Tersipu

466 73 9
                                    

" Hanabi-chan..."

Hinata pulang dengan perasaan cemas, takut dengan nilainya yang merah.

" Okaeri " ucap Hanabi dan Sasuke dengan teh ditangan mereka.

" Kau! kenapa kau disini? " geram Hinata seketika.

" Onee-chan lupa perjanjian kita? "

Deg

Sukses membungkam Hinata. Sasuke hanya diam menahan tawa melihat Hinata yang kalah dengan adiknya.

" Jangan tertawa " geram Hinata melotot pada Sasuke.

" Onee-chan "

Hinata langsung diam.

" Ehem.. karna sudah mulai sore sebaiknya kita mulai saja sekarang " ucap Sasuke.

Hinata duduk dilantai dengan malasnya. Mengeluarkan buku dari dalam tas nya.

" Mana buku catatanmu? "

" Ku bakar "

" Ha? "

" Tidak sengaja " jawabnya lagi sambil memalingkan wajah.

Sasuke menepuk keningnya sesaat.

" Kita mulai dengan sejarah "

" Aku tidak suka sejarah "

" Kalau begitu sastra jepang "

" Aku juga tidak suka "

" Matematika "

" Benci "

" Huh.. jadi apa yang kau suka? "

Sasuke jelas menahan geramnya.

" Tidur "

Plak

" Hey..kau berani memukulku "

Hinata lantas menoleh pada Hanabi mencoba meminta pertolongan. Namun sayang Hanabi sibuk sendiri dengan tugasnya di dapur menyiapkan makan malam.

Hinata kembali menyipitkan matanya pada Sasuke seolah berkata awas saja.

Sasuke pun mengacuhkannya dan mulai memberi soal-soal mudah padanya.

Setengah jam kemudian.

" Salah..salah..salah...salah... " ucap Sasuke saat mengoreksi jawabannya.

Hinata hanya diam dan memalingkan wajah.

" Semuanya salah..sebenarnya apa sih yang kau pelajari di kelas? " kesal Sasuke.

" ... "

" Sepertinya harus dari awal lagi "

Sasuke pun mulai menerangkan satu persatu semua pelajaran kelas 1 pada Hinata.

Dua jam kemudian.

Wusss

Kepulan asap tipis keluar dari kepala Hinata.

" Ah aku tidak kuat lagi "

Sasuke masih diam dan mengoreksi tugas yang dia berikan.

" Dari 10 soal hanya 2 yang benar, kau harus lebih keras lagi belajarnya sebelum ujian minggu depan "

" Huuuaaaaa " teriak Hinata.

Hari-hari terus berjalan, Sasuke tak pernah absen ke rumah Hyuga untuk mengajari Hinata.

" Sudah lebih baik, setidaknya kau bisa mendapat nilai rata-rata di ujian nanti " ucap Sasuke usai mengoreksi.

Tak ada jawaban dari Hinata.

" Sensei..onee-chan pingsan "

" Ha? "

Sasuke langsung bangkit dan mencari, benar saja Hinata sudah tergeletak di bawah meja kelelahan karna terus-terusan belajar.

Diangkatlah Hinata dan direbahkan di sofa dengan pahanya sebagai bantal.

" Sensei makan malam disini? "

" Ssstt "

Hanabi langsung diam melihat kakaknya lelap dalam pangkuan Sasuke.

Tiba-tiba Hinata berbalik, kini wajahnya tepat menyentuh perut Sasuke.

Onyx itu sempat mendelik sesaat ketika nafas Hinata berhembus di perutnya.

Aku harus mencari bantal, pikir Sasuke.

Saat dia mencoba meraih bantal kecil di dekat kaki Hinata, tangan Hinata lantas melingkar ke bagian belakang Sasuke.

" Baka..baka.. " ucap Hinata lirih.

Sasuke membatu seketika dalam posisinya.

" Hanabi... Hanabi... " panggil Sasuke begitu pelan dan hampir tak terdengar.

" Tadaima "

Suara Hiashi pulang.

" Pa-paman.. "

" Ah sedang istirahat ya.. aku tidak akan mengganggu "

" I-iie... tasukete... "

Buk

Kaki Hanabi mendarat tepat di bokong Hinata.

Sasuke kembali mendelik.

" Onee-chan bangun.. " panggil Hanabi menggoyang-goyangkan tubuh Hinata dengan kakinya.

Bruk

Dan membuat Hinata jatuh ke lantai.

" Ha..nani.. "ucap Hinata kaget.

" Jangan tidur dilantai " ucap Hanabi.

" Ah.. um.. " angguk Hinata.

Sasuke lantas kembali duduk dengan tegap.

Usai makan malam bersama, Sasuke pun pamit tuk pulang.

" Pastikan kau mengingat semua jawaban dari soal yang ku berikan tadi "

" Hm "

" Hey aku serius, itu semua pasti keluar nanti "

" Hm "

" Hey- "

" Sudah sana.. cerewet sekali " kesal Hinata.

Sasuke maju mendekat pada Hinata.

" Ada noda kari di pipi mu " ucap Sasuke mengusapnya.

Hening. Untuk beberapa detik keduanya saling pandang.

" A-aku bisa sendiri, sudah sana pulang "

" Iya..iya.. "

Cklek

Di balik pintu itu Hinata bersandar dan memegang pipinya.

Kenapa dadaku berdebar, batinnya.

Dijalan pulang, Sasuke tak henti tersenyum mengingat kejadian tadi sambil mengusap perutnya.

Dan malu sendiri setiap kali mengingatnya.

~skip~

My Yankee GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang