"ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEE...." Jerit frustasi Jaejoong saat dengan kasar namja yang berada diatasnya mengoyak tubuh bagian bawahnya, mengoyak dan menusuk, mengehentakkan tubuh polosnya yang bersimbah keringat sejak beberapa puluh menit yang lalu, memberikan rasa sakit, perih dan nikmat dalam waktu bersamaan yang tidak pernah diharapkannya sama sekali. Tidak! Tidak pernah! Bahkan dalam mimpi sekalipun Jaejoong tidak pernah berharap mendapat perlakuan seperti itu dari namja yang sama sekali tidak dicintainya.
"Ugh...." Jaejoong mengeram frustasi. Mimpi yang hampir 3 tahun menghantuinya itu membuatnya terpaksa membuka doe eyesnya yang indah. Mimpi sama tentang masa kelam dalam hidupnya, masa yang merubah takdir dan nasibnya.
"Mimpi buruk lagi?"
"Ne...." Jaejoong menenggelamkan wajahnya pada dada bidang namja tampan yang berbaring di sampingnya.
Yunho....
Jung Yunho....
Suami Jaejoong.
"Tidurlah, Boo.... Aku di sini akan menjagamu." Yunho mengusap punggung Jaejoong.
Jaejoong menengadahkan kepalanya, menatap Yunho yang tenga tersenyum padanya, "Yunie, popo...."
Cup!
Yunho mendaratkan bibir berbentuk hatinya diatas chery lips Jaejoong, hanya ciuman sekilas namun mampu menenangkan Jaejoong. "Tidurlah, Boo...."
Dan perlahan-lahan doe eyes itu kembali tertutup rapat.
.
.
"Bangun chagy.... Mau sampai kapan kau tidur?"
Suara husky itu membuat merinding sekujur tubuh Jaejoong, mengalirkan desiran aneh ke setiap sel di tubuhnya, terlebih ketika merasakan tangan besar itu mengelus punggun telanjangnya. Rutinitas pagi yang hampir selalu dia terima semenjak kurang lebih 3 tahun lalu. Yeah, tiga tahun setelah hubungannya dengan Yunho membaik. Tiga tahun semenjak kepergian Hyunno.
"Mommy...."
Suara munggil itu membuat Jaejoong tersadar dari lamunannya. Dengan perlahan dia bangun dari tidurnya, bersandar di kepala ranjangnya, membiarkan sejuk dari pendingin ruangan menyapa badan atasnya yang telanjang.
"Mommy...." Bocah itu dengan tertatih menaiki ranjang dan kemudian merangkak menuju Jaejoong. "Mommy.... Em, Mom...." Gumam bocah berusia 18 bulan itu.
Jaejoong mengusap punggung bocah yang tengah memeluknya erat, bocah laki-laki yang sangat mirip dengan namja yang menorehkan luka dalam bagi dirinya, namja yang membuatnya bahagia, namja yang membuat bocah bernama Jung Moobin itu hadir ke dunia ini tanpa dimintanya. Yeah, bahkan dulu Jaejoong tidak tahu kalau tengah mengandung Moobin.
"Mommy...." Moobin memukul-mukul perut rata Jaejoong pelan.
"Wae? Moobin ingin apa?" tanya Jaejoong sembari mengusap wajah tampan putranya.
"Emm...." Moobin memiringkan kepalanya imut sembari menggigit jari telunjuk kanannya, "A.... dek.... Mommy...." Racunya.
"Moobin ingin adek?" tanya Namja yang duduk dibibir ranjang sambil mengusap kepala bocah yang sangat mirip dengannya.
Bocah itu mengganggukkan kepalanya.
"Hahahahahahaha.... Boo Jaejoongie chagy, Moobin kita sudah besar rupanya...." Yunho tertawa lepas.