[16]

15 3 0
                                    

"gue tadi belom sempet ngomong na:("

"Lo mau ngomong apa si emangnya?"

"Gue..."

"Kenapa?"

"Gue suka sama lo"

"H-hah?"

----------✨----------

Author Pov

Ana dan Arya kini berada di ruang kepala sekolah. Mereka duduk berhadapan dengan Pak Aji. Keduanya menunduk, bahkan Arya yang tadi terus menerus melawan Pak Aji kini tidak berkata-kata lagi. Keduanya sibuk meremas ujung baju seragamnya. Gugup. Takut. Dan perasaan cemas sedang menghantui mereka berdua.

"Saya kira, kamu itu anak yang baik Ana. Ternyata tukang bolos!"

Ana tersentak kaget. Spontan ia mengangkat kepalanya dan saling bertemu pandang dengan pak Aji.

"Apa?" Seru pak Aji sarkas.

"T-ti-tidak pak"

"Kamu Arya! Belum genap satu minggu kamu pindah ke sini, sudah berani bolos saja. Tadi bu Yolan memang menyuruhmu untuk mencari Ana tapi kenapa kalian tidak balik lagi ke sekolah?malah asik pacaran di jalan. Malu! Mikir!"

Arya mengepalkan tangannya. Ana yang melihat itu segera memegang lengan arya. Tidak mau hal yang sedari tadi ia fikirkan terjadi.

"Saya skors kalian dua hari!" final pak Aji.

Arya berdiri dari duduknya

"Udah ngomongnya?"

Arya. Aduh

Pak Aji melotot kembali. Ana menutup kedua matanya karna takut.

"Maksud kamu apa?"

"Kalo udah oke. Saya mau keluar!"

"Silahkan! Cepat pergi dari ruangan saya!"

"Na ayo na kita pergi"

Ana berdiri dan segera menyusul Arya yang hampir hilang di balik pintu.

"Ya, lo gapapa?"

Ana bertanya seperti itu karna Arya terlihat sangat marah.

Arya menolehkan kepalanya

"Gue gapapa na"

Ana hanya mengangguk menanggapi.

"Gue belum sempet ngomong tadi na"

"Emangnya lo mau ngomong apa?"

"Gue..."

"Kenapa?"

"Gue suka sama lo"

"H-hah?"

----------✨---------

Kita ke Gavin sama Putri yok.

Putri itu bohong. Dia sebenarnya tidak sakit. Dia hanya ingin bertemu Gavin. Meskipun mereka terlibat cekcok tadi,keduanya kini telah damai kembali.

Ya karna Gavin menyukai Putri.

Hhh...

[di rumah putri]

"Vin, thanks ya..."

Gavin yang sedang memainkan ponselnya menoleh lalu tersenyum.

"Kapan-kapan, bolos lagi yu"

"Apa? Kagak ah. Dosa tau boongin ortu ngakunya sekolah padahal kagak"

Putri melengkungkan bibirnya ke bawah. Gavin lalu Mendekati Putri dan duduk disebelahnya.

"Di sekolah juga kan ketemu, gak usah bolos-bolos lah ya" Gavin menyenderkan kepala Putri pada lehernya.

"Tapi di sekolah tuh ada Ana!"

"Emangnya Ana kenapa?" tanya Gavin.

"Gak suka gue sama dia. Keliatan banget pengen cari perhatian lo!" Putri menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Gavin terkekeh pelan.

"Ana itu sahabat gue. Mana mungkin dia suka sama gue?"

Putri menatap Gavin. Wajahnya tersenyum ambigu.

"Lo sayang sama gue?" tanyanya pada Gavin.

Gavin mengangguk.

"Oke. Jauhin ana!"

"Hah?!"





To be continued-,




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang