Malam ini Jungkook mengantar Lisa sampai ke kamarnya. Seolah tak ada insiden yang terjadi sebelumnya, keduanya hanya melangkah sembari terkekeh-kekeh geli membicarakan banyak hal.
Tangan mereka bertaut erat, sementara tangan Jungkook yang lainnya menenteng high heels milik Lisa.
"Kakimu pasti sakit karena berjalan jauh sampai ke taman." kata Jungkook. Ekspresinya terlihat begitu menyesal.
Tapi Lisa malah tertawa pelan, "Aku bahkan tidak menyangka bisa melangkah sampai sejauh itu. Yang aku ingat hanya terus berjalan sembari mencarimu, kkk.."
Jungkook menarik kepala Lisa untuk kemudian dikecupnya lamat-lamat. "Maaf sudah meninggalkanmu untuk beberapa waktu seperti tadi. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi." balasnya dengan nada penuh penyesalan.
Lisa tersenyum kecil. Melalui perlakuan seperti ini, Lisa menjadi benar-benar paham kalau lelaki bermarga Jeon tersebut memang mencintainya sepenuh hati.
Kini mereka sudah mendaratkan bokong ditepi ranjang Lisa. Keduanya menghembuskan napas lelah. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Beruntung, besok adalah hari minggu. Jadi mereka tidak perlu cemas karena takut terlambat datang ke sekolah.
"Sekarang cepat ganti pakaianmu dan segera tidur." ujar Jungkook. Ia hendak bangkit dari posisinya untuk melangkah keluar, namun Lisa segera menahan pergelangan tangannya.
Lisa terlihat memandang Jungkook dengan tatapan yang berbeda. Ia mengigit kecil bibir bawahnya sebelum berujar pelan, "Apa kau.. tak ingin melakukan sesuatu bersamaku?"
Jungkook mengerutkan dahi, tampak kebingungan ditempatnya. "Melakukan apa?"
Tanpa pernah diduga, Lisa menurunkan satu tali gaunnya dengan gerakan perlahan dan menggoda. Tatapannya begitu sayu. Atmosfir didalam ruangan itu berubah dalam sekejap. "Melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya."
Jungkook membelalak. Ia meneguk salivanya dengan kasar, terutama ketika belahan dada Lisa semakin mencuat ke permukaan. "L-lisa.."
Lisa menyentuh pipi kanan Jungkook, kemudian mengelusnya dengan lembut. Tatapannya benar-benar tak teralih dari iris jelaga milik si pemuda.
Jungkook semakin membeku. Selama ini ia selalu berhasil menahan hasratnya untuk tidak memberikan sentuhan yang lebih intim pada kekasihnya tersebut. Bukan karena ia tak menginginkannya, melainkan karena Jungkook ingin lebih menjaga dan menghargai Lisa.
Jungkook sendiri paham betul bahwa bermain diatas ranjang dengan lawan jenis bukanlah hal yang tabu di negara ini. Tapi tetap saja ia ingin melakukannya sampai Lisa benar-benar siap.
Namun diperlakukan seperti ini membuat Jungkook benar-benar nyaris kehilangan akal sehatnya.
Apalagi ketika Lisa memajukan wajahnya dan berbisik sensual ditelinga Jungkook, "Kau.. menginginkan aku, bukan?"
Dan pada detik itu pemuda tersebut mengerti kalau Lisa memang sudah sangat siap sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Material✔
Fanfiction"Jeon Jungkook itu benar-benar Boyfriend Material sekali." - Lalisa #BIRTHDAY FICT Started : 090919 Finish : 200919