🍭3

17.2K 2.6K 109
                                    

Berhubung Lisa sedang bosan dengan masakan bibi Lee, jadi Jungkook mengajak gadisnya untuk makan malam bersama di restoran terdekat.

Yah, maklum saja. Ibu Lisa memang seorang single parent. Ia harus bekerja mati-matian untuk memenuhi kebutuhan mereka semenjak dirinya bercerai dengan tuan Kim. Jadi dirumah ini, Lisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan bibi Lee--sang asisten rumah tangga, dan juga dengan Jungkook.

Gadis bermata bulat itu lantas mendudukkan diri dikursi meja rias. Mendadak, terbersit sebuah pemikiran berbeda dalam kepalanya tatkala melihat alat-alat make-up yang tertata rapi diatas meja.

'Aku ingin berdandan malam ini.' begitu gumamnya.

Sudut bibirnya tertarik ke atas, membayangkan bagaimana reaksi Jungkook yang akan melihatnya dengan riasan wajah berbeda dari biasanya. Apakah pemuda itu akan terpukau? Oh, tentu saja!

Kendati Lisa hanya menggunakan pelembab wajah, bedak tabur, eyeliner tipis, maskara, sedikit perona pipi dan juga liptint--gadis itu tetap terlihat begitu menawan. Apalagi jika dipadukan dengan celana jeans, brided cardi berwarna cokelat serta kaus putih polos didalamnya. Bukankah ia benar-benar terlihat seperti girlfriend material, huh?

Setelah selesai dengan segala urusan tata busana beserta make-up nya, Lisa lantas keluar kamar dan melangkah menuruni undakan anak tangga.

Namun bukannya pujian beserta senyuman hangat yang didapatkan, Lisa justru memperoleh gelengan pelan dan ucapan protes dari Jungkook seperti, "Untuk apa berdandan seperti ini? Memangnya kita mau kemana?"

Lisa mengedikkan bahunya disana. "Makan. Kita akan pergi makan malam, bukan?"

Jungkook mendecak pelan. "Lalu untuk apa berdandan? Hapus make-up mu dan gunakan pelembab bibir saja."

Lisa mengerang tak terima. Bibirnya dimanyunkan dengan sendu. Usahanya selama setengah jam belakangan ternyata sia-sia saja. Ini benar-benar diluar ekspektasinya. "Memangnya salah, ya, kalau aku ingin terlihat cantik dan menarik saat pergi keluar bersamamu?"

Jungkook menghembuskan napas pelan. Ia membelai puncak kepala gadisnya dengan sayang seraya berucap lembut, "Kau sudah cantik tanpa polesan-polesan ini. Lagipula aku tidak mau berbagi dengan orang lain. Cantikmu hanya boleh untukku saja."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boyfriend Material✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang