Setelah selesai melakukan fitting baju, Hana memilih untuk kembali ke apartemen miliknya. Ya, setelah beberapa waktu lamanya ia bekerja di APG, Hana memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen tipe studio, dimana ukurannya tidaklah terlalu besar. Cukuplah untuk di tempati seorang diri.
Cuaca Jakarta yang sedang panas memang membuatnya makin gerah, sambil duduk di sofa dan meneguk soda kaleng dingin, Hana memainkan ponsel nya seperti biasa. Apalagi yang biasa dia lakukan selain bermain social media, salah satunya adalah instagram. Sudah cukup lama Hana tidak memposting foto di instagram. Saat ia akan mengecek instagramnya, tiba – tiba dia melihat ada notifikasi Direct Message dari seseorang.
Seseorang tersebut memiliki nama akun allismine. Orang tersebut kemudian mengirimi pesan singkat dan cukup misterius.
"Terimakasih Hana", tulisnya di DM.
Hana mengerenyitkan dahinya dan cukup bingung dengan DM dari orang tersebut. "ngapain berterimakasih? Emang gue abis ngapain ya? Gak kenal juga ama akun ni orang. Kayaknya follower baru gue deh!" ucapnya dalam hati.
Cukup puas bermain instagram, Hana pun mulai merasa bosan. Lalu pikirannya mulai menerawang ke waktu dimana ia harus melakukan tindakan konyolnya untuk menikah dengan Ali. Memang ini sangat amat di luar dugaan. Hana memang ingin menikah, sebagai seorang wanita, tentu dia punya pernikahan impiannya sendiri. Tapi tunggu, bukan dengan seperti ini caranya. Bertemu tanpa ada sapa hangat, selalu bertemu dengan situasi yang tak nyaman, dan sekarang berakhir ke pernikahan. Sungguh diluar harapannya sama sekali.
Lalu Hana teringat kejadian di Bridal House tadi, saat ia melihat Ali berpelukan dengan seorang gadis cantik. "Cewe cantik itu pasti punya hubungan sama Ali. Mungkin aja dia pacarnya. Hufttt... ", Hana menghela nafas dalam – dalam. Ia berpikir jika mungkin saja saat ini ia seperti seorang pelakor yang berusaha merebut kekasih orang lain. Dan tentu ini sangat tidak diharapkan oleh Hana.
"Yaa!! Gue harus batalin pernikahan ini. Ini sama sekali gak bener. Gue gak harus terus lanjutin permainan bodoh ini. Ga ada faedahnya sama sekali buat hidup gue. Lagian Kuntara udah dapat MOU dengan BnJ kan? Lalu kenapa gue masih harus nikah?", seakan baru tersadar, Hana tersenyum dengan sangat lega. Kenapa baru terpikir sekarang. Benar sekali, Ali sudah mendapat tujuannya untuk bisa bekerja sama dengan BnJ, dan juga buat apa lagi pernikahan konyolnya harus tetap di lakukan?
Malam ini Ali pulang dari kantor dengan wajah yang cukup melelahkan. Betapa tidak, setelah mendapatkan kontrak kerja sama dengan BnJ, kesibukan Ali di Kuntara semakin meningkat. Ini bukan hanya demi sebuah keuntungan perusahaan saja, tetapi juga sebagai salah satu pembuktiannya pada orang tuanya jika ia bisa membuat sebuah prestasi yang membanggakan.
Dan benar saja, orang tuanya sangat mengapresiasi kerja keras Ali selama ini. Mereka bangga dan merasa tidak sia – sia telah melahirkan seorang anak yang bukan hanya tampan, tetapi juga mampu meraih karir yang cemerlang.
Memasuki kamar yang sangat penuh dengan nuansa dan aroma yang maskulin, Ali merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjang King Size nya. Matanya terpejam dan mengisyaratkan betapa lelahnya pekerjaan dia hari ini. Saat ia hampir saja tenggelam lebih dalam ke dunia mimpi, tiba – tiba ponselnya bordering. Ali segera melihat siapa yang menghubunginya saat itu. Sebuah nomor baru yang belum pernah Ali save sebelumnya. Kemudian ia bangkit dari ranjangnya, dan mengangkat teleponnya.
"Hallo!" Ali memulai percakapannya.
"Ya Hallo, ini gue, Hana", ucap seseorang di ujung telepon itu.
YOU ARE READING
Kotak Puzzle Ali untuk Hana
RomanceAli tak tahu jika Hana memiliki suara sebagus itu dan lagi, itu membuat kotak puzzle Ali untuk Hana terbuka. Ali baru menyadari suara indah Hana bisa membuat dirinya nyaman dan terbuai, Tak terasa, lagu itu berakhir dan suara tepukan datang dari se...