☆゚.*・。゚heal up

222 35 4
                                    

Ia hanya melihat seorang laki-laki diambang pintu sedang berjalan ke arahnya dan Doyum. Selanjutnya, pandangannya berubah hitam.

—☆

Airin POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airin POV

"Heungg.."
"Lho?" Cahaya mulai masuk ke pupil gue. Lha, kenapa gue disini?

"Udah bangun?"

"HUWAAA" Gue langsung bangun yang tadinya tiduran enak jadi terduduk dikasur. Gara-gara seonggok  manusia masuk ke penglihatan gue.

Mata gue melihat sekitar, gue ada diuks. Dan sekarang mata gue tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri disamping kasur.

"Lha kok, eh, oh Kangmin" si gblk kenapa pake gugup gini sih. Gue kembali melihat Kangmin dengan tangannya yang membawa secangkir teh.

Tak lama, Kangmin pun memberi cangkir itu ke gue buat diminum. Dengan kilat, air teh nya pun sudah menghilang.

'Oh jadi cowok yang tadi datang tuh Kangmin.' -Airin

"Kok kamu disini?" Tanya gue dengan mata melirik Kangmin. Kangmin menggeret kursi untuk ia gunakan untuk duduk disamping kasur tempat Airin.

"Aku ngelihat kamu luka-luka. Jadi aku bawa kamu ke uks." Jawab Kangmin dengan santai. Gue yang mendengar kata 'aku bawa kamu ke uks' mulai berpikir kemana-mana.

'Berarti gue digendong Kangmin dong? Ha? Apaan sih?'

"Oh, makasih ya Kangmin" gue tersenyum tulus ke Kangmin dan dibalas senyum gigi ala Kangmin yang bisa bikin gue diabetes. Gak gak, tapi emang lucu kok.

"Kamu diapain sama Doyum?"

"Ha? Hmm, nggak kok. Cuman di—pukul doang...?" Jawab gue gerogi, gue gak mau bawa-bawa masalah kayak gini ke orang lain. Gue gak mau aja buat masalah lebih panjang lagi.

"Kamu cewek kuat ya. Udah babak belur begini masih gak nangis dan cuman nyepelehin hal ini." Bibir Kangmin terangkat membuat senyuman. Gue cuman bisa menunduk aja.

"Doyum nya gimana?"

"Gak usah khawatirin dia. Dia cuman masuk rumah sakit paling."

"Ha? Maksud?" Kangmin hanya menggeleng-geleng. Gue gak tau maksud ucapan dia apaan. Jujur gue pengen minta penjelasan dari ucapan dia tadi.

'Doyum masuk rumah sakit? Apaan sih? Kan dia yang mukulin gue'

"Oh ya, kamu mau aku obatin nggak? Luka kamu masih kebuka itu" Kangmin menunjuk luka gue di wajah karena itu yang paling kelihatan. Gue cuman ngangguk  karena luka ditangan gue juga masih kebuka, kalo gerak perih.

Kangmin beranjak dari duduknya dan mengambil kotak p3k milik sekolah. Ia pun mulai mengambil obat merah, plester luka, dan beberapa kain perban.

Pertama, ia mengobati luka yang ada diwajah gue. Aduhh, muka gue tambah ancur dah.

"Sini deketan." Kangmin mendekatkan dirinya ke gue. Jarak antara kita menyusut. Wajah kita cuman berjarak 10 cm sampai deru napas kita pun sama-sama terasa. Degup jantung gue udah berantakan. Rasanya mau copot aja ini jantung.

"Ah, ish..."

"Muka kamu kalo lagi kesakitan jelek ya" dasar, lagi posisi begini malah ngeledek. Gak tau apa ya dia jantung gue mau meledak? Pake diejek segala. Tapi jujur, dia ngomong gitu sambil senyum deket banget sama muka gue. Lucu. Ihh, apaan sih.

.

Author POV

"Dah, udah selesai."

"Makasih banyak Kangmin" Airin melihat luka disekujur tubuhnya yang telah diobati oleh Kangmin. Airin nampak kagum, secara Kangmin itu cowok, jarang-jarang cowok bisa lipat perban dengan rapih.

"Kamu pulang bareng aku ya" ucap Kangmin yang sedang merapihkan obat-obatan yang berserakan di lemari uks. Ia juga merapihkan kotak p3k yang tadi digunakan.

"Ha?"

"Kamu pulang bareng aku. Kamu nggak bisa jalan, kaki kamu aja diperban." Ulang Kangmin. Airin yang mendengar penuturan Kangmin hanya bisa pasrah karena perkataan Kangmin ada benarnya juga.

—☆

"Emang kamu pulang naik apa?" Tanya Airin berbasa-basi. Airin sekarang berjalan dituntun oleh Kangmin. Awalnya Kangmin menyuruh Airin di punggungnya, tapi ditolak mentah-mentah oleh Airin. Kan gak ada hubungan apa-apa.

"Naik bus, aku bukan tipe cowok yang bawa motor ke sekolah." Airin hanya ber'oh'ria saja. Berbincang-bincang selama perjalan, Airin mendapat info bahwa rumah Kangmin dan ia hanya berbeda blok saja. Jadi, Kangmin menaiki bus yang arahnya sama dengan Airin.

Setidaknya Airin nggak merepotkan banget sama Kangmin.



Author :
ANJAYYY gmn nich ini cerita? Suka gak sama cerita ini? Suka gak sama adegannya? Suka gak sama authornya? *Ehapaansih hehe

Next or next?

^kayak lagunya tuwaice

VOMMENT JUSEYO~

Inquiry ; [Yoo Kangmin] VeriVery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang