VII

1.7K 211 1
                                    

Jaejoong murung, jarang bicara dan tidak mau makan bila bukan Yunho yang menyuapinya. Benar-benar seperti mayat hidup. Yang dilakukan nyonya Jung muda itu hanyalah menatap foto-foto Hyunno, memeluk baju dan bantal yang digunakan oleh Hyunno serta menangis sengungukan ketika sadar putra kecilnya tidak akan bisa dipeluk olehnya lagi.

"Boo, jangan menyiksaku! Pukullah aku! Asal jangan seperti ini.... Jebbal...." Yunho mengeratkan pelukannya pada Jaejoong yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Sudah dua minggu pasca kejadian naas itu. Selama itu pula senyuman dan pancaran kebahagiaan di mata Jaejoong terenggut secara paksa. Selama itu pula Yunho hanya diam di rumah menemani suaminya membiarkan perusahaannya di urus oleh sang Umma, mengingat Appanya sudah kembali ke Jepang kemarin.

"Apa salahku Yun?" gumam Jaejoong, "Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa bukan pada orang lain? Apa salahku? Kenapa ada orang yang tega berbuat seperti ini padaku?"

"Uljima Boo.... Aku di sini. Kita hadapi semuanya bersama-sama ne.... uljima...." Yunho mengelus kepala Jaejoong lembut. Sejujurnya hati Yunho perih dan terluka melihat istrinya seperti ini. Tapi kehilangan yang meraka alami benar-benar sesuatu yang menyakitkan, meninggalkan lubang mengaga yang entah kapan akan pulih kembali.

.

.

"Sebenarnya aku datang ke Korea awalnya benar-benar ingin merebut Joongie darimu." Ucap Hyun Joong yang berdiri di samping Yunho, mengawasi Jaejoong yang duduk di halaman belakang kediamannya ditemani oleh ke-2 Ummanya.

"Lalu?" tanya Yunho, matanya fokus menatap istri cantiknya yang benar-benar murung.

"Aku membatalkannya." Hyun Joong tersenyum.

"Wae?" Yunho melirik Hyun Joong sebelum kembali menatap Jaejoong.

"Karena aku tahu kalau Joongie juga mencintaimu ^^." Jawab Hyun Joong, "Kalau Joongie bahagia disisimu aku juga akan bahagia untuknya."

"Komawo...."

"Aku akan membantu menyelidiki kasus ini. Ku pastikan kita akan segera mengetahui siapa pelaku tabrak lari itu." Wajah Hyun Joong mengeras, "Yang membuat Joongie menderita adalah musuhku. Siwon bahkan sudah menyewa dedektif terbaik Jepang untuk membantuku menyelidikinya. Mereka sudah mulai bekerja sejak beberapa hari yang lalu."

"Kenapa?"

"Kau tahu? Ku rasa polisi Korea berusaha mengulur waktu. Mungkin pihak yang terlibat dalam masalah ini memiliki pengaruh yang penting sehingga mengabaikan kenyataan kalau korbannya adalah keluarga Jung."

"Bagaimana kau bisa menyimpulkan hal itu?" alis Yunho bertaut.

"Keluargamu adalah keluarga yang berpengaruh di Korea ini, dan kasus yang menimpa Joongie selaku menantu keluarga Jung terlalu lama ditangani pihak kepolisian, bahkan sampai sekarang belum menemukan titik terangnya. Jadi kesimpulanku, mungkin ada orang penting yang terlibat dalam kasus ini."

"Tapi siapa?"

"Itu yang akan kita cari tahu." Ucap Hyun Joong, "Bisa kau ceritakan detail kejadian yang sebenarnya terjadi? Karena kau adalah salah satu saksi mata."

Yunho menghela napas panjang, memaksanya mengingat kembali hari naas dimana dengan kedua matanya sendiri dirinya melihat istri dan anaknya tertabrak mobil.

Hari itu Yunho sengaja pulang lebih awal untuk menjemput anak dan istrinya yang sedang berada di kediaman mertuanya. Yunho yang tengah berdiri di samping mobilnya yang terparkir di halaman rumah mertuanya menatap Jaejoong yang melambaikan tangan Hyunno kecil padanya, setelah itu sejenak Jaejoong tengah berbicara pada ibu mertuanya. Hingga....

Obsession (Repost)Where stories live. Discover now