14. Only Look At Me

3.1K 365 54
                                    

Happy Friday!!
Keep vote and comment ya girls..

Happy reading ~~~

Seongwoo bangun lebih dulu dan mendapati Irene masih tertidur. Menggeleng heran dengan wanita disampingnya. Lalu beranjak dari ranjang, bersiap untuk kembali beraktifitas di rumah sakit.

Saat Seongwoo sudah rapih, Irene belum juga bangun. Merasa heran, Seongwoo mendekati wanita yang sudah sah jadi istrinya itu.

Melihat wajah Irene yang sedikit pucat, Seongwoo berinisiatif memegang kening Irene. "Dia demam" gumam Seongwoo.

Seongwoo meletakan tasnya, menggulung kemejanya hingga ke siku lalu mulai memeriksa Irene.

Sesekali kening Irene berkerut, seperti bermimpi akan sesuatu.

Merasa kasihan, akhirnya Seongwoo menelpon salah satu temannya untuk menggantikannya hari ini sampai istrinya itu sembuh.

"Hmm.." gumam Irene seraya perlahan membuka matanya. Orang pertama yang Ia lihat adalah Ong Seongwoo.

"Kau sudah bangun?"

Irene mengangguk lemas

"Ingin ke rumah sakit saja?"

"Tidak. Aku tidak apa-apa" ucap Irene lemas

Seongwoo beranjak dari sisi ranjang. Menunduk menatap Irene. "Aku akan bawakan makanan dan kau harus segera minum obat"

Irene tak menjawab. Kepalanya masih sangat pusing. Semalaman Ia memikirkan pekerjaan dan Taehyung. Ia masih tidak rela jika Taehyung meninggalkannya begitu saja.

***

Taehyung memegang tangan Sooyoung. Menahan gadis itu untuk memasuki pintu masuk bandara. "Tak bisakah dibatalkan saja?"

"Yaak!!" Seulgi berteriak lebih dulu sebelum Sooyoung sempat membuka mulutnya.

Jimin merangkul Seulgi. Menenangkan kekasihnya itu yang juga akan menemani Sooyoung di Paris.

"Oppa. Kau sudah mengizinkanku sebelumnya" ucap Sooyoung

"Bagaimana jika aku merindukanmu?"

"Telepon aku. Jaman sudah canggih"

Taehyung mendesah pasrah.

Melihat ekspresi Taehyung, Sooyoung memeluk laki-laki itu. "Aku akan segera kembali, jangan macam-macam. Atau aku akan menbunuhnu" bisik Sooyoung

Berpelukan beberapa saat, Taehyung melepaskan pelukannya. "Telepon aku saat kau mendarat"

Sooyoung mengangguk.

Taehyung mencium kening Sooyoung beberapa saat.

***

"Kau itu tergila-gila dengan adikku atau apa?" Tanya Jimin saat mereka sudah di dalam mobil.

"Lebih dari itu"

Jimin mengernyit heran, "Aku bingung dengan orang-orang yang menyukai Sooyoung. Apa bagusnya dia?"

Taehyung melirik tajam

"Maksudku. Sooyoung bahkan tidak bertingkah manis seperti gadis lain"

"Dia tak bertingkah seperti itu padamu" jawab Taehyung

Jimin mendesah, sadar jika adiknya itu memang tak pernah sekalipun bersikap manis padanya.

SOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang