Terlalu Tampan [JenRen]

883 93 16
                                    

...

Siang itu Renjun bersama gengnya mendatangi kelas sebelas yang katanya ada murid baru. Bersama Haechan, Seungmin dan Han, Renjun mencari keberadaan si murid yang katanya memiliki ketampanan di atas rata-rata.

Anggap saja Renjun penasaran. Ya, Renjun memang penasaran setampan apa si murid baru yang sering diceritakan murid seangkatannya itu.

Sampai di deretan kelas sebelas mereka mendapat banyak perhatian. Jarang sekali geng mereka bermain sampai ke tingkat kelas dibawahnya. Apalagi dengan berita yang beredar jika mereka mencari si murid baru.

Di depan salah satu kelas yang menurut Renjun adalah kelas si anak baru itu keempatnya berhenti.

"Mana yang katanya anak baru?"

Semuanya hening. Tidak ada yang berani menjawab. Membuat Renjun jengkel dan hampir mematahkan leher si ketua kelas yang malah sibuk menunduk di depannya, kalau saja Jaemin si manusia kelebihan energi itu tidak mengganggunya.

"Eh Renjun. Kalo mau cari aku gak usah muter-muter dong. Kelas kita kan sebelahan. Kamu bisa panggil aku atau—"

"Bacot"

Seketika Jaemin terdiam.

Renjun meninggalkan Jaemin yang masih melongo di depan kelas. Masuk ke dalam kelas lalu menggebrak meja pojok depan kelas. Membuat satu kelas menjadi sangat mencekam.

"Mana coba yang katanya anak baru?"

Sekali lagi yang ditanyai malah diam semua. Mungkin karena takut pada Renjun yang sering mematahkan tulang belulang orang.

"JAWAB WOE JANGAN PADA DIEM"

Renjun kembali menggebrak meja.

Tapi lalu atensinya teralihkan pada seonggok manusia yang baru saja datang dan tidak mengetahui situasi sebenarnya. Wajahnya ditutupi masker. Sok tampan sekali

"Lo? Lo anak baru itu?" jari Renjun mengacung menunjuk wajah yang setengah teetutup itu. Lalu matanya beralih menatap tanda nama di baju manusia di depannya. "Lee Jeno?"

Yang ditanyai masih diam. Kembali membuat Renjun geram karena terus diabaikan.

"Eh? Iya kak. Maaf. Tadi masih belum konek"

Renjun sedikit bernapas lega karena akhirnya manusia bernama Lee Jeno itu bersuara. Sehingga Renjun dapat menyimpan sedikit tenaga untuk tidak mengotot.

"Buka masker!!" perintah Renjun.

Jeno diam tidak berkutik. Tapi juga tidak terlihat tanda-tanda dirinya akan membuka penutup mulutnya.

"Buka masker lo, apa gue yang bukain?"

Jeno terlihat kebingungan. Antara harus menuruti perintah Renjun atau tetap mempertahankan penampilannya.

"Lo gak sakit kan?"

Menggeleng. Lalu Renjun kembali menyuruh Jeno untuk membuka maskernya.

Tangan Jeno mulai terangkat untuk membuka penutup mulutnya. Suasana hening di sekitar mereka membuatnya semakin menegangkan.

Renjun yang tidak sabar hampir menggeret masker Jeno begitu saja. Tapi urung saat wajah Jeno sudah terlihat sepenuhnya.

Renjun melongo. Bahkan sampai melebarkan matanya. Belum lagi senyum Jeno yang membuat jantungnya berdetak tak karuan, meskipun senyum yang Jeno tunjukan itu senyum kikuknya.

Renjun tidak berkedip untuk beberapa saat. Sampai dirinya tersadar karena tepukan dipundaknya karena Jeno ini.

"Lo... Mulai sekarang lo jadi pacar gue" teriak Renjun di depan seluruh murid yang menyaksiakam adegan mereka.

Belum sempat Jeno menjawab, tangan Renjun sudah menarik kerah Jeno. Renjun menggeret Jeno dan menempelkan bibirnya dengan bibir Jeno.

Siswa yang menyaksikan pun bersorak. Begitu pula Jaemin dan pengikutnya yang bersorak kecewa karena untuk kesekian kalinya Renjun menolaknya.

Renjun, anggap saja Renjun gila. Karena untuk pertama kalinya Renjun merasakan jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Dan hatinya telah terjatuh pada si tampan anak baru kelas sebelas, Lee Jeno.

...

Gatau tadi habis liat pilm terlalu tampan omonak wkwk
Terus terinspirasi judulnya
Hoho


Bentar mau ngehalu

J: *dengerin R: *bisikin Jeno* aku ngisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J: *dengerin
R: *bisikin Jeno* aku ngisi

J: *kaget* seriusan kamu? R: iya nih liat *kasih liat hasil tesnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J: *kaget* seriusan kamu?
R: iya nih liat *kasih liat hasil tesnya

J: *kaget* seriusan kamu? R: iya nih liat *kasih liat hasil tesnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J: astaga aku jadi bapak
R: iya kamu jadi bapak

Dah segitu ajah :)

Ketika Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang