Sekarang wajah mereka tambah dekat lagi dan hidung mereka bahkan sudah saling bersentuhan. Entah bisikan dari mana, Ali mendekatkan bibirnya ke bibir Hana. Ali hendak mencium Hana..
Dengan perlahan, bibir Ali sudah akan menempel pada bibir Hana dan...
Tok Tok Tok!!!!
Suara pintu mengagetkan keduanya dan membuat Ali tersadar dari kebodohan yang hampir saja ia lakukan.
Dengan segera Hana terbangun dari ranjang dan berlari membuka pintu kamar yang terkunci.
"Ada apa Tante?" sahut Hana.
"Loh Han, bukannya kamu lagi istirahat ya? Kok udah bangun?" tanya mama Mira.
"Euugghh. .. Gak ko Tante, aku udah ga cape.. "Jawab Hana.
"Yaudah, kalo gitu kalian berdua kita tunggu d bawah ya. Kita mau bicara hal penting soal pernikahan kalian". Dan Hana pun langsung mengangguk serta sedikit berlari menuju ke bawah. Ada raut ketakutan di diri Hana. Mungkin karena ulah Ali sebelumnya.
Ali pun menyusul Hana keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan mamanya di ambang pintu. Lalu, mama Ali mencegat Ali dan berkata, "Pantes ya Hana sampe hamil gitu, ternyata kamu tuh udah ngebet ya? Nakal kamu Li!! Lain kali kalo belum sah jangan maen kunci pintu gini ah!" Mama Ali mencubit perut Ali.
Ali mengaduh, "Aww sakit mah! Lagian Ali gak ngapa ngapain dia kok! Suudzon deh mama!"
"Ya udah udah.. Ayo sekarang kita turun ke bawah!" Pinta mama Ali.
Kini, semua anggota keluarga Ali dan Hana sudah berkumpul di ruang keluarga. Tapi, tampaknya ada seorang gadis lain yang juga sudah duduk manis disana. Gadis berkulit putih dengan rambut bergelombang dan memakai pakaian casual yang membuatnya terlihat lebih tomboy namun tetap cantik.
Dialah Lia, kakak Ali yang baru saja datang dari liburannya. Lia sudah mendengar cerita tentang Ali dari mamanya lewat telepon kemarin. Lia cukup kaget dan ingin sekali memarahi adiknya itu. Tapi terlambat, semua sudah terjadi dan Lia pun hanya bisa pasrah.
"Gak nyangka gue Li. Ulah Lo ini udah bikin Lo ngelangkahin gue!" Lia mengomel.
"Sorry Kak. Ini accident. Tapi Lo tenang aja.. Semua pasti cepet berlalu" Ali pun menepuk bahu Lia.
------------------------------------------------------
Keputusan sudah dibuat semalam. Dari hasil perbincangan seluruh anggota keluarga, telah diputuskan jika Ali dan Hana akan menikah satu bulan lagi. Mempersiapkan sebuah pernikahan selama satu bulan memang terbilang singkat. Namun, dengan mempercayakan semua pada WO ternama, keluarga yakin semua akan berjalan lancar.
Kenapa harus satu bulan lagi? Orangtua Hana mempertimbangkan kondisi Hana yang mereka ketahui sedang hamil. Jika terlalu lama menunggu, dikhawatirkan akan membuat perut Hana terlihat semakin buncit. Sementara, Ali dan Hana hanya iya iya saja mengikuti rencana orang tua mereka.
Didepan meja kerjanya Ali tampak merenungi nasibnya. Dia merutuki kebodohannya yang kini membuatnya harus menelan semuanya sendiri. Menikah dengan orang yang mati matian ia benci? Ali tak habis pikir, pasti kehidupan rumah tangganya akan terasa sangat hambar atau justru akan dihiasi pertengkaran setiap hari.
Tapi hey! Kenapa tiba - tiba ia teringat wajah Hana semalam? Ali hampir saja menciumnya. Dan itu membuatnya menyesal!
"Ahh gue bodoh banget sih! Untung aja mama ketok pintu. Kalo nggak? Kelar semuanya! Oke, gue janji gua harus jauhin Hana Gimanapun juga. Jangan sampai kejadian yang sama terulang" Batinnya.
Tok Tok Tok!!! Bunyi ketukan pintu membuyarkan lamunan Ali.
"Masuk!" Perintahnya.
Ternyata, sekretaris Ali yang mengetuk pintu itu. Dia membawa kabar kedatangan Austin Stuart dan utusan BnJ lainnya. "Maaf Pak, Tuan Austin dari BnJ sudah datang. Mereka sudah saya pinta untuk menunggu di meeting room"
YOU ARE READING
Kotak Puzzle Ali untuk Hana
RomanceAli tak tahu jika Hana memiliki suara sebagus itu dan lagi, itu membuat kotak puzzle Ali untuk Hana terbuka. Ali baru menyadari suara indah Hana bisa membuat dirinya nyaman dan terbuai, Tak terasa, lagu itu berakhir dan suara tepukan datang dari se...