Hari ini adalah hari kelulusan Hinata dari Sekolah Menengah Pertama nya.
" Siapa dia? "
" Entahlah..tapi dia sangat cantik.. "
Hampir seluruh siswa di sekolah membicarakan Hinata yang datang begitu saja untuk menghadiri upacara kelulusannya.
Dia berdiri melipat kedua tangannya saat Kepala Sekolah mulai berbicara. Lalu segera keluar saat upacara sudah selesai.
Matanya terus menatap gudang tempat dia dan anak buahnya biasa berkumpul.
" Aku tidak mungkin datang kesana dengan keadaanku saat ini " batinnya.
Hatinya sedih memikirkannya. Karna pasalnya dia sangat ingin mengucapkan salam perpisahan pada anggotanya disana.
" Aneh..Hina tidak datang "
" Kemana Aniki? "
" Entahlah..aku sudah memeriksa rumahnya tapi kosong "
Beberapa siswa mulai membicarakan Hina-si pria maco-.
" Aku disini..aku disini... " batin Hinata menahan sedihnya.
Tapi kemudian Hinata menghapus air matanya dan memberanikan diri menghadapi anak buahnya. Dia berniat untuk memberitahu yang sebenarnya.
" Minna "
Semua menoleh ke arahnya.
" Ini aku "
Semua mengernyitkan dahi.
" Aku- "
" Hinata.. dia adalah saudara kembar Hina " potong seseorang di belakang Hinata.
" Otou-san "
Semua kembali berbisik.
" Aku baru tau Aniki punya saudara kembar "
" Iya..dia tidak pernah cerita "
" Ehem..sebenarnya selama ini Hinata tinggal di luar negeri terpisah dengan Hina " dusta Hiashi.
" Lalu dimana Aniki sekarang? kenapa dia tidak datang? " tanya mereka.
" Hina harus masuk sekolah militer karna dia akan dikirim untuk perang di negara lain "
" Oh pantas saja dia selalu melatih ototnya "
" Iya dia kan sangat kuat "
Dan semua percaya begitu saja dengan kebohongan itu.
" Tunggu- "
Hinata mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Pluk
Namun Hiashi langsung membungkam mulut Hinata dan membawanya pergi.
" Otou-san apa yang kau lakukan " kesal Hinata.
" Dengar Hinata..mulai sekarang kau adalah seorang gadis jadi lupakan semua obsesimu untuk menjadi orang kuat "
" Kau tidak berhak memintaku berhenti "
" Kau ingin aku mengambil Hanabi dan meninggalkanmu dirumah itu sendirian? " ancam Hiashi.
Hinata bungkam seribu bahasa dan menunduk, mengaku kalah.
Hal paling menakutkan bagi Hinata adalah kehilangan keluarganya. Setelah kematian ibunya dulu, Hinata sangat takut kehilangan orang tersayang lagi. Kepergian Neji mengejar mimpinya tuk menjadi aktor sudah cukup membuat Hinata mengurung diri di kamarnya selama satu minggu hanya untuk membuatnya terbiasa tidak melihat wajah Neji lagi.
Kalau harus kehilangan Hanabi, entah apa yang akan terjadi pada Hinata nanti. Hinata tidak ingin membayangkannya dan memilih diam mengikuti keinginan ayahnya.
" Berjanjilah kau akan membuat ramuan untuk mengembalikanku menjadi laki-laki lagi "
" Semua tergantung sikap mu "
" Apa maksudmu? "
" Kalau kau bisa menjadi anak baik mungkin aku akan mempertimbangkannya "
" Apa? "
" Satu tahun "
" Ha? "
" Saat kau masuk di sekolah baru nanti, aku akan melihatmu hingga satu tahun ke depan. Jika kau bisa menjadi anak baik aku akan membuatkan ramuan untuk mengembalikan mu menjadi laki-laki lagi "
" Oke..aku setuju "
" Baik kita sepakat "
Keduanya lantas berjabat tangan.
Semua sikap Hiashi bukan tak beralasan. Dia sebagai orang tua tunggal setiap kali pulang selalu
melihat Hanabi kelelahan mengurus rumah. Dan Hina dengan tubuh slalu penuh bekas luka usai berkelahi.Hingga akhirnya memutuskan untuk merubah Hina menjadi seorang gadis agar dia berhenti berkelahi dan bisa membantu juga menemani Hanabi dirumah.
" Semoga kau mengerti alasanku melakukan ini padamu.. Hinata.. " gumam Hiashi dalam perjalanan pulang sambil melihat putrinya yang terlelap di sampingnya.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yankee Girl
FanficNamaku Hina dan aku seorang laki-laki maco, itulah yang ku ingat hingga kemarin. Sampai akhirnya percobaan ayahku mengubah segalanya.