🍭9

17K 2.2K 202
                                    

"Koo.. Aku ingin ramyun.." Lisa berbicara dengan nada manja, menghampiri kekasihnya yang tengah berbaring dalam posisi tengkurap diatas ranjang.

Memang, sih, Lisa itu membuat banyak nama panggilan untuk Jungkook. Diantaranya Kookoo, Jungoo, Gukkie, Kookie, dan pastinya baby. Bukankah itu terdengar begitu menggemaskan, huh?

Saat ini Jungkook mendengarkan perkataan Lisa, kok. Namun fokusnya tetap tertuju pada game diponselnya. "Diluar masih hujan, Lisa.."

"Sudah tidak hujan, hanya gerimis saja." ujar Lisa, nada suaranya masih mengayun manja.

"Iya, tapi sama saja. Tetap kebasahan juga, 'kan? Apalagi kita naik motor."

Lisa beringsut menaiki punggung Jungkook, tengkurap diatas sana seakan tubuh kekasihnya adalah permukaan ranjang, sementara tangannya ia lingkarkan pada leher Jungkook--memeluknya. "Oh, ayolah.. Sepertinya akan terasa nikmat memakan ramyun di kedai bibi Shin saat cuaca dingin seperti ini.."

"Tidak, Lisa.." Jungkook memberikan penolakan. Tentunya kedua bola mata beserta kedua tangannya masih terfokus pada ponselnya.

Lisa memanyunkan bibirnya, tampak merajuk. "Oh, ayolaaahhhhh.."

"Tidak.."

"Jungkook~"

"Lisa...."

Lisa benar-benar merajuk disana. Ia meletakkan kepalanya pada pundak Jungkook dengan tak bertenaga. Kesal juga, tapi tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

Jungkook menghela napas lelah. Sebenarnya tak tega mendapati gadisnya merajuk seperti ini. Apalagi kalau melihat ekspresinya yang sungguh memelas. Pemuda itu lantas bertanya, "Memangnya kau ingin sekali memakan ramyun itu?"

Lisa mengangguk pelan. "Ingin. Ingin sekali. Perutku lapar. Memakan ramyun bibi Shin saat udara dingin begini adalah perpaduan yang paling sempurna."

Dan, ya. Jungkook akhirnya luluh dan mengalah. "Baiklah kalau begitu. Tapi sayangi aku dulu." katanya dengan nada jahil dan menggoda.

Lisa tersenyum sumringah, tampak bersemangat. Ia mengangkat kepalanya, menyandarkan dagu pada pundak sang kekasih seraya berdehem pelan sebelum berbicara dengan nada lembut. "Koo sayang.. Koo-nya Lili.. Paling-palingnya Lili.. Ayo kita makan ramyun.."

Memang terdengar menggelikan. Namun bagi Jungkook, justru cara Lisa untuk merayunya tersebut malah terdengar sangat menggemaskan.

Pemuda itu terkekeh. Ia menoleh dan mengecup pipi tembam gadisnya. "Ayo kita berangkat."

Tapi kalau Lisa dapat membatalkan rencana itu dan menarik semua kalimatnya, maka Lisa akan melakukannya. Waktu akan terus berjalan. Kau bahkan takkan bisa mundur meski hanya satu detik saja.

Dan mungkin, malam ini adalah salah satu malam yang paling tak diinginkan oleh Lisa.

Sebab diatas aspal yang cukup licin akibat tersiram hujan sebelumnya itu, Lisa refleks membolakan matanya saat melihat sebuah mobil yang tergelincir dari arah berlawanan. Gadis itu menahan napasnya, memeluk Jungkook erat-erat seraya berteriak panik, "AWAS!!!"

 Gadis itu menahan napasnya, memeluk Jungkook erat-erat seraya berteriak panik, "AWAS!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boyfriend Material✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang