10. Hate U, Love U

3.2K 412 36
                                    

Good monday!!
Aku belum tahu arah cerita ini, dan karena kerjaan di kantor lagi heboh banget udah kayak tawuran, jadi agak was was cerita ini ga bisa kelar :")
Tapi aku usahain selalu nulis, sedikit demi sedikit. Semoga kalian gak lupa in yaa...

Keep vote and comment!
Happy reading ~~~

"Bagaimana bisa kau membuatnya begitu pas?" Sooyoung memandang tubuhnya di pantulan cermin.

Ia sekarang berada di sebuah butik terkenal bersama Seongwoo, mencoba gaun yang telah dipesankan oleh laki-laki itu.

Seongwoo bangkit dari tempat duduk. "Kau suka?"

Sooyoung mengangguk, "aku bahkan tak memberitahu ukuran tubuhku padamu oppa. Kau luar biasa"

Seongwoo mendekat lalu memeluk Sooyoung, "hanya dengan ini saja aku bisa tahu ukuran tubuhmu"

Sooyoung terdiam, tak menjawab atau menanggapi Seongwoo. Ada yang aneh, Ia merasa bersalah saat Seongwoo memeluknya, padahal Ia sering melakukan ini sebelumnya.

"Bagaimana ini, aku terus mencintaimu sampai terasa begitu sesak" ucap Seongwoo

"Oppa..."

"Haruskah aku pergi?"

Sooyoung menggeleng dalam pelukan Seongwoo, "Aku yakin Tuhan punya rencana yang luar biasa oppa"

"Aku bahkan tak percaya Dia ada. Jika memang Dia nyata, seharusnya kita bisa bersama bukan?" Seongwoo mendorong pelan tubuh Sooyoung, menatap dalam.

"Karena tidak ada satu orang pun yang tahu rencanaNya. Belajarlah mempercayaiNya oppa" Sooyoung memegang sebelah pipi Seongwoo

Merasa tidak nyaman, Sooyoung menarik diri lalu kembali memperhatikan tubuhnya di cermin. "Ini akan menjadi gaun favoritku" ucap Sooyoung

Seongwoo berdiri di samping Sooyoung, bersama menatap ke cermin lalu memegang kepala gadis itu.

"Aku akan meminta noona membuatkan yang lain nanti"

Sooyoung tersenyum

***

Jimin sedang serius membacanya naskah drama yang di tawarkan ke agensi nya. Entah ada apa, tapi semua artis di agensi nya sedang sangat diminati.

"Oppa.. aku bawa kopi!" Teriakan nyaring dari adiknya masuk bersamaan dengan pintu nya yang terbuka.

"Tak bisakah kau mengetuk pintu dulu?"

Sooyoung menggeleng, mendekat ke meja kerja Jimin. Menaruh paper bag berisi dua cup kopi.

"Untuk apa mengetuk, kau takut aku melihatmu dan seulgi eonni berciuman atau apa?" Tanya Sooyoung seraya mengeluarkan kopi dari paper bag nya.

Jimin menyentil kening Sooyoung, "otakmu itu"

Sooyoung tersenyum.

"Kemarin aku tidak sempat bertanya padamu. Tapi apa yang terjadi? Kau bertengkar dengan Taehyung?" Tanya Jimin

Sooyoung menggeleng, "Sebelumnya aku pergi dengan Seongwoo oppa untuk bertemu dengan irene eonni, tapi saat tiba di kafe, irene eonni datang bersama Kim Taehyung. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu, aku merasa tindakan kami salah. Aku akan merasa canggung dan aku pikir kami berempat akan merasa hal yang sama"

"Aku masih tidak mengerti. Ini aneh, kau menyembunyikan sesuatu dariku bukan? Maksudku, Taehyung ada disana, bukankah kau bisa berbicara padanya seperti biasa. Kalian berempat bisa berteman"

SOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang