☆゚.*・。゚our

140 23 6
                                    

'Ihh kakak itu pacaran'

'gila sih, pacaran di mall masih pake seragam'

'mereka cabut kali ya?'

Telinga Airin menangkap suara omongan orang-orang disekitar nya. Dan ya, cukup menyakitkan bagi Airin.

Airin pun memperlambat jalannya agar tidak sejajar dengan Kangmin. Sekarang posisinya Kangmin membelakangi Airin. 

"Rin, kamu lapar nggak?" Kangmin bertanya kepada seseorang yang tadi berjalan disampingnya. Namun, Kangmin tidak menemukan seseorang itu. Kepala Kangmin berputar 180° dan kini menghadap ke belakang.

Kangmin menghela napas dan menghampiri sosok perempuan yang sedang menunduk dengan jalan yang lambat. Kangmin menarik pelan tangan Airin agar jalannya sejajar kembali. Kepala Airin mendongak menatap kedua manik mata yang cantik itu.

Manik itu memperlihatkan bahwa ada keyakinan dari si empunya.

"Lapar nggak? Makan dulu yuk?" Ajak Kangmin menuju sebuah restoran. Airin hanya bisa mengekorinya.

—☆

Dua sejoli itu memasuki restoran cepat saji. Mereka nampak berbaris seraya melihat menu yang berada diatas kasir.

"Mau apa? Kamu cari tempat duduk aja gih" ujar Kangmin kepada Airin yang ada disampingnya. Airin menggeleng kan kepalanya tanda menolak.

"Nggak, aku tunggu bareng kamu aja" Berkat ucapan Airin, sebuah senyuman mengembang diwajah Kangmin. Durasinya tidak lama karena Kangmin langsung saja memutar kepalanya ke arah depan.

Setelah memesan lalu mengambil pesanan nya, Airin dan Kangmin mulai mencari tempat duduk yang nyaman untuk ditempati. Mereka duduk didekat jendela yang memaparkan keindahan kota.

Airin mengambil ice float nya, memang hanya itu yang ia pesan. Airin menatap Kangmin yang asik dengan handphone nya sedangkan makanan yang ia pesan hanya didiamkan.

"Kangmin, lepas dulu sama hapenya." Ucap Airin tegas. Kangmin langsung melirik Airin yang berada didepannya dan menaruh hapenya. Tangan Kangmin tertuju pada burger yang ia pesan.

Burgernya ia belah menjadi setengah lingkaran lalu menyodorkan satu paruhan nya kepada Airin.

"Ha?"

"Ini makan, kamu cuman beli ice float doang." Ujar Kangmin. Airin yang nampak kebingungan ini hanya bisa menerima tawaran separuh burger itu.

"Makasih"

"Gak usah makasih, kamu seharusnya beli makan juga."

"Nggak, nggak enak kamu yang bayarin."

"Ish, ngapain nggak enakan? Kamu mau makan bekas mulut aku?" Airin yang mendengar ucapan Kangmin yang agak ambigu pun tersedak ice float yang baru saja ia minum.

"Ng-nggak, apaan banget sih"

"Tuhkan pake keselek gitu, kamu mau kan?" Rayu Kangmin iseng. Airin membuang muka melihat pemandangan dibalik jendela.

"Ihh, jangan marah" Suara Kangmin berubah menjadi anak kecil. "Maaf maaf, cuman bercanda kok"

Untuk kesekian kalinya, Airin menghela napas nya. "Nggak, gapapa santai aja".

.
.
.

Selesai melahap semua makanan yang dipesan, Airin dan Kangmin pun keluar dari area mall yang semakin ramai menjelang malam.

"Pulang aku anter."

"Ha? Nggak usah, aku pulang naik bus aja."

"No, no! Aku yang pinjam kamu, aku juga yang ngembaliin. Bentar lagi mobilnya dateng kok." Kangmin melihat layar handphone nya sekilas lalu melihat sekitar mencari mobil yang ia sebut tadi.

Mobil hitam pun berhenti didepan mereka, tanpa basa-basi mereka masuk walau ada sedikit pertikaian antar Airin yang nekat mau pulang sendiri dan Kangmin yang mengajak pulang bareng.

Saat perjalanan, isi mobil itu hanyalah keheningan. Tidak ada yang memulai sebuah pembicaraan.

"Kamu pacarnya Kangmin ya?" Tanya seorang pria yang sedang menyetir itu, Kangmin yang berada disamping pria itu hanya berdecak "ck, apaan sih"

"Eh, nggak bukan, saya cuman temen sebangku."

"Oh Kangmin ternyata bisa punya temen juga? Chairmate lagi?"

"Berisik, diem"

"Haha, jangan marah dong cuman bercanda. Cuman ngasih saran aja, yang akur aja oke?"

"Baiklah aku terima sarannya, tetapi mengapa saran mu seperti mengejek?" Pria itu hanya tertawa dengan tangan yang masih memegang setir. Airin hanya menjadi pendengar yang baik.

Mobil hitam itu berhenti dipekarangan rumah milik Airin. Airin keluar lalu membungkukkan badannya dan mengucap banyak terima kasih.

"Kamu tinggal sendiri?" Tanya Kangmin dengan jadi telunjuk yang mengarah ke rumah Airin. Airin hanya mengangguk-angguk.

"Eh rin, pinjam handphone mu sebentar?" Airin menyodorkan handphonenya tanpa ragu-ragu. Hanya sebentar, lalu Kangmin mengembalikan handphone rose gold dengan beberapa manik yang menempel pada case belakangnya.

"Dah, makasih ya"

"Makasih juga"

Author :
HAYHAY! How was your day? Keep cheer up okay?! Hehe tetap cemungut gaes:). Selamat membaca cerita yang super gaje ini, tapi berkat kalian yang selalu vote dan comment positif diriku menjadi semangat untuk terus update cerita ini. Tenkyu guise;). Kalian memang mood booster qu.

Jangan lupa makan dan stay healthy! bcs cuaca di Indo udh kacau.

Ohya, jangan lupa selalu support our precious boys, Verivery!!!

VOMMENT JUSEYO~

NEXT or DELETE
?

Inquiry ; [Yoo Kangmin] VeriVery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang