13. Only You

3.2K 390 44
                                    

Haii...
Part ini akan jauh lebih sedikit dari part-part sebelumnya. Tolong maklum 🙏
Aku lagi kehilangan mood -,-

Biar buat mood aku bagus lagi dan masih bisa update besok, please keep vote and comment yaa..

Happy reading ~~~

Seongwoo menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Menatap keluar jendela. Mengenang lagi hari-hari bersama Sooyoung, menyesali dirinya yang tidak bisa memperjuangkan gadis itu.

Seharusnya sejak awal Seongwoo berani tegas dan menolak keinginan orang tua nya, atau seharusnya dia berani bertindak dan tak mengundur waktu.

Sekarang semuanya sia-sia, Ia kehilangan Sooyoung hanya dalam beberapa bulan. Ia kehilangan Sooyoung dari laki-laki yang bahkan tak mengenal gadis itu dengan baik.

"Haaa" Seongwoo menghela nafas lagi. Melirik ponselnya yang tak menunjukan tanda-tanda balasan pesan dari Sooyoung.

"Berhenti mendesah seperti itu" ucap Irene yang sejak tadi sudah menahan kesal.

"Kau pikir hanya kau yang terluka disini? Kekasih sialanmu itu merebut Taehyung dariku!" Teriak Irene yang kesal karena teringat bagaimana Taehyung meninggalkannya.

Seongwoo menoleh mantap tajam Irene, "tutup mulutmu. Kau tidak pantas mengumpat pada Sooyoung"

Irene kesal, Ia membanting tubuhnya ke ranjang. Menatap langit-langit kamarnya, Irene terpikir suatu ide. "Bagaimana jika kita pisahkan mereka?"

Seongwoo menatap Irene kaget. Wanita yang sudah sah jadi istrinya itu selalu saja berpikiran licik. "Aku tak akan bisa menyakitinya, jadi berhenti berharap apapun"

"Kau menyebalkan!" Irene menarik selimutnya, menutupi seluruh tubuhnya hingga Seongwoo tidak bisa melihat satu inci pun tubuh Irene.

Seongwoo hanya menggeleng pasrah.

***

Setelah mengunci kamar, Taehyung menangkup wajah Sooyoung mencium istrinya itu dengan rakus. Bahkan Sooyoung sampai kesulitan untuk membalas.

Taehyung sudah menahannya berjam-jam di kantor dan Ia tak akan menahannya lagi sekarang, saat mereka hanya berdua di dalam kamar.

Sooyoung mendorong tubuh Taehyung, mengatur nafasnya. "Bisakah aku mandi dulu?"

Taehyung menggeleng, lalu mencium leher Sooyoung. Membuat istrinya itu menggelinjang geli. "Untuk apa? Aku tak akan menundanya lagi"

"Hmmm oppa..." Sooyoung berusaha menahan desahannya.

Tangan Taehyung berpindah ke punggung Sooyoung, menurunkan resleting dress.

Sooyoung menahan dressnya untuk terlepas dari tubuhnya. "Oppa.. aku... ahh" kalimat Sooyoung terpotong karena Taehyung mulai mencium tengkuk Sooyoung.

Tak membiarkan Sooyoung untuk menyela aktifitasnya, Taehyung terus menciumi leher dana tengkuk Sooyoung. Membuat beberapa tanda kemerahan disana.

Taehyung kembali pindah ke bibir Sooyoung. Melumat bibir atas dan bawahnya bergantian.
"Aku bisa gila" gumam Taehyung

Seraya mencium Sooyoung, Taehyung membuka jas dan kemejanya dengan cepat. Lalu membuka sabuknya.

Saat sabuk celananya sudah lepas, Taehyung mendorong Sooyoung hingga terjatuh ke ranjang.

"Oppa... aku takut" ucap Sooyoung

Taehyung membelai wajah Sooyoung, "kita lakukan perlahan"

Sooyoung menggeleng, "bukan itu. Aku takut kau akan meninggalkanku"

SOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang