5. Hot n Cold

3.8K 444 34
                                    

Keep vote and comment!
Happy reading ~~

Sooyoung mengerjapkan mata, kepalanya masih sangat pusing dan tubuhnya terasa lemas. Setelah menyadarkan diri, Sooyoung pun membuka mata, sosok Taehyung sudah berdiri di samping nya.

"Kau sudah bangun?" Tanya Taehyung

Sooyoung mencoba duduk dan laki-laki itu tiba-tiba saja membantunya, membuat Sooyoung sedikit kaget. "Jam berapa?"

"Delapan"

"Apaa???" Sooyoung nyaris berteriak, lalu membuka selimut berniat beranjak dari ranjang namun Taehyung menahan bahunya, mendorong hingga menyandar pada headboard.

"Kau mau kemana?" Tanya Taehyung

"Aku ada pekerjaan jam sembilan. Aku seharusnya sudah bersiap. Ahh mengapa kau masih diisini?"

Taehyung menarik selimut dan menutupi kaki Sooyoung lagi. "Jimin sudah membatalkan semua janjimu hari ini. Besok juga, sampai kau benar-benar sehat"

"Tapi aku baik-baik saja"

"Baik-baik saja ? Apa kau ingat bagaimana kau pulang semalam?"

Sooyoung terdiam berpikir sejenak lalu menggigit bibir bawahnya. Dia tak ingat apapun setelah ahjumma membuka pintu.

Taehyung membuka laci di samping ranjang. Mengambil termometer digital miliknya. Memastikan bahwa alat itu bersih dan steril.

"Buka mulutmu"

"Aku sudah tidak..."

"Aaaa.." sela Taehyung

Dengan terpaksa Sooyoung pun menurut. Membiarkan termometer itu memasuki mulutnya. Ia menatap Taehyung, laki-laki itu tak berekpresi sama sekali, Sooyoung tidak pernah tahu kapan Taehyung senang, sedih, ataupun marah. Ekspresi laki-laki itu selalu sama.

Menunggu beberapa saat termometer pun berbunyi. Taehyung melihat hasil suhu tubuh Sooyoung, "lebih baik dari semalam"

"Aku sudah bilang aku baik-baik saja" ucap Sooyoung

Taehyung menyimpan kembali termometer, "aku akan ambilkan makan dan kau bisa meminum obatmu"

Sooyoung menatap Taehyung yang keluar dari kamar. Lalu menunduk dan mendesah, "aku tak ingin dia seperti ini, semuanya akan semakin sulit nanti"

Tak perlu menunggu lama, Taehyung sudah kembali dengan semangkuk bubur yang Sooyoung yakin Han Ahjumma yang membuatkannya.

"Kau bisa makan sendiri?" Tanya Taehyung

Sooyoung mengangguk

Melihat anggukan Sooyoung, Taehyung menaruh mangkuk di meja kecil dan membuka laci paling bawah, ada meja portable disana. Perlahan membuka meja dan menaruhnya di atas paha Sooyoung lalu menaruh bubur di atasnya.

"Jika kau butuh bantuan, aku bisa..."

"Tidak. Aku bisa makan sendiri" sela Sooyoung

Taehyung menarik kursi yang semalam dipakainya untuk menunggu Sooyoung, meletakannya lagi di samping gadis itu.

"Kau tak pergi kerja?" Tanya Sooyoung seraya memakan bubur.

"Tidak"

Menoleh ke Taehyung, mata mereka pun bertemu. "Jika karenaku, aku sudah baik-baik saja"

"Aku memang sedang malas ke kantor"

Sooyoung menatap mangkuk buburnya lagi. "Aku pasti sangat merepotkanmu. Maaf, padahal kita sudah sepakat untuk tidak ikut campur urusan pribadi"

SOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang