Om Lucas

710 61 34
                                    






...






Waktu bokongnya baru saja menyentuh bangkunya, Haechan sudah dibanjiri pertanyaan dari teman-temannya. Bahkan hampir satu kelas menanyainya. Hellaw, mereka pikir Haechan pelaku kasus pembunuhan begitu sampai harus ditanyai satu kelas.

"Kamu tadi sama siapa?"

Kira-kira seperti macam itu pertanyaannya. Kenapa sih semua pada heboh? Memang apa salahnya kalau Haechan ke sekolah ada yang mengantar? Toh mereka juga sebagian sudah punya pacar yang siap menjadi supir.

"Hih gitu ya kamu sekarang mainnya rahasia rahasiaan. Gak laik akuh huh"

Haechan memutarkan bola matanya malas. Masih pagi loh ini. Sudah mendrama saja.

"Aku gak lagi main kok"

Kedua sahabatnya yang belum juga beranjak itu terus menanyainya. Mendesaknya untuk memberitahukan siapa laki-laki yang sudah mengantarnya pagi ini.

"Emang kenapa sih kalian kepo banget? "

Haechan kezel? Iyalah kezel. Dia kan mau menyalin tugas milik Renjun. Hehe. Nanti keburu masuk gimana?

"Ya kan kita penasaran aja. Siapa gitu cowok yang mau sama temen buluk kita ini"

Jaemin dan Renjun lalu tertawa bersama. Padahal muka Haechan terlihat sudah siap mengumpati satu persatu dari keduanya. Huh

Tapi karena masih pagi, yaudah sih Haechan tidak jadi marah. Mager katanya. Sarapannya belum dicerna sempurna, jadi tenaganya masih belum terkumpul.

"Hih ayo dong cerita"

Renjun terus menyenggoli lengan Haechan sampai dia tidak bisa menulis. Bukunya sudah tercoret-coret karena Renjun.

"Hih iya nanti aku cerita"

Dan akhirnya disinilah mereka. Dipojokan kelas. Ternyata kelasnya kosong. Huh. Padahal Haechan sudah susah-susah menyalin tugas.

"Jadi?" tanya Renjun.

Haechan melirik satu persatu manusia di depannya. Ada Renjun, Jaemin, Han, Seungmin, Yangyang. Mereka duduk lesehan di lantai. Yang lainnya duduk di kursi kepo dengan cerita Haechan.

Sumpah ini jadi mirip eksekusi pelaku pembunuhan.

"Tadi pagi kan aku mau berangkat sekolah" Haechan mulai ceritanya. Tapi berhenti dulu karena dia mau ngunyah kacang thailand yang tadi dia bawa dari rumah.

"Tapi karena motorku bocor, jadi aku mau naik ojek aja"

Iya, tadi padahal Haechan mau leha-leha dulu berangkat agak siangan. Tapi waktu mau mendudukkan bokongnya di teras, ibunya sudah berteriak jika bannya kempes. Duh gagal kan acara leha-leha paginya.

"Nah terus, itu penghuni kosnya ibu. Nawarin berangkat bareng. Yaudah aku iyain"

Iya. Waktu Haechan mau cari tukang ojek, si penghuni kosan ibunya itu datang naik motor. Menawarkan diri memgantar Haechan sekalian berangkat kerja, katanya.

Haechan sih iya iya saja. Yang penting selamat sampai tujuan. Juga tidak harus mengeluarkan ongkos untuk naik ojek. Hehe

"Ohhhh"

Sialan, batin Haechan. Sudah cerita panjang lebar, jawabnya cuma oh. Dasar human.

"Terus Chan. Terus, terus. Orangnya ganteng gak?"

Haechan senyum malu-malu nutupin mukanya pakai kemoceng. Padahal biasanya dia yang paling malu-maluin.

Tapi kemudian Haechan mengangguk.

"Banget dong. Hih, tau gak yang jadi bintang iklan kopi di tv yang cobain kuy??" semuanya mengangguk. "Nah mirip dia. Hehe" 

"Oohh"

Ada apa dengan oh. Kenapa selalu oh. Kasih respon lain dong selain oh.

"Wuih cakep dong" Jaemin senyum sambil ngebayangin. Tangannya sampai mencubiti pipi Haechan yang mengembang karena berisi kacang.

Lalu para kumpulan manusia kepo itu bubar. Menyisakan Haechan, Jaemin, Renjun dan bungkus kacang yang berserakan di depan mereka.

"Emang, dia kerjanya di mana Chan?"

Renjun bertanya setelah memgumpulkan bungkus kacang dan mendorongnya ke bawah kursi paling belakang.

Haechan bercerita jika si penghuni kos ibunya itu bekerja di minimarket dekat rumah sakit yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Itupun Haechan tau waktu tadi dia merasa bosan hanya duduk diam diboncengan, jadi dia tanya-tanya.

"Tapi Chan... " Jaemin lebih maju mendekat ke Haechan menopang dagu "Namanya siapa??"

Haechan lagi-lagi senyum malu-malu. Biasanya dia tidak punya malu.

"Om Lucas"

"HAH?? OM??! "






...




Hoho
Aku lagi rajin buat cerita hoho
Jangan bosen ya
Aku lagi gabut soalna hoho
Hehe

Ketika Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang