Author Prov.
(Jujur authornya males ngetik guys... Jadi maklum kalo banyak yang typo)
(Sehun : Thor Sehun kapan keluar?😫)
(Author : sabar elah hun🤓 kalo kamu sabar tar authornya makin sayang😳😆)
(Sehun : iya kok Sehun tau Sehun ganteng.... Tapi g usah menganggurkan Sehun gini dung🤤)
(Author : mian sehun-na sabar ye😳)Ok lanjut! Eh sampe mana tadi? Astogehhh author lupa ea😆 maklum lagi depresi😓
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Saat sudah sampai didepan ruangan pasien yang dituju oleh Enhi. Enhi langsung memasuki ruangan itu sedangkan luhan menunggu di luar. Luhan dapat melihat Enhi dari jendela ruangan itu.
Pasien yang diperiksa Enhi adalah anak anak. Awalnya anak itu menolak untuk diperiksa namun Enhi berhasil membujuknya dengan menyanyikan lagu miaw miaw, lagu yang sangat Enhi suka sejak kecil.
Luhan yang melihat bagaimana Enhi memeriksa anak itu tersenyum senang. Ia merasa bahwa Enhi sangat lembut terhadap anak anak. Dan Luhan juga sangat suka anak anak.
Tak sadar ada yang memperhatikan Luhan dari kejauhan. Dia memperhatikan Luhan dengan seksama dan penuh perhatian. Tak lama ia mendekati Luhan dan menepuk bahunya.
Luhan yang merasa bahunya ditepuk pun refleks menengok dan mendapati seorang dokter wanita yang menatapnya bingung.
"Kau tidak salah rumah sakit bukan?" Tanya dokter itu yang langsung membuat Luhan berapi api.
'salah rumah sakit? Dipikir aku orgil apa?' pikir Luhan dalam hati. Luhan tak menjawab pertanyaan dokter wanita itu malah mengacuhkan nya dengan menatap jendela penghubung ruangan itu. Luhan justru menikmati pemandangan sekarang.
(Ya iya lah disangka orgil orang senyum-senyum sendiri. Authornya gaje guys🤓)
"Yak! Aku bicara denganmu. Apa kau tuli? Kau bisu? Atau kau tidak mengerti apa yang ku katakan? Kenapa kau memandang ruangan ini dengan serius? Astaga siapa dirimu ini?" Tanya dokter itu membuat Luhan menghembuskan nafas malas dan memutar bola matanya jengah.
Luhan menghadap pada dokter itu penuh sambil menatap dokter itu datar.
"Hm" ucap Luhan lalu berjalan ke ruangan Enhi tanpa memperdulikan dokter itu. Lagi pula pemeriksaan Enhi juga sudah selesai.
Dokter itu hanya menatap kesal pada Luhan. Sampai dia merasakan ada yang menepuk pundaknya.
"Kenapa kau melihatnya sampai seperti itu?" Tanya Enhi pada dokter muda itu.
"Yak! Enhi-na, dia berjalan menuju ruangan mu. Apa kau tidak akan mencegahnya. Tadi aku melihatnya tersenyum sendiri kearahmu. Kurasa dia salah rumah sakit." Ucap dokter itu.
Sedangkan Enhi hanya tertawa kecil sambil berjalan keruangannya dan tidak mengindahkan ucapan dokter itu.
(Tao : ckckck g ceweknya g cowoknya jahat amat sampe ngacangin orang kek gitu.)
(Author : sttt.... Udah Wushuan sana udah tar kalo waktunya keluar baru keluar)
(Tao : :-( )Next!
Setelah Enhi memasuki ruangannya ia mendapati Luhan tengah duduk di sofa yang sama. Enhi hanya lurus berjalan ke arah meja kerjanya.
Waktu menunjukkan pukul 11:45 yang itu artinya adalah jadwal istirahat makan siang Enhi. Luhan mengamati Enhi dan melihat bahwa Enhi masuk sibuk dengan pekerjaannya. Luhan mendekati enhi.
"Hey... Kau tidak mau istirahat?" Tanya Luhan lembut pada Enhi.
"Nanti saja aku masih akan menyelesaikan ini." Ucap Enhi tanpa menoleh kearah Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband Luhan EXO
Fiksi RemajaLuhan Jee Hi "Terimakasih telah mencintaiku oppa... Aku juga akan berusaha untuk menjaga hatimu. Kau orangnya oppa. Kau pengisi hatiku. Dan maaf karena aku telah mengecewakanmu." Enhi. Dilain tempat. "Kenapa harus seperti ini jadinya enhi-na? Kenapa...