Selamat membacaa:)
___Setalah kemarin bersenang-senang dengan abangnya, ke esokan harinya natasya menjalani aktivitasnya seperti biasa.
Seperti sekarang setelah bersiap-siap untuk semua keperluan, natasya bersama abangnya radit sedang berada di teras depan rumahnya, ayah dan bundanya masih memiliki keperluan yang penting di luar yang mengharuskan mereka tidak kembali pulang alhasil hari kemarin dan hari ini hanya ada natasya dan abangnya radit penghuni rumah mereka.
Namun lain dari itu natasya sedang berfikir untuk sesuatu hal, ia sedikit bingung yang akan dia katakan.
Natasya melirik ke arah radit yang sedang sibuk dengan telponnya, mungkin urusan pekerjaan. Namun bukan itu yang seharunya natasya permasalhkan. Ia harus segera berbicara dengan abangnya itu
"Abang?" Panggil natasya akhirnya
"Hmm" Radit berdehem sebagai jawaban tampa menoleh
"Em.. natasya bo..boleh ga berangkat sekolah sama pulang sekolah ga usah di a..antar jemput hari ini?" Ucap natasya yang terlihat gugub. Takut akan jawaban tidak di ijinkan oleh abangnya. Pasalnya baru kali ini ia meminta ijin langsung untuk tidak di antar jemput
Radit mendengar itu menautkan alisnya pertanda bingung "Kenapa?"
"Em.. i..ituuu a.. anuu ak_"
"Apa tasya? Kenapa ga di antar jemput?" Serka radit "kenapa gugub juga?" Lanjutnya
Natasya bingung ingin menjawab apa. Bodoh! Kenapa tadi di kamar ia tidak latihan bicara dulu? Kalo ia berlatih setidaknya ia tidak akan terlihat gugub seperti sekarang hanya karna hal sepele semacam ini. Jika begini ia merasa dirinya seperti habis ketangkap basah memaling
"Udah ayo abang antar, kamu udah mau telat tasya, abang juga ada jadwal pengadilan hari ini"
"Eh.. hm.. please just this once abang" ucap natasya memasang puppy eyes nya berharap radit akan luluh dan mengiyakan permintaannya
Terdengar helaan nafas pelan dari radit "ok ok.. jadi mau di antar sama supir?"
Mendengar itu natasya menggeleng dengan cepat. Bukan itu yang ia maksud dan ingin kan, tidak di antar jemput berarti ia tidak meminta radit atau pun supir ayahnya yang mengatar jemputnya. Sepertinya ia harus lebih menjelaskan pada abangnya ini
"No no!! Bukan itu yang tasya maksud bang, tasya mau berangkat sendiri hari ini gitu pun sama pulangnya tasya mau sendiri. Tampa abang ataupun tampa supir" ucapnya tegas menjelaskan
Mendengar itu radit lagi dan lagi menghelas nafasnya kasar, entah apa lagi yang terjadi pada adiknya ini
Ia ingin melarangnya namun melihat natasya yang sangat bertekat membujuknya membuat ia mau ta mau mengangguk mengiyakan permintaan adiknya
Natasya menampilkan wajah sumringahnya "Yey yeyyy makasih.. natasya sayang abang, umach" ucap natasya girang langsung memeluk dan mencium kedua pipi radit dengan girang. Kebiasaan natasya jika permintaannya terpenuhi, biasa stastik perusahan:v
"Dasar.. pas ada maunya doang gini" radit mencubit gemas hidung natasya
"Ih biarin wleekk" natasya menjulurkan lidahnya mengejek
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA PEMISAH HATI
Teen Fiction(Revisi setelah END) ~ Senja adalah sebuah pembatas antara siang dan malam. Senja adalah pemisah, agar keduanya tidak berjumpa. Senja, sebuah penanda berakhirnya cerita. Hadirnya seperti sebuah kata pinta agar sang mentari segera menggelamkan diriny...