Bagian 10 : Teacher

0 0 0
                                    

Pagi hari yang cerah hari ini siap menemani para makhluk bumi untuk melakukan kegiatan masing-masing. Tidak perlu memikirkan deadline, tidak perlu memikirkan follow-up, apalagi bertemu dengan para produser. Jo Mirae yang biasanya terlihat begitu sibuk bahkan dari pagi-pagi buta, kini tengah duduk di sebuah cafe. Sesuai dengan janjinya semalam, hari ini Mirae akan mengenalkan seseorang yang cukup memiliki pengalaman dalam hal percintaan. 

Bersama dengan sang rekan, Mirae duduk di meja yang telah mereka pesan sebelumnya. Ketika tiba, dirinya langsung memesan minuman. "Percayalah padaku, kau tidak akan menyesal bertemu dengan orang ini." Oceh Mirae pada Sera. 

Beruntung cafe ini tidak terlalu ramai, jadi Mirae dapat memantau siapa saja yang masuk. Sera yang akan berkonsultasi tetapi Mirae yang terlihat sangat antusias. Ya, begitulah. Pertemanan mereka bertiga memang sedikit aneh.

Saat ini Mirae dan Sera tengah menunggu kedatangan seorang tamu yang disebut sebagai konsultan cinta. Si gadis Jo sangat meyakini bahwa orang itu dapat membantu permasalahan Sera.

***

Kapita menggeleng pelan; wujud rasa heran di dalam isi kepala, pun pada relung hati. Gurat wajah datar khas kepunyaan Yeom Sera sangat cocok dengan keadaan yang dialami untuk saat ini. Anggap lah itu ekspresi sebagaimana seseorang tengah bingung, tidak habis pikir, dan sudah pasrah saja bercampur menjadi satu. Terlebih kala memperhatikan gelagat sang karib, Yeom Sera kian dibuat tak mafhum.

Kalau hati boleh berkata sejujurnya, sedikit saja tak terbesit minat untuk melakukan ini semua. Puan Yeom tidak percaya pada embel-embel ‘si ahli cinta’ atau apalah itu sejenisnya. Seperti ... yang benar saja? Memang ada seorang konsultan cinta di dunia ini? Lagi pula, kalau pun ada, apa penting untuk berkonsultasi? Tidakkah terlalu membuang waktu ketimbang hanya menjalani saja bagaimana sebuah hubungan dan segala permasalahan di dalamnya? Ah, tapi, Sera sangat menghargai Mirae. Gadis itu sudah dengan senang hati (dan begitu bersemangat) ingin membantu. Tentu usaha tersebut tak boleh diremehkan—terkhusus karena Jo Mirae adalah sahabatnya.

‘... Hah?’

Yeom Sera bungkam seribu bahasa. Ini terasa seperti tersambar petir seiring tubuh dipaku di tempatnya. Dalam batin bak ingin memekik, namun kesan tenang tetap bertahta pada durja. Tak jua satu kata dilayangkan, ‘tuk mendeklar bagaimana ia sedikit terkejut bercampur heran.

Figur seorang lelaki tertangkap pasang netra, perlahan melangkahkan kaki di atas marmer-marmer kafe tempat dua sahabat karib menunggu janji. Pemuda itu, Byun Taeson. Entah apa alasan kehadiran si jejaka, namun Sera menyadari bahwa Taeson nampak seperti berjalan mendekat ke arah mereka; dirinya dan Mirae.

***

Byun Taeson perlahan memasuki kafe dengan mata yang memandang sekeliling. Ia terlihat tampan dengan penampilan yang rapi. Sang wira sudah memiliki janji temu dengan salah satu rekan untuk bertemu dengan seseorang yang ingin melakukan konsultasi mengenai percintaan. Byun Taeson yang memiliki banyak pengalaman kencan pun dipercayai sebagai seorang konsultan cinta untuk beberapa rekannya.

Ia berdiri sejenak di tengah-tengah kafe untuk mencari wajah yang dikenal yaitu gadis bernama Jo Mirae. Saat kedua mata berhasil menangkap sosok paras familier tanpa ragu Byun Taeson melangkah mendekati meja Mirae seraya tersenyum. Ia melambaikan tangan guna menyapa sang rekan dari kejauhan. "Mirae!" Namun betapa terkejutnya sang wira ketika melihat sosok Yeom Sera tengah duduk di meja yang sama dengan Jo Mirae. Apakah klien yang dimaksud oleh Mirae adalah Sera?

Ragu dengan pengelihatannya, Taeson lantas menghampiri kedua gadis tersebut dan semakin dibuat terkejut karena Yeom Sera benar-benar ada di sana bersama dengan Mirae. Dahi mengerut ketika pertanyaan terlontar dari labium, "Mirae, apakah klien yang dimaksud olehmu adalah gadis ini?" tanya Taeson dengan serius. Ia benar-benar terkejut dan tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi konsultan cinta bagi Yeom Sera—si pemeran utama dari kisah cinta tak sampainya.

Spirit On You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang