'selamat'

1K 113 6
                                    

chapter ini panjang ya. 2 kalinya chapter biasanya. 500+ word hehe.

°°°

y/n menatap laki-laki didepannya. laki-laki itu masih sama, hidung mancungnya, rambut coklatnya, mata indahnya bahkan rasa cinta untuknya.

sementara Jisung berbalik menatap y/n. perempuan itu juga masih sama, rambut panjangnya diikat jadi satu, senyuman lebarnya dan rasa cinta untuknya juga.

semua masih sama. mereka masih Jisung dan y/n yang sama seperti beberapa hari lalu. keduanya masih saling mencintai dengan alasan yang masih belum kalian ketahui.

"y/n, aku rindu" kata Jisung pelan.

menatap dalam mata y/n, Jisung mendekatkan wajahnya ke wajah y/n.

chup

sebuah ciuman mendarat dibibir y/n. ya, Jisung menciumnya. ciuman lembut yang memabukkan untuk y/n. setelah beberapa saat, Jisung kembali menjauhkan wajahnya lalu menatap wajah y/n yang memerah seperti tomat.

tersipu malu, y/n menundukkan kepalanya. lama seperti itu, hingga Jisung memilih untuk mendongakkan wajah manis itu agar menatapnya.

"malu?" tanyanya. perempuan itu mengangguk.

"jangan malu-malu, nanti aku gemas"

hei Park Jisung, tolong perhatikan bagaimana jantung perempuan itu sudah tak karuan!

"Jisung" panggil y/n dengan menutupi segala rasa malunya.

alih-alih menjawab, Jisung malah mendekatkan dirinya ke y/n. menghimpit jarak antara mereka lagi lalu menatap dalam kedua mata yang sangat ia rindukan itu.

"mau ikut bersamaku?" tanya y/n malu-malu.

jangan tanya bagaimana jawaban Jisung, tentu laki-laki bersurai coklat itu mengangguk.

"serius? kamu nggak menyesal nantinya?" tanya si perempuan lagi.

Jisung tersenyum lebar, "enggak y/n, untuk apa aku menyesal saat bisa bersamamu?"

y/n ikut tersenyum bersamaan dengan Jisung. "ayo, genggam tanganku. kita pergi"

























































































"JISUNG! BERTAHAN SUNG!"

teriakan itu terdengar lagi. Felix berteriak kencang seperti saat Jisung tertabrak waktu itu. tak peduli ia sekarang berada didalam kamar pasien gawat darurat.

pria berjas putih layaknya dokter masuk ke ruangan dengan tergesah. tertera dijasnya sebuah name tag bertuliskan 'Lee Daehwi'.

melihat Jisung yang sudah sesak nafas dalam komanya, Daehwi tak tinggal diam. beberapa macam suntikan ia berikan ke tangan Jisung, tapi tetap tak membuahkan apa-apa.

mata Jisung terbuka lebar, dengan nafasnya yang sangat tak beraturan. bayangkan bagaimana seramnya.

pintu terbuka keras, seorang perempuan bernama Lee Hana dan laki-laki bernama Zhong Chenle masuk ke ruang yang sedang genting itu.

"JISUNG! JISUNG KENAPA?!" tanya Chenle heboh.

Felix menggeleng cepat menandakan bahwa dirinya juga tak tau tentang apa yang terjadi saat ini.

mereka yang terlihat panik saling berpegangan. mata mereka menatap segala macam cara untuk menyelamatkan Jisung. air mata sudah menunggu untuk dikeluarkan. hingga—

tiiiitttttt........

semua diam. Daehwi terlihat terengah setelah mencoba menyelamatkan nyawa pasien dihadapannya.

semua terlambat, tadi hembusan nafas terakhir dari seorang Park Jisung setelah mengalami masa koma selama 5 hari lamanya.

tetesan air mata mulai muncul, bahkan Hana pun juga meneteskan air matanya diruangan itu. Felix tak kalah deras, begitupun Chenle. mereka seperti berlomba-lomba menangis untuk kepergian seorang Park Jisung.

Park Jisung yang pendiam, kemudian berubah menjadi seorang yang ceria berkat y/n, lalu kembali murung lagi karena y/n juga.

kini, nama Park Jisung hanya sekedar kenangan bagi mereka. tak akan ada lagi suara Park Jisung yang menyertai hari-hari Chenle dan Felix.

Jisung sudah istirahat disana, jasadnya tersenyum seolah menunjukkan pada dunia bahwa dia manusia terbaik yang pernah hidup.

isak tangis mulai terdengar keras bersamaan dengan Daehwi yang mulai melepas semua alat bantu yang tertancap ditubuh Jisung.

selamat, selamat jalan Park Jisung.



—Find—


maaf ya, aku tau nggak menarik. ini pertama kali aku bikin cerita sampai end. ini aja aku selesaiin kurang dari 2 minggu, jadi mohon kewajarannya ya^^

terima kasih untuk kalian yang menyempatkan waktu untuk membaca ini, walaupun cerita ini juga jauh dari kata apik.

raraa.

[i] sᴛɪᴄᴋʏ ɴᴏᴛᴇs ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang