Yunho sedang memutar otaknya. Bagaimana tidak? Tadi Jaejoongnya menelpon dan mengatakan kalau ingin makan brownis berbentuk gajah dan beruang lucu. Dimana Yunho bisa mendapatkannya? Seluruh toko kue sudah Yunho masuki tapi sama sekali belum menemukan apa yang istrinya mau hingga...
"Istrimu hamil?"
Yunho bertemu dengan Lee Sunny, temannya semasa SMA, dan beruntunglah Yunho karena Sunny memiliki sebuah toko kue dan meminta pegawainya membuatkan apa yang dicari Yunho.
.
.
"Komawo Yunie...." Jaejoong mencium pipi Yunho karena sudah memberikan brownis beruang dan gajah sesuai keinginannya.
"Nah Boo, aku harus kembali ke kantor. Satu jam lagi aku ada rapat...."
"Ne...." Jaejoong tersenyum.
"Jangan ke luar rumah tanpa pengawasan, arraso?"
"Arraso...." Pemilik chery lips itu menggangguk patuh.
Cup.
Yunho mencium sekilas bibir Jaejoong sebelum kembali ke kantor. Hei, Yunho sudah merelakan waktu makan siangnya demi berburu pesanan Jaejoong, jadi tidak masalah kan kalau Yunho merasakan bibir istrinya sebelum kembali bergelut dengan urusan kantor?
.
.
Jaejoong yang bosan di rumah memutuskan untuk menenggok café ditemani oleh lima orang bodyguard. Sesuai pesan Yunho, Jaejoong tidak boleh pergi tanpa pengawasan.
"Joongie, kenapa kau bisa berada di sini, huh?" tanya Junsu yang baru keluar dari ruang kerjanya, sedikit kaget karena Jaejoong berada di café.
"Joongie bosan di rumah terus, hyung.... Mana Minie? Joongie ingin bermain dengan Minie."
"Aku baru mau menjemput Minie ke sekolahnya. Sebentar lagi dia pulang sekolah." ucap Junsu, "Kau mau ikut?"
"Ani." Jaejoong menggelengkan kepalanya pelan, "Joongie capek."
"Arraso.... Duduklah! Dan suruh para bodyguardmu itu untuk tidak terlalu mencolok! Lihat! Para pelanggan melihat mereka dengan tatapan binggung."
"Arraso...."
"Aku akan segera kembali...." Junsu bergegas pergi, tidak mau membuat jagoan kecilnya menangis gara-gara dirinya terlambat menjemputnya.
Setelah menyuruh para bodyguardnya untuk ikut duduk dan memesan makanan, Jaejoong mendudukkan dirinya di dekat jendela yang sedikit menjorok ke arah jalanan. Melihat lalu-lalang manusia yang melakukan aktifitasnya sangat menyenangkan bagi Jaejoong mengingat dirinya harus terkurung di dalam rumah gara-gara surat kaleng yang didapat oleh Yunho dan kedatangan Hoya ke rumah mereka.
Andai saja Jaejoong tidak menikah dan mengandung mungkin saja saat ini dirinya sudah ikut menjadi bagian dari orang-orang yang berlalu-lalang di luar sana, oh atau andai saja Jaejoong tidak menyandang status sebagai nyonya Jung, mungkin Jaejoong masih bisa bekerja walaupun dalam keadaan hamil seperti ini. Tapi statusnya yang sekarang membuatnya tidak bisa leluasa berbuat sesuai kehendaknya lagi, apalagi Yunho akan marah kalau Jaejoong tidak menuruti perintahnya.
Jaejoong tidak menyesal.
Sama sekali tidak menyesal karena sudah menjadi istri Jung Yunho.
Jaejoong bahagia....
Yeah, sangat bahagia sekarang.... Namun kadang Jaejoong ingin seperti orang lain, bekerja, bersenang-senang di pub, atau sekedar belanja.
Hei! Hanya untuk mengunjungi café miliknya sendiri saja Jaejoong harus dikawal lima orang sekaligus. Sedikit berlebihan memang. Tapi Jaejoong mencoba memahami kekhawatiran yang Yunho rasakan terhadapnya. Ini merupakan salah satu bentuk ungkapan cinta Yunho, bukan?