.

"Lo kenapa nangis na?" tanya gavin khawatir.

Ana bertambah sesenggukan "Gue gak mau dicap sebagai siswa bandel vin hiks... Gak mau"

Gavin memeluk Ana memberikan sedikit ketenangan padanya, ya sebenarnya Gavin juga merasa sedikit bersalah pada Ana.

"Maafin gue ya na, gue salah" Kata Gavin sambil mengelus pundak Ana pelan.

"I-iya v-vin g-gapapa" Jawab Ana yang masih terisak.

"Em maaf dek, ini ice cream nya udah jadi?"

Oh, abang ice cream yang baik hati, tega banget bikin gavin lepasin pelukannya- Ana.

"Owh iya bang, ini uang--"

"Gak usah dek, itu kasian pacarnya nangis tenangin aja gih"

Ana menahan senyumnya, malu.

"Bukan pacar kok bang, cuma sahabat"

Ana gajadi senyum. Bodo amat.

"Yaudah terserah, selamat menikmati ya dek"

"Iya bang, makasih"

"Siip"

"Nih" Gavin memberikan ice cream di genggaman tangan kanannya pada Ana.

"Makasih" setelah itu Ana beranjak pergi meninggalkan Gavin.

"Tungguin!"





~~

FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang