Kebetulan malam ini Lisa dan Jungkook diundang untuk datang ke acara pesta ulang tahun Mina. Seperti pesta remaja pada umumnya, acara ini diadakan diarea kolam renang yang berada di dalam rumah Mina.
Ada sekitar tiga puluh sampai lima puluh orang tamu undangan yang hadir. Mereka tersebar disekeliling kolam. Ada beberapa yang menghabiskan waktu di meja bar, sofa-sofa yang tersedia, bahkan tak sedikit para gadis yang memutuskan untuk ber-bikini dan masuk ke dalam kolam meski waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam.
Lampu warna-warni tampak berkedip, asap daging panggang menguar dari arah sudut, sementara aroma whiskey samar-samar tercium sejak satu jam yang lalu.
Jungkook terlihat duduk dengan santai sembari bersandar disalah satu sofa. Sesekali ia menyesap cocktail ditangannya, sementara bola matanya tak berhenti memerhatikan gadisnya yang kini tengah bercengkerama dengan teman-temannya didepan sana.
Ada Bambam, Mina, Chaeyoung, dan juga salah satu senior mereka yang sudah lulus dua tahun yang lalu--Kim Taehyung.
"Tidak bergabung?" tiba-tiba Mingyu mendudukkan diri disisi Jungkook. Pemuda itu menyalakan ujung batang rokoknya. Ia sempat menyodorkan sebungkus benda nikotin tersebut pada Jungkook dan hanya mendapatkan penolakan berupa gelengan pelan.
Mingyu menghembuskan asapnya ke udara. Ia bersandar dan mengikuti arah pandang Jungkook. "Kurasa Taehyung tertarik pada Lisa."
Jungkook mengangkat sebelah alisnya, kemudian tersenyum miring. "Aku tahu."
"Lalu? Apa kau akan diam disini dan membiarkan Taehyung untuk menggoda gadismu didepan sana?" ujar Mingyu. Ia tak mengerti dengan pola pikir sahabatnya ini.
Jungkook mengedikkan bahunya. "Lisa terlihat senang dan nyaman. Aku tak ingin membatasi pertemanan gadisku. Selama Taehyung tidak melakukan hal buruk, aku akan tetap mengizinkan Lisa untuk berteman dengannya."
Mingyu mendecih, tak habis pikir. "Mengapa kau berpikir begitu? Semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk kalau-kalau suatu saat nanti malah Lisa yang jatuh hati pada Taehyung."
Jungkook tersenyum tipis. Sorot matanya masih tak terlepas dari presensi Lisa yang sesekali melempar senyum dan melambaikan tangan padanya. "Modalku hanya satu; kepercayaan. Ya, aku percaya pada Lisa kalau ia akan selalu menjaga hatinya untukku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
