Bersama mu

456 73 16
                                    

Pagi ini Hinata dan Sasuke janjian untuk pergi bersama menelusuri lokasi favorit mendiang ibu Hinata.

" Kita kemana dulu? " tanya Sasuke.
" Entahlah "
" Coba ku lihat fotonya "

Setelah melihatnya Sasuke lantas mencari di pencarian online melalui ponselnya.

" Inikan kuil yang kemarin kita kunjungi "
" Ha? sungguh? "
" Iya, lihat.. "

Setelah memastikan sendiri Hinata pun percaya dan mereka langsung menuju kuil itu lagi. Setibanya disana mereka mencari spot yang sama persis dengan yang ada di foto ibunya.

" Hinata " panggil Sasuke menunjuk sesuatu.

Hinata berjalan menghampiri.

" Coba kau berdiri disana "
" Disini? "

Klik

" Lihat "

Sasuke menyamakan foto Hinata dan ibunya.

" Wah iya ini spot nya " senang Hinata.
" Mau ku foto lagi? "
" Um.. tapi pakai ponselku saja "
" Tidak apa-apa pakai punyaku saja nanti ku kirim ke ponselmu "
" Baiklah "

Dan sebagian untuk koleksi pribadiku, batin Sasuke.

Puas berswafoto mereka melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.

" Hey.. apa kita tidak bisa naik bus saja? "
" Disini tidak ada bus "
" Haaa... Aku lelah " keluh Hinata.
" Kalau tidak cepat kita tidak bisa ke tempat yang lain lagi "
" Huuuu "

Meski terengah-engah namun semua terbayar dengan pemandangan air terjun yang begitu indah.

" Air terjun mino, salah satu air terjun tercantik di Jepang " terang Sasuke.
" Kirei "

Klik

Sasuke asik sendiri mengambil foto.

" Hey aku kan belum minta difoto " protes Hinata.
" Aku mengambil gambar air terjunnya, tidak boleh? "
" Um..boleh saja sih "

Bersama dengan mu juga tentunya, batin Sasuke.

Usai mengambil foto keduanya kembali mencari tempat selanjutnya. Namun naas, ditengah perjalanan hujan turun sangat deras.

" Kita tunggu sampai hujannya reda "
" Oke "

Mereka berjalan di pinggir pertokoan mencoba menepis rintikan air hujan. Mencari kafe yang bisa menampung keduanya.

" Maaf sudah penuh "

Namun hampir semua menolak. Hinata mulai kedinginan karna angin yang berhembus bersamaan dengan hujan yang tak kunjung reda.

" Tunggu sebentar disini, aku akan mencari tempat "

Sasuke langsung berlari ditengah derasnya hujan sore itu. Mencari tempat hangat untuk keduanya. Setelah hampir 10 menit Sasuke kembali.

" Hinata "

Sasuke langsung menggandeng tangan Hinata dan membawanya berlari menuju sebuah tempat.

" Warnet? "
" Hanya ini pilihannya "

Ya, warnet. Sebuah tempat nyaman dimana kebanyakan dihuni gamers juga otaku.

Mereka memasuki sebuah ruangan sempit dan tertutup dengan 1 set komputer lengkap.

" Kau keringkan tubuhmu, aku mau ke toilet dulu "
" Um "

Hinata mengambil handuk dari Sasuke dan mulai mengeringkan tubuhnya.  Karna cuaca dingin, penghangat ruanganpun dihidupkan untuk membuat para pemain nyaman.

Usai mengeringkan tubuh dan rambut, Sasuke tak kunjung datang.

" Terlalu sempit, sulit untuk meluruskan kaki ku " gumamnya.

Dia bersandar di dinding dan mulai terlelap.

" Gomen.. aku terlalu lama "

Sasuke datang membawa minuman hangat dan membangunkan Hinata.

" Sementara kita disini dulu sampai hujannya reda "
" Um "

Sasuke mulai memainkan komputer mencari lokasi dari ponsel Hinata.

" Kurasa selanjutnya adalah ini, kau lihat kan ini sama persis dengan yang difoto ibu mu.. lihatlah "

Sasuke menoleh saat tidak mendapat respon dari Hinata. Rupanya Hinata kembali terlelap.

Lantas saja tangan itu meraih Hinata dan menyandarkannya di pundaknya. Membuat Hinata semakin nyaman.

Disaat Hinata terlelap, Sasuke tak henti mencari semua lokasi sambil sesekali melihat cuaca diluar.

" Permisi, apa hujannya sudah reda? "
" Kurasa belum "
" Arigatou "

Sasuke melirik Hinata yang masih pulas.

Bagaimana ini, hari sudah semakin sore. Tidak mungkin lagi melanjutkan pencarian ini, besok kami harus kembali pula.

Sasuke gelisah sendiri. 

" Hujannya sudah reda? " tanya Hinata yang sudah terjaga.
" Sebentar ku cek "

Sasuke keluar dan memeriksa sendiri. Benar saja hujan memang sudah reda namun hari sudah semakin larut.

" Sudah sore sekali "
" Begitulah "

Raut kecewa terlihat jelas di wajah Hinata. 

" Hey..kita bisa kesini lagi nanti "
" Entahlah "
" Aku berjanji suatu hari aku akan membawamu kesini dan menjelajah semua tempat di Osaka "
" Oh sudahlah.. kau tidak perlu sampai begitu "
" Aku berjanji.. dan akan ku tepati.. pasti.. "

Deg

" Ba-baiklah "
" Tapi sebelum itu bagaimana kalau kita membuat kenangan kita sendiri "
" Apa maksudmu? "

Sasuke tersenyum lalu menggenggam erat jemari mungil itu dan membawanya pergi. 

" Hey kita mau kemana? "
" Kesini "

Keduanya terhenti pada suatu tempat yang begitu indah di malam hari.

" Tempozan Ferris " senyum Sasuke.
" Kincir ria? "

Keduanya langsung masuk dan mencobanya. Kincir ria tertinggi di Jepang dengan lampu indikasi untuk memberi ramalan cuaca dihari esok.

Saat mereka sudah berdua dan kincir mulai bergerak.

" Kirei "
" Setidaknya bisa mengobati kekecewaanmu "
" Aku sudah tidak begitu mempermasalahkannya "
" Baguslah.. setidaknya aku tidak terlalu merasa bersalah "
" Sejak awal aku tidak pernah menyalahkanmu "

Hening. Keduanya terdiam dalam sunyi nya malam kala itu.

" Hinata..maukah kau menjadi kekasihku? "

Untuk sesaat Hinata mematung dalam posisinya.

" Sudah cukup bercandanya "

Hinata berpaling dan melihat keluar.

" Aku bersungguh-sungguh "
" Kau tidak tau siapa aku "
" Aku akan mencari tau "
" Kau akan kecewa setelah tau siapa aku sebenarnya "
" Akan ku terima kau apa adanya "

Kincir ria itu berhenti, tanda meraka sudah sampai dibawah lagi.

" Kau tidak akan mengatakan hal itu lagi setelah tau yang sebenarnya "

Hinata keluar dan berjalan meninggalkan Sasuke.

Uso...uso...setelah kau tau siapa aku, kau pasti akan meninggalkanku..pasti...

Malam itu keduanya kembali dengan wajah muram. Dan wisata di Osaka pun usai. Meski banyak kenangan manis nyatanya kesedihan tak mampu sepenuhnya hilang.

~Skip~



My Yankee GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang