🍭2

18.7K 2.7K 181
                                    

Bel pulang sekolah telah berkumandang. Seperti biasanya, Lisa akan pulang bersama Jungkook. Lumayan 'kan mendapat tumpangan gratis, hitung-hitung menghemat pengeluaran bulanan, hehe.

Namun disamping itu, Jungkook juga selalu memaksa agar mereka pulang bersama. Alasannya tentu saja karena pemuda itu ingin menjaga kekasihnya. Pokoknya tidak mau jauh-jauh. Ingin selalu bersama saja.

"Lisa!" seseorang terdengar berseru dari arah belakang. Ah, ternyata itu Park Chaeyoung--sahabat Lisa.

Lisa dan Jungkook segera menghentikan langkah mereka ditengah koridor sekolah, menoleh pada presensi Chaeyoung yang saat ini telah sampai dihadapan mereka.

"Kedai sosis panggang diseberang jalan memiliki menu baru, loh! Saus lada hitam!" ujar Chaeyoung. Gadis bersurai cokelat terang itu tampak antusias. Ia berbicara dengan wajah berbinar disana. "Mau mencobanya?"

Baru saja Lisa akan membuka mulut, namun Jungkook telah lebih dulu menjawab, "Lisa sedang radang tenggorokan. Jadi tidak boleh memakan makanan pedas."

"Kalau begitu kita mampir ke cafe yang ada sebelahnya saja." ujar Chaeyoung. Ia memandang Lisa dengan tatapan memohon sembari menggenggam kedua tangan sahabatnya tersebut. "Aku juga sekalian ingin bercerita tentang Jimin oppa."

Lisa mengangguk. Namun sama. Lagi-lagi saat ia hendak membuka suara--

"Tidak. Lisa harus segera pulang dan beristirahat." sergah Jungkook.

"Okay! Kau sudah setuju. Ayo kita berangkat!" kata Chaeyoung. Ia menarik tangan kiri Lisa, seolah mengabaikan perkataan Jungkook. Yah, kalau kalian perhatikan, sedari tadi Chaeyoung memang terlihat tidak memedulikan Jungkook kendati pemuda itu terus saja berceloteh disisi Lisa.

Namun Jungkook segera menarik tangan kanan Lisa ketika gadisnya tersebut hendak melangkah bersama Chaeyoung. "Tidak. Lalisa harus pulang. Besok-besok saja ceritanya."

Chaeyoung mendengus keras. Ia lantas mendelik pada Jungkook. "Mengapa kau terus menanggapi perkataanku? Padahal aku berbicara pada Lisa, bukan padamu!"

Jungkook hanya mengedikkan bahunya, terlihat tak begitu peduli. "Lisa itu belahan jiwaku. Jadi kalau kau berbicara pada Lisa, itu artinya kau berbicara padaku juga. Begitu aturannya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boyfriend Material✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang