I'm Sorry For The Things I've Done [YukHae]

874 63 38
                                    

...

"Haechan! Jujur sama Bunda, nak"

Haechan menunduk. Kalimat bundanya memang tidak membentak, tidak kasar, bahkan sangat halus dengan tangan yang terus mengusapi rambutnya.

Tapi justru itu yang membuatnya takut. Haechan takut mengecewakan bundanya.

"Siapa yang menghamili kamu?"

Haechan semakin menunduk. Apalagi dengan tatapan tegas ayahnya. Haechan semakin takut.

"K-kak Lucas" cicitnya pelan.

"Apa?" Jungwoo berteriak di sampingnya. Dengan wajah terkejut dan tidak percaya.

Air mata Haechan menetes, membasahi tangannya yang saling bertaut di pangkuannya. Dengan bibir yang digigit kuat, menghalau isakannya.

"Kamu nggak bercanda kan?"

Kepalanya menggeleng. Jungwoo menutup mulutnya. Haechan tau bagaimana perasaan kakaknya itu.

Isakannya keluar saat Jungwoo beranjak dari sisinya. Haechan, adik yang buruk, pikirnya.

.

.

Lucas terus saja melihat ponselnya. Mengecek apakah ada pesan atau panggilan masuk dari tunangannya. Sesekali juga melirik pada pintu kaca cafe, apakah tunangannya sudah datang atau belum.

Namun tidak lama, yang dia tunggu datang. Senyumnya mengembang. Tangannya melambai.

"Halo sayang"

Bibirnya yang akan mengecup pipi tunangannya itu ditepis. Lucas mengerutkan kening.

"Kamu kenapa Woo?" tanya Lucas setelah keduanya duduk.

Jungwoo, tunangan Lucas. Dua bulan lagi mereka akan menikah. Mereka akan membangun rumah tangga yang bahagia. Memiliki banyak anak. Setidaknya itu yang Lucas impikan.

Jungwoo menunduk. Lalu tangannya melepas cincin putih yang tersemat di jari manisnya. Menyerahkannya pada Lucas.

"Kita sampai disini aja"

Lucas terkejut. Bukan ini yang dia harapkan. Bukan perpisahan ini yang dia inginkan. Bukan kalimat sampai disini dari Jungwoo yang ingin dia dengar.

"Aku, aku ada salah sama kamu? Kita, kita bisa selesaikan ini baik-baik kan? Kita sebentar lagi menikah, Woo"

Air mata Jungwoo jatuh begitu saja. Dengan bibir yang tersenyum. Hati Lucas sakit.

"Ini yang terbaik. Bagaimanapun aku nggak akan bisa sama kamu. Karena masih ada orang lain yang butuh pertanggungjawaban dari kamu"

Lucas terhenyak. Dirinya tidak merasa berbuat salah dengan Jungwoo. Bahkan mereka baru saja merayakan hari jadi mereka yang ke dua sebulan lalu. Tapi sekarang?

Lucas juga tidak merasa dirinya berbuat salah sampai ada orang menunggu pertanggungjawaban darinya. Lucas yakin dirinya tidak sejahat itu. Jika dirinya memang memiliki salah, pasti akan dia selesaikan saat itu juga.

Jungwoo menarik napas dalam. Tangannya mengusap air mata yang masih membasahi pipi putihnya.

"Haechan hamil. Katanya kamu yang menghamilinya" kalimatnya tenang, tanpa emosi, tapi sarat akan kesedihan. "Kamu harus menikahi Haechan sebelum perutnya makin besar"

Badannya menegang. Kepalanya mencoba mengingat-ingat kejadian yang mungkin menyebabkan Haechan sampai hamil anaknya.

"Tapi aku nggak pernah berbuat apa-apa sama Haechan"

Ketika Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang