26

44 3 0
                                    

Perasaan apa ini? Perasaan yang selama ini aku tutup rapat rapat kembali lagi untuk orang yang berbeda

selesai makan akhirnya lara dan ray pulang .


" oiya ra boleh minta tolong ?" tanya ray

"apa ya ka ?"

"temenin gue yuk"

"kemana?"

"gue mau beli sepatu"

"hm yaudah ayo"

ray tersenyum melihat lara yang menerima ajakan nya

" lo mau beli sepatu apa ka?"

"sneakers"

gue juga tau kali lo mau beli sneakers masa iya mau sepatu balet. yaampun. batin lara

"gimana ini bagus ga?"

"atau yang ini?"

"merah atau abu ra?"

"gue lebih suka yang abu si ka, lebih keren gitu sama gue juga suka abu abu hehe"

"oke gue pilih yang ini"

"eh eh tapi kalau lo suka yang merah gapapa si ka"

"engga gue suka yang abu sama gue juga suka warna abu abu"

setelah ray selesai membayar. ray mengajak lara untuk makan

"makan dulu ya"

"gapapa ni emangnya ka?"

"iya gapapa ko"

"yaudah boleh deh gue juga laper haha"

"iya gue udah tau soalnya perut lo tadi bunyi pas lagi nungguin gue bayar sepatu"

lara tersipu malu karena cacing di perutnya ini sudah meronta ronta

"lahap banget ra"

lara hanya menengok saja

uhuk

uhuk

"pelan pelan ra ini ni minum" ray sambil memeberikannya minuman

"pelan pelan kalo makan sama minum gue tungguin kok kalo lo masih laper pesen aja lagi"

"eskrim boleh?" sambil menyengir

"boleh kok buat lo"

selesai makan mereka membeli eskrim

"hahaha ra ra lo tu gabisa pelan pelan ya liat idung lo kena eskrim aja sampe gasadar"

tiba tiba ray menghapus eskrim yang ada di hidungnya

ya allah ray ganteng banget kalau dari deket. batin lara

"eh hmm... ud.. udah ka makasih" lara segera menjauhi jarak mukanya dengan ray

"lo lucu" sambil menyubit pipi lara

Kisah luka LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang