Tubuh Jungkook meremang hebat dan jantungnya berdegup cepat. Ia bahkan nyaris memajukan diri untuk segera menerkam Lisa sebelum kesadaran menghantamya.
Tubuhnya sedikit menjauh sembari menggeleng pelan. Tidak. Ia tidak bisa melakukan itu.
"Jung.." Lisa berucap sedih, terkejut melihat Jungkook yang malah menghindarinya seperti ini. Lisa pikir, Jungkook juga menginginkannya. Tapi ternyata..
Jungkook bangkit dari posisinya. Ia mengacak surainya, setengah frustasi. "Tidak, Lisa. Kita tidak bisa melakukannya sekarang."
Tepat setelah kalimat tersebut merasuk ke dalam rungu Lisa, bibirnya perlahan bergetar dan alisnya melengkung sedih. "T-tapi.. Tapi kenapa?"
Jungkook menghela napas pelan. Ia menatap tak tega pada kekasihnya. "Lisa.. Kau tahu? Aku takkan berhenti jika sudah memulai dan ini adalah kali pertamamu. Aku belum siap melihatmu meringis kesakitan akibat ulahku. Lagipula, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi? Kalau kau ha--"
"Mina sudah melakukannya dengan Bambam! Eunha dengan Mingyu! Chaeyoung dengan Jimin oppa! Yuju dengan Dokyeom! Jihyo dengan Junhoe! Mereka baik-baik saja! Aku yakin kau juga bisa bermain aman!" Lisa berseru ditempatnya dengan napas menggebu. Sebagai seorang gadis remaja, ia juga penasaran dan ingin merasakan bagaimana sensasinya ketika tidur dengan kekasih sendiri.
Selama ini, ia hanya bisa mendengarkan cerita-cerita teman-temannya tentang bagaimana indahnya menghabiskan malam bersama orang terkasih. Lisa merasa iri, tentu saja.
"Lisa.." Jungkook memanggil pelan ketika melihat Lisa yang hampir menangis ditempatnya. "Aku hanya--"
"Banyak alasan! Kau sudah tidak mencintaiku, bukan? Mengaku saja! Hiks!" dan benar saja. Gadis itu mulai terisak. Ia menutup wajahnya dengan telapak tangan. Hatinya sakit sekali mendapatkan penolakan seperti ini. Ia benar-benar merasa tak diinginkan oleh Jungkook.
Jungkook lantas kembali mendudukkan diri disisi Lisa. Ia memegang kedua pundak si gadis seraya membalas lembut, "Lisa.. Bukan begitu, sayang.. Aku hanya benar-benar takut."
Lisa tampak menyedot ingusnya. Ia menatap Jungkook dengan mata berairnya dan berujar serak, "Hiks! Yang masih perawan 'kan aku. Mengapa jadi kau yang ketakutan begitu?"
Jungkook menghembuskan napas lelah. Lisa ini memang keras kepala. Pemuda itu lantas mengusap sayang pucuk kepala kekasihnya. "Kau yakin kau sudah siap dan takkan menyesal?"
Lisa mengangguk lucu. Astaga, ia benar-benar penasaran bagaimana rasanya.
Dengan itu, Jungkook kemudian memagut bibir Lisa. Jantung mereka seolah tengah berlomba-lomba, berdegub begitu cepat. Oh, tentu saja. Ini adalah kali pertama untuk mereka.
Ada kecanggungan yang mengudara, terutama saat pakaian mereka terlepas dan memamerkan area privasi masing-masing secara utuh. Namun keduanya tak begitu peduli sebab bisa mengatasinya melalui sentuhan yang diberikan.
Hasrat semakin mengusai. Jungkook memasukkan miliknya secara perlahan dan mendapati Lisa yang meringis kesakitan dibawahnya.
"Akh!"
Lolos dalam sekali hentak. Darah mengalir dari sela-sela penyatuan mereka dan merembes hingga menetes pada sprei. Jungkook mengusap peluh yang mengaliri sekitar dahi Lisa kemudian mengecupi wajah si gadis dengan sayang dan penuh perasaan.
Lisa tersenyum meski rasa perih masih sedikit terasa dibawah sana. Setidaknya ini kekasihnya, ini Jeon Jungkook-nya. Jadi Lisa akan merasa baik-baik saja karena ia tahu pemuda ini benar-benar mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Material✔
Fanfiction"Jeon Jungkook itu benar-benar Boyfriend Material sekali." - Lalisa #BIRTHDAY FICT Started : 090919 Finish : 200919