Para mahasiswa di universitas Kaits sedang melangsungkan ujian, termasuk Hayoung. Di jurusan kimia, tepatnya di kelas Hayoung mereka begitu fokus dengan lembaran jawaban yang ada di hadapan masing-masing.
Begitu pun Dengan Hayoung yang fokus, namun konsentrasinya beberapa kali terganggu karena Hayoung merasakan sakit pada perutnya. Dan sebenarnya rasa sakit ini sudah terjadi sejak kemarin, namun tidak ada yang tau.
Jiyeon yang berada di samping Hayoung menoleh, karena ia mendengar suara ringisan dari Hayoung.
" Hayoung, perut mu sakit? "
Hayoung tersenyum menggeleng " Ini sudah biasa "
" Yakin? Wajah mu pucat "
Hayoung mengangguk, " Ayo selesaikan ujian mu " Hayoung kembali fokus, namun Jiyeon merasa hawatir.
2 jam lamanya, mereka pun mengumpulkan kertas ujian, pertanda waktu telah selesai.
" Sini, biar aku saja "
Hayoung tersenyum tipis, lalu memberikan kertasnya pada Jiyeon " Gomawo "
Lagi-lagi rasa sakit itu datang, Hayoung memegang perutnya mencoba menahan sakit itu, bahkan Hayoung melakukan saran dokter untuk menghilangkan rasa sakitnya ketika perutnya sakit
" Hayoung, kau sakit? " Hyeri menghampiri Hayoung.
" Ya, wajah Hayoung sangat pucat "__Sanha.
Jiyeon mendekati Hayoung " Lebih baik kita pulang saja. Aku akan menelpon Seokjin oppa "
Hayoung tidak menolak, ia juga tidak tahan dengan rasa sakit pada perutnya. Apalagi Hayoung merasa badannya sangat lemas dan ia butuh berbaring.
Setengah jam berlalu, Seokjin pun telah datang. Pria yang selalu menjadi bodyguard Hayoung itu berlari ke dalam kampus. Mencari kelas Hayoung, dan tidak perlu butuh waktu yang lama , Seokjin menemukannya.
" Apa yang terjadi? "
" Oppa, kita harus membawa Hayoung pulang. "
Seokjin mengangguk paham, ia membantu Hayoung berdiri, lalu memapah Hayoung berjalan. Sedangkan Jiyeon, membawakan tas dan buku-buku Hayoung.
Sepanjang jalan menuju mobil, Hayoung tidak berhenti meringis kesakitan, Seokjin pun menjadi takut melihat keadaan Hayoung. Jiyeon yang mengikut dari belakang berlari membukakkan pintu untuk Hayoung.
Hayoung dengan pelan-pelan masuk ke dalam, dan duduk mencari posisi nyaman. Namun semua itu tidak berarti, sakit pada perut Hayoung tidak hilang.
" Astaga, kau pucat sekali " Jiyeon cemas melihat wajah Hayoung yang pucat, dan mengeluarkan keringat dingin.
" Oppa lebih baik kita ke rumah sakit "
" Tidak Jiyeon, aku ingin pulang saja "
" Hah? Tapi kau pucat, dan kesakitan. Bagaimana kalau sebanarnya kau akan melahirkan "
Hayoung menggeleng " Ini belum waktunya, dokter mengatakan mungkin aku bisa melahirkan bulan depan. Aku rasa ini hanya kontraksi biasa "
" Biasa apanya, kau sampai tersiksa "
Jiyeon menghela nafasnya, " Yakin tidak ingin ke rumah sakit? "
Hayoung mengangguk, mereka pun tidak ingin memaksa. Seokjin menjalankan mobil pulang ke rumah, agar Hayoung dapat beristirahat .
***
Seokjin dan Jiyeon memapah Hayoung dengan hati-hati menuju kamarnya, dan membaringkan Hayoung saat sampai di tempat tidur. Hayoung mengusap perutnya, rasa sakit itu berangsur hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
everlasting [ sequel my little wife ] sehun x hayoung ( End)
Fanfickehidupan rumah tangga sehun hayoung sehun yang harus menghadapi sikap istri kecil nya yang sedang hamil dan melanjutkan pendidikan nya di perguruan tinggi dan setiap hari nya tidak akan berjalan mulus