Yunho membukakan pintu mobilnya untuk Jaejoong. Membantu nyonya Jung manja itu turun dari mobilnya, setelah itu mengambil tas besar milik istri tercintanya yang berisi peralatan make up. Entahlah.... Tapi memang itu isi tas bermotif gajah-gajah cute berwarna merah muda itu. Kebiasaan aneh Jaejoong akhir-akhir ini. Ingat?
"Joongie...." Seorang namja manis menyambut Jaejoong dan Yunho. Salah satu dari pemilik Cassiopeia Café.
"Suie hyung.... Mana Yoochun hyung dan Changminie?" tanya Jaejoong antuias.
Kim Junsu adalah sahabat sekaligus kakak sepupu Jaejoong.Mereka dulu punya mimpi membuka sebuah café bersama karena Changmin, anak Junsu yang super jahil itu sangat hobi makan.Jadilah dua tahun yang lalu Jaejoong dan Junsu membuka sebuah café dengan uang tabungan mereka, sayangnya Jaejoong tidak bisa membantu di café akibat keadaannya dan juga larangan dari suaminya.
"Chunie sedang mengantar Minie membeli ice cream." Jawab Junsu, "Anyeong Yun...."
"Anyeong hyung...."
"Kau tidak bekerja, Yun?" tanya Junsu.
"Ani hyung. Sabtu ini aku bertugas menemani Boo Jae." Jawab Yunho.
"Aigoo! Manisnya...."
.
.
Yunho yang pada dasarnya menyukai anak-anak dengan senang hati bermain bersama Changmin di halaman belakang café yang lumayan luas, yeah setidaknya cukup untuk bermain bola sepak satu lawan satu.Junsu yang memperhatikan mereka pun ikut tersenyum bahagia. Changmin memang jarang bermain dengan Appanya yang merupakan seorang jaksa yang super sibuk sehingga kehadiran Yunho sedikit mengobati kerinduan Changmin pada ayahnya yang sibuk bekerja bahkan pada akhir pekan sekalipun.
"Kau sudah bisa menerima Yunho, Joongie?" tanya Junsu.
Jaejoong menatap Junsu sekilas sebelum mengalihkan perhatiannya pada Yunho dan Changmin, "Masih sulit, hyung. Sesulit menerima anak ini." Tangan kanannya mengusap perut besarnya.
"Kau harus belajar menerimanya, Joongie...."
"Aku berusaha Hyung.... Aku masih berusaha sampai sekarang."lirih Jaejoong.
"Yunho mencintaimu.Aku tahu dari tatapan matanya ketika melihatmu sejak pertama kami bertemu dihari pernikahan kalian.Hanya saja caranya menunjukkan cintanya padamu yang sedikit keliru." Ucap Junsu, "Bukankah dulu kau juga mengaguminya?"
"Dulu.... Sebelum dia menorehkan luka padaku."
"Dia sudah menebus kesalahannya...." Junsu menggenggam erat tangan kiri Jaejoong yang berada di atas meja, "Kau tidak mungkin meminta cerai padanya ketika anak kalian sudah lahir, bukan?"
"Molla...." Gumam Jaejoong, "Berkali-kali aku mencoba membunuh diriku dan anak ini tapi hasilnya selalu gagal. Anak ini sama keras kepalanya sepertiku, sama menyebalkannya dengan Appanya."Jaejoong tersenyum.
"Kau mulai menyayanginya?"
"Hampir Sembilan bulan lamanya dia menemaniku, tentu saja aku mulai menyayanginya."
Junsu tersenyum dan mengusap kepala Jaejoong lembut, "Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Joongie."
"Komawo hyung...."
Yunho tersenyum melihat raut kebahagiaan Jaejoong yang sangat jarang diperlihatkan oleh namja cantik itu ketika bersamanya.
.