"Bagaimana sebuah rasa bisa meruntuhkan segala dinding perthanan yang tersusun rapi? Ahh.. hanya saja aku tak mengerti!"_Natasya
__
Vano POV
Hari ini ia akan bertemu dengan natasya setelah beberapa jam yang lalu ia mengajak natasya untuk kembali bertemu dengannya.
Bertepatan dengan hari ini juga ia memiliki jadwal latihan bersama dengan junior Smp kenanga jadi akan lebih mudah jika ia dengan natasya bertemuan---Hanya usaha pendekatan mungkin?
Singkat saja kini ia sudah berada di likungan sekolah kenanga bersama dengan dua orang patner organisasinya yg lain. Vano mengajar adik-adik juniornya dengan ulet.sekali-kali ia terlihat sangat tegas saat memberikan aba-aba.
"Ok adek-adek kakak (Panggilan dalam organisasi) akan mengajarkan kalian bagaimana cara hormat yang baik" Ucap vano sembari berjalan berkeliling di setiap barisan
"Hormat grak!" Aba-aba vano tegas dan dengan sigap semua junior pun mengakat tangannya serasa berbentuk hormat
Vano kembali berjalan mengelilingi setiap barisan "Dengar baik-baik, cara hormat dengan baik. Simpan tangan di ujung pelipis kalian dan usahakan wajah kalian tetap di angkat tegas--Seperti ini" Tunjuknya
Setelah bebrapa lama mengajar,vano kembali melihat ke arah sekeliling lingkungan sekolah itu dan reflek matanya menangkap ke arah dua sosok gadis yang sedang duduk di bawah pohon dan sepertinya itu natasya dan juga mella.
Senyum hangat vano tercetak jelas di wajahnya yang membuat kadar ketampananya bertambah berkali kali lipat.
"Rif sekarang lo yg ambil alih gue ijin ke sana" ucapnya pada patnernya
"Ok deh van"Jawab rifki--patner vano
Tampa membuang waktu lagi setelah vano memutuskan untuk memberi alih latihannya kepada salah satu patnernya itu segera vano berjalan setengah berlari ke arah natasya
✨
Author POV
Setelah acara tatap menatap Vano dan juga Natasya terganggu karna mella yang tiba-tiba datang dan menghancurkannya mereka sepakat kembali ke halaman depan sekolah kenanga
Mereka sekrang berada di koridor yg cukup luas yang juga sekaligus bisa melihat lgsung keadaan di area lapangan yang masih menampilkan kegiataan latihan paskibra itu.
Sesekali mata vano melirik ke arah natasya dan begitu pun dengan natasya,tak bisa di pungkiri mereka berdua selalu melakukan kontak mata yg sangat lekat namun menghasilkan debaran Rasa..
Hening
"Em..van maaf ya kalau tasya ganggu latihan kalian"Ucap natasya memecahkan keheningan yang terjadi
"Gak kok justru vano berterima kasih karna tasya mau ke sini"Vano menatap natasya lekat
Memang vano dan natasya sejak pertemuan pertama sudah terbiasa dan juga nyaman memanggil diri mereka sendri dengan nama masing-masing jika saat saling berbica sperti ini.tidak dengan Lo-Gue ataupun Aku-Kamu seperti kebanyakan orang-orang lainnya
Senyum natasya mengembang serasa menyembunyikan wajahnya yang sekarang menahan malu
"Em..iya dong kan vano ajak tasya ketemuan" Jawab natasya
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA PEMISAH HATI
Teen Fiction(Revisi setelah END) ~ Senja adalah sebuah pembatas antara siang dan malam. Senja adalah pemisah, agar keduanya tidak berjumpa. Senja, sebuah penanda berakhirnya cerita. Hadirnya seperti sebuah kata pinta agar sang mentari segera menggelamkan diriny...