Hinata seorang laki-laki, aku benci mengakuinya tapi itulah kenyataannya. Aku jatuh cinta hanya pada sosoknya, wujudnya, bukan hatinya.
Apa benar aku hanya menyukai tubuhnya? Kalau benar untuk apa semua ini?
Astaga, aku sudah mengatakan sesuatu yang tidak bertanggung jawab pada Hiashi-san dan Hanabi.
Keputusan yang tadi diambil kembali goyah. Lagi-lagi Sasuke ragu untuk tetap melanjutkan semua rencana ini atau berpura-pura tidak pernah terjadi apa-apa.
" Ada apa? "
" Aku tidak kuat membawanya sendiri "
" Mau kubantu? "
" Hinata kau baik sekali, kita bawa bersama-sama ya "
" Iie..iie.. aku akan membawanya sendiri "
" Kau yakin? "
" Begini-begini aku kuat lho " senyum Hinata.
" Baiklah kuserahkan padamu ya "
" Ha-i "
Gadis itu pergi meninggalkan Hinata sendiri bersama dengan satu kantong plastik besar berisi kostum cheers.
" Astaga beratnya " keluh Hinata.
Meski mengeluh perlahan tapi pasti Hinata tetap membawanya.
Disaat Hinata sedang terengah-engah membawa barang itu, di lantai atas dekat jendela Sasuke memperhatikannya dengan seksama.
Bagaimana repotnya Hinata membawa barang itu sendiri.
" Apanya yang laki-laki, kau itu seorang gadis " gumam Sasuke lalu pergi menyusul Hinata.
Setibanya disana Sasuke langsung meraih kantong itu.
" Eh "
" Jangan sok kuat "
" Apa maksudmu? "
" Kau itu seorang gadis bukan laki-laki "
Deg
Antara terkejut juga bingung dengan apa yang dikatakan Sasuke.
" Hey.. mau kau bawa kemana itu " kejar Hinata.
Sasuke sudah berjalan jauh meninggalkannya dibelakang.
Selanjutnya Sasuke terus mencoba membuktikan bahwa Hinata bukanlah laki-laki. Berbagai cara dilakukan untuk membuatnya yakin pada perasaannya sendiri.
Dirumah.
" Hinata putriku tersayang "
" Onee-chan belum pulang "
" Are..Hanabi sayangku "
Plak
" Jangan dekat-dekat "
" Hidoi "
Hiashi kembali ke meja makan memperhatikan Hanabi yang tengah mempersiapkan makan malam.
" Otou-san..obat untuk mengembalikan onee-chan apa sudah jadi? "
" Tentu saja "
Hiashi lantas meletakkan dua buah botol kecil berisi cairan berwarna biru dan merah muda di dalamnya.
" Dua? "
" Yang biru untuk mengembalikan dia menjadi laki-laki, yang merah muda persiapan jika saja dia tiba-tiba ingin menjadi gadis lagi "
" Good " ucap Hanabi mengacungkan jempolnya.
" Ah aku dipuji Hanabi-chan.. " manja Hiashi
" Kimoci warui " gumam Hanabi mengalihkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yankee Girl
FanfictionNamaku Hina dan aku seorang laki-laki maco, itulah yang ku ingat hingga kemarin. Sampai akhirnya percobaan ayahku mengubah segalanya.