"aku bukan orang yang mudah luluh terhadap kata kata. Aku juga tak pernah sepeduli ini kedalam siapapun. Aku bahkan tak pernah tau bagaimana rasanya mencintai. Tapi kau merubah segalanya. Iya kamu."
Kim Jee Hi
______________________________________________Author Prov.
Setelah pertemuan di bandara itu, Luhan dan ayahnya Namjon ikut kerumah enhi. Mau makan malam katanya. Jigye, Taehyung, dan Namjon dimobil yang disupiri oleh supir pribadi keluarga Enhi. Sedangkan Enhi dan Luhan berada di mobil Luhan yang disupiri Luhan sendiri.
Suasana dalam mobil sangat canggung. Hanya ada Luhan yang mati Matian menahan ingin bicara namun bingung apa topiknya. Sedangkan Enhi pura pura asik dengan pemandangan jendela mobil.
Pada akhirnya Luhan hanya menyalakan musik. Lagu EXO Baby. Luhan memperhatikan wajah Enhi yang tampak senyum dan sangat menikmati lagu ini.
"Kau suka lagunya?" Tanya Luhan yang membuat Enhi menoleh padanya. Luhan berhasil menyingkirkan suasana canggung ini. Mungkin...
"Iya aku menyukainya. Ini adalah boyband favoritku." Jawab Enhi dengan senyumnya.
Luhan bagai tersihir seketika melihat senyum itu. Ia harap ia akan selalu mendapat senyum itu atau mungkin jauh lebih indah dari ini.
"Ke-kenapa kau menatapku seperti itu?" Ujar Enhi dengan menundukkan kepala.
Luhan tersadar dari lamunannya dan kembali fokus pada jalanan. Sedangkan Enhi kembali fokus pada jendela. Suasana canggung kembali. Sampai akhirnya...
"Em, kamu...anak satu satunya om Taehyung?" Pertanyaan bodoh luhan....
"I-iya" jawab Enhi dengan menundukkan kepalanya.
"Kerja di rumah sakit mana?" Tanya Luhan lagi.
'astaga Luhan tolong berhenti menanyaiku!! Jantungku hampir loncat karnamu' batin Enhi
"Apa aku boleh mendapatkan jawabanmu?" Tanya Luhan karna dari tadi Enhi hanya menunduk.
"Ah iya... Apa tadi?" Enhi bertanya lagi dengan menatap kedua mata luhan.
Luhan tersenyum manis dan menjawab "aku bertanya 'dimana kau bekerja?' cantik." Ujar Luhan lalu kembali menatap ke depan.
Enhi yang mendengar kata 'cantik' hanya menunduk malu sambil menahan rasa panas di telinga, leher, dan pipinya akibat senyum dan kata kata luhan.
"Di rumah sakit keluargaku." Jawab Enhi lirih. Bahkan hanya beberapa kata yang dapat didengar Luhan.
"Hey ada apa denganmu? Kenapa leher dan pipimu merah begitu?" Tanya Luhan pura pura tidak tau. Luhan tau dan mengerti bahwa Enhi 'blussing' akibat kata katanya. "Apa kau sakit?"
"A-ah tidak. Aku tidak papa." Jawab Enhi.
Seketika tidak ada yang membuka suara lagi. Luhan mengerti bahwa mengajak Enhi bicara lagi bisa bisa membuat Enhi langsung berteriak dan memeluknya. Maka ia diam. (PD banget si Luhan elah😌)
Sedangkan Enhi. Dia merasa mati lemas mengingat senyuman Luhan masih teringat jelas dipikirannya.
Tidak perlu waktu lama untuk mereka sampai di rumah keluarga Kim mengingat jarak yang tidak begitu jauh dari bandara serta kecepatan Luhan dalam mengendarai mobil. Ya walau tak secepat pembalap, tapi itu cukup cepat untuk menerjang jalanan yang tidak terlalu ramai dan macet.
Mobil Luhan sampai duluan dirumah. Entah kemana mobil orang tua mereka. Enhi mempersilahkan Luhan masuk. Luhan hanya mengangguk dan memasuki rumah itu.
Kesan pertama yang ia lihat dirumah itu adalah dekorasi minimalis, terkesan elegan, serta rapi Dimata Luhan. Jika ia membandingkan dengan apartemennya, maka itu akan sangat jauh berbeda.
Luhan adalah laki laki yang mandiri. Ia ingin hidup terpisah dari orangtuanya. Jika ia membeli rumah ia takut jika ia Takan ada waktu untuk merawat rumah itu. Oleh karena itu ia memilih tinggal di apartemen.
Apartemennya pun berantakan lantaran ia sibuk kerja. Bahkan ia hanya ada di apartemen dalam kurun waktu beberapa jam saja. Dan dari mana ia akan mendapat waktu untuk membedakan apartemennya.
"Duduklah Lu!" Pinta Enhi dengan lembut.
"Terima kasih." Ujar Luhan diikuti senyum maut yang kini menjadi penghuni kepala Enhi. Senyum itu selalu berputar di kepalanya.
Baru saja Luhan duduk datang ketiga orang yang mereka tunggu.
"Baru juga bertemu berapa menit sudah dekat saja" ejek Taehyung pada kedua anak muda itu.
Keduanya saling bertatap kemudian sang wanita menunduk malu. Luhan yang melihat itu hanya tertawa kecil.
"Terima kasih untuk pujiannya." Ujar Luhan yang membuat semua tertawa kecuali Enhi yang masih menunduk.
"A-aku ak-an buat minum-man" ucap Enhi gugup lalu berlari menuju arah dapur sambil menunduk. Sedangkan semua yang melihatnya tertawa kecil.
Selagi 4 orang itu berbincang diruang tamu, Enhi sibuk di dapur dengan beberapa gelas minuman dan cemilan. Setelah selesai menyiapkannya ia kemudian membawanya ke ruang tamu.
"Astaga calon menantuku ini sangat perhatian sekali. Rasanya Luhan akan bahagia bersamamu nanti." Kali ini Namjon yang menggodanya. Enhi hanya dapat menunduk malu. Luhan yang melihat ekspresi itu hanya tersenyum. Menurut Luhan itu sangat lucu. Yang membuat Luhan gemas sendiri.
"Enhi mulai besok Luhan akan libur selama 1 bulan lebih 1 Minggu. Dan kami harap waktu itu kalian gunakan untuk saling mengenal dan lebih dekat satu sama lain." Ujar Jigye.
"Bagaimana jika selama masa liburku ini kau mengantar jemput enhi. Dengan begitu kalian akan lebih sering bertemu dan lebih dekat."tutur Taehyung.
'asal papa tau ide itu akan membunuh anakmu sendiri. Dalam waktu kurang dari 30 menit saja rasanya aku mulai susah bernafas apa lagi setiap hari akan bertemu dengan Lu!' batin enhi
"Itu tidak masalah untukku. Asal Enhi tidak keberatan dengan itu." Ujar Luhan yang membuat Enhi semakin malu untuk menjawab. Lagi pula ia akan menjawab bagaimana?
"Aku yakin Enhi akan setuju. Benar begitu Enhi?" Tanya Taehyung pada Enhi tiba tiba.
"E-tidak perlu nanti akan merepotkan Lu" elak Enhi.
"Eh bukannya tadi Luhan sudah bilang jika ia dengan senang hati mengantarmu. Dan itu artinya kau akan diantar olehnya mulai besok. Omong-omong sejak kapan kau punya panggilan sayang untuk putraku?"
Deg
"Ma-maksut paman?" Tanya Enhi bingung.
"Ya selama ini tidak ada yang memanggilnya dengan sebutan 'Lu' dan kupikir itu panggilan sayangmu untuknya." Enhi benar benar seperti kepiting rebus sekarang.
"Ayah berhenti menggodanya. Itu hanya sebutan saja." Bela Luhan pada Enhi. Sedangkan ketiga orang tua itu hanya tersenyum menandakan suatu kode yang dibenci Luhan. Kenapa mereka sangat kompak dalam hal memohonkan luhan dan enhi?
TBC😋😋
Gimana guys? Masih ada yang mau baca? Vote ye!!!
Ceritanya makin g jelas EA😂 maklum cuma coba coba doang😳
Bagi yang masih mau nerusin baca jangan lupa Vote and coment.
Cuma modal itu doang zeyenk.Salam sayang Heni Istrinya KAI EXO
Wkwkwk😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband Luhan EXO
Teen FictionLuhan Jee Hi "Terimakasih telah mencintaiku oppa... Aku juga akan berusaha untuk menjaga hatimu. Kau orangnya oppa. Kau pengisi hatiku. Dan maaf karena aku telah mengecewakanmu." Enhi. Dilain tempat. "Kenapa harus seperti ini jadinya enhi-na? Kenapa...