09

55 9 5
                                    

"Bagaimana sebuah rasa bisa meruntuhkan segala dinding perthanan yang tersusun rapi? Ahh.. hanya saja aku tak mengerti!"_Natasya

__

Vano POV

Hari ini ia akan bertemu dengan natasya setelah beberapa jam yang lalu ia mengajak natasya untuk kembali bertemu dengannya.

Bertepatan dengan hari ini juga ia memiliki jadwal latihan bersama dengan junior Smp kenanga jadi akan lebih mudah jika ia dengan natasya bertemuan---Hanya usaha pendekatan mungkin?

Singkat saja kini ia sudah berada di likungan sekolah kenanga bersama dengan dua orang patner organisasinya yg lain. Vano mengajar adik-adik juniornya dengan ulet.sekali-kali ia terlihat sangat tegas saat memberikan aba-aba.

"Ok adek-adek kakak (Panggilan dalam organisasi) akan mengajarkan kalian bagaimana cara hormat yang baik" Ucap vano sembari berjalan berkeliling di setiap barisan

"Hormat grak!" Aba-aba vano tegas dan dengan sigap semua junior pun mengakat tangannya serasa berbentuk hormat

Vano kembali berjalan mengelilingi setiap barisan "Dengar baik-baik, cara hormat dengan baik. Simpan tangan di ujung pelipis kalian dan usahakan wajah kalian tetap di angkat tegas--Seperti ini" Tunjuknya

Setelah bebrapa lama mengajar,vano kembali melihat ke arah sekeliling lingkungan sekolah itu dan reflek matanya menangkap ke arah dua sosok gadis yang sedang duduk di bawah pohon dan sepertinya itu natasya dan juga mella.

Senyum hangat vano tercetak jelas di wajahnya yang membuat kadar ketampananya bertambah berkali kali lipat.

"Rif sekarang lo yg ambil alih gue ijin ke sana" ucapnya pada patnernya

"Ok deh van"Jawab rifki--patner vano

Tampa membuang waktu lagi setelah vano memutuskan untuk memberi alih latihannya kepada salah satu patnernya itu segera vano berjalan setengah berlari ke arah natasya

Author POV

Setelah acara tatap menatap Vano dan juga Natasya terganggu karna mella yang tiba-tiba datang dan menghancurkannya mereka sepakat kembali ke halaman depan sekolah kenanga

Mereka sekrang berada di koridor yg cukup luas yang juga sekaligus bisa melihat lgsung keadaan di area lapangan yang masih menampilkan kegiataan latihan paskibra itu.

Sesekali mata vano melirik ke arah natasya dan begitu pun dengan natasya,tak bisa di pungkiri mereka berdua selalu melakukan kontak mata yg sangat lekat namun menghasilkan debaran Rasa..

Hening

"Em..van maaf ya kalau tasya ganggu latihan kalian"Ucap natasya memecahkan keheningan yang terjadi

"Gak kok justru vano berterima kasih karna tasya mau ke sini"Vano menatap natasya lekat

Memang vano dan natasya sejak pertemuan pertama sudah terbiasa dan juga nyaman memanggil diri mereka sendri dengan nama masing-masing jika saat saling berbica sperti ini.tidak dengan Lo-Gue ataupun Aku-Kamu seperti kebanyakan orang-orang lainnya

Senyum natasya mengembang serasa menyembunyikan wajahnya yang sekarang menahan malu

"Em..iya dong kan vano ajak tasya ketemuan" Jawab natasya

SENJA PEMISAH HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang