Yunho menatap cemberut Jaejoong. Ayah muda yang tengah menggendong bayi berusia enam bulan itu menatap kesal istri cantiknya yang tidak memberinya jatah selama dua minggu lamanya pasca pertengkaran mereka karena Yunho berbicara dengan seorang yeoja bernama Yuri di pusat perbelanjaan. Dan gara-gara hal itu littlebearnya terpaksa puasa selama dua minggu akibat Jaejoong yang enggan disentuhnya.
"Boo...."
"Apa?" semprot Jaejoong yang sibuk memasak.Walaupun banyak pelayan di rumahnya tapi Jaejoong tetap mengambil kendali di dapur.
"Sampai kapan kau mendiamkanku begini?Aigoo...." Keluh Yunho. Hyunno yang berada dalam gendongannya hanya tertawa melihat wajah lucu sang Appa, "Yah! Kenapa tertawa?Kau senang Appa ditindas Umma, eoh? Anak nakal! Kau ini mirip Appa tapi kenapa berada dipihak Umma, eum?"Yunho menciumi pipi chuby Hyunno.
"Aku tidak mendiamkanmu."Jaejoong meletakkan secangkir teh hitam di atas meja.
"Ne, kau cemburu padaku!"
"ANIYO!" pekik Jaejoong kesal.
"Ne... ne..., kau cemburu padaku Jung Jaejoong!" goda Yunho.
"Terserah!"
"Kau sekarang mengerti rasanya, kan Boo?Kau marah bila ada yeoja yang dekat denganku.Itu pula yang aku rasakan bila ada namja yang akrab denganmu."
"Lupakan!Hari ini aku ingin menenggok Appa dan Umma."
"Arra.... Setelah selesai makan bersiaplah.... Akan ku antar kalian, sekalian aku berangkat bekerja."
.
.
Mobil Yunho berdiri di depan sebuah rumah mini malis bercat purple dengan halaman depan yang ditumbuhi banyak bunga berwarna-warni dan beberapa pohon yang membuat rumah berlantai dua itu terlihat begitu asri.
Jaejoong tersenyum senang, lama sekali Umma Hyunno itu tidak pulang ke rumah kedua orang tuanya.Sembari menggendong Hyunno, Jaejoong perlahan berjalan memasuki halaman rumah orang tuanya, tempatnya dibesarkan sebelum akhirnya pindah mengikuti suaminya.
Yunho berjalan di belakang Jaejoong sembari membawa tas besar, keperluan Hyunno. "Sepertinya Appa dan Umma masih di rumah, Boo."Ucap Yunho yang melihat kedua mobil mertuanya masih berada di dalam bagasi.
"Ne, tadi aku sudah mengirim pesan untuk Umma kalau kita akan datang." Jawab Jaejoong. Ditekannya bel rumah kedua orang tuanya.
Klek!
"Aigoo!Lihat siapa yang datang?Uri Hyunno...." Heechul menggambil balita berusia enam bulan itu dari gendongan Ummanya.
"AnyeongUmma...." Sapa Yunho.
"Yun, kau datang juga?Kajja! Mari masuk.... Appa kalian sedang sarapan di dalam." Ajak Heechul.
"MianUmma, hari ini ada rapat penting jadi...."
"Aish! Arraso!" kesal Heechul, "Kapan kau akan menyempatkan waktumu untuk makan bersama kami, huh?"
"MianUmma...."
"Gwaechana...."
"Titip Joongie dan Hyunno ne, Umma...."
"Arraso...." Heechul menggangguk pahan.
"Unno, Appa berangkat kerja dulu, ne."Yunho mencium kening Hyunno dan mengusap kepala aegyanya penuh sayang, "Boo, sepulang kerja aku akan langsung menjemputmu." Ucap Yunho, diciumnya bibir ranum Jaejoong sebelum pergi.