10. Baper

1.1K 52 3
                                    

Sikap kamu berhasil membuat aku berharap agar kita bisa kembali di masa ketika aku dan kamu masih saling memiliki.

📖📖📖

Baru saja Revan hendak menjalankan motornya, ia harus mengurungkan niatnya itu saat mendengar ada orang yang memanggil namanya dan nama Mira.

"Kalian udah mau pulang? By the way, kok gak sama Rahel?" tanya Tasya ketika menghampiri mereka.

"Rahel lagi pergi ke tempat les," jawab Mira atas pertanyaan Tasya barusan.

"Ya, padahal gue niatnya mau traktir kalian. Tapi, Rahel-nya gak ada. Gimana kalau kalian dulu aja? Rahel gue traktir nanti."

Mira menatap Revan dengan tatapan meminta jawaban atas ajakan Tasya. Kalau Mira jangan ditanya. Ia pasti mau.

"Oke," jawab Revan.

"Yes!" Dari wajahnya, Tasya terlihat sangat bahagia. "Lo berdua ikut mobil gue, ya."

Revan mengangguk. Setelah mendapat jawaban dari Revan, Tasya pun masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya. Sedangkan Revan, ia mengikuti Tasya dari belakang. Dan tidak sampai 5 menit, mereka pun tiba di salah satu kafe.

"Yuk, masuk," ajak Tasya setelah turun dari mobilnya.

Revan dan Mira pun turun dari motor, lalu mengikuti Tasya masuk ke dalam kafe. Keadaan kafe sangat ramai, namun masih tersisa meja untuk mereka tempati.

"Hai, Sayang." Tasya kemudian berpelukan dengan seseorang yang dikenal oleh Mira dan Revan. Ya, siapa lagi kalau bukan Deva—pacar Tasya.

Namun, yang membuat langkah Mira terhenti adalah ketika ia melihat ada Raffi yang duduk di samping Deva. Mira dan Raffi pun saling menatap selama beberapa detik, sebelum Mira memilih untuk keluar dari kafe.

"Mir!" panggil Tasya. "Van, Mira kenapa?"

Tidak tahu harus berbuat apa, Revan memilih untuk mengejar Mira.

"Mir!" panggil Revan. "Mir, tunggu!"

Saat mengetahui bahwa Revan yang mengejarnya, Mira pun menghentikan langkahnya. Ia membalikkan badan untuk menatap ke arah Revan.

"Kalau lo manggil gue cuma buat bikin gue balik lagi ke kafe itu, gue gak akan mau," ucap Mira dengan tegas. Ia seakan sudah tahu kenapa Revan mengejarnya.

"Payah banget, sih. Ketemu sama mantan aja kabur. Emang kenapa kalau ketemu sama mantan?"

Mira menatap Revan dengan tatapan tidak suka, karena Revan seakan-akan menyepelekannya. "Lo gak ngerti perasaan gue gimana."

"Gue ngerti. Bahkan, gue lebih rumit dari lo. Gue sama Tari waktu itu udah lama gak ketemu, tapi pas ketemu lagi gue bisa nerima dia jadi sahabat gue."

"Berarti kita beda!"

Revan tertawa sembari berkacak pinggak. "Lo bukan kucing, 'kan, Mir? Gak usah malu sama Raffi. Harusnya lo buktiin kalau lo baik-baik aja."

Setelah berpikir cukup keras, Mira merasa bahwa apa yang dikatakan Revan ada benarnya. Mira harus menunjukkan bahwa ia bisa tanpa Raffi, dan tidak akan terpengaruh lagi dengan mantan pacarnya itu.

She is RahelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang