Matahari sudah berada di ufuk barat, menyinari Camelot dengan cahaya jingga-nya yang hangat. Tanda untuk para kesatria agar membubarkan diri--mencukupkan latihannya untuk hari ini.
Sementara itu, tak jauh dari tempat latihan mereka, Bedivere tengah berdiri. Tangannya sibuk membasuh wajahnya yang kotor dengan sehelai kain yang telah ia basahi.
"Kerja bagus untuk hari ini, Sir Bedivere."
Lancelot menepuk pundak Bedivere, membuat sang pemilik surai perak itu menoleh kearahnya.
"Begitu pula dengan anda, Sir Lancelot," balasnya dengan senyuman.
"Saat berlatih tadi, kurasa teknik berpedangmu meningkat. Apa kau sering berlatih sendiri?" tanya Lancelot.
Bedivere menggeleng. "Saya memang sesekali berlatih sendiri, namun mendengar anda berkata bahwa teknik berpedang saya meningkat, sepertinya cukup berlebihan."
"Dan saya juga tidak punya waktu berlatih diluar jadwal latihan biasa," lanjutnya.
Lancelot melebarkan matanya. "Yang benar? Lalu selain latihan, kau kemana dan melakukan apa saja?" tanyanya.
"Saya menemani Lucan," jawab Bedivere singkat, dengan senyuman di wajahnya.
Lancelot terdiam. Ia mengerjapkan mata lalu ia mengangguk-anggukan kepalanya pelan. "Bagaimana keadaannya?"
"Sudah membaik. Kemungkinan ia bisa segera bergabung melihat kondisinya saat ini."
Lancelot tersenyum. "Syukurlah kalau begitu. Jadi sekarang kau akan ke kamar Lucan?"
"Iya. Saya akan berada disana sampai jam makan malam tiba jika anda membutuhkan bantuan saya."
"Baiklah. Kalau begitu aku pamit dulu. Jangan paksakan dirimu, Sir Bedivere." Lancelot membalikkan badan dan mulai melangkah menjauhi tempat Bedivere berdiri.
"Ah, iya. Aku lupa."
"Ada apa? Sir Lancelot?"
Lancelot membalikkan badan. Lalu mengangkat salah satu tangannya sebatas wajahnya.
"Sampaikan salamku pada Lucan."
***
Sir Bedivere dan Sir Lucan.
Dua orang kesatria Raja Arthur yang mempunyai status sebagai saudara satu ibu.
Keduanya dibesarkan oleh ibu mereka disebuah desa kecil dan di didik dengan berbagai ilmu berpedang dan pengetahuan umum lainnya baik dari orang lain atau ibu mereka sejak dini.
Tumbuh bersama dan diajari ilmu yang sama bukan berarti keduanya tidak mempunyai perbedaan.
Bedivere, si anak paling tua, merupakan seorang anak yang tergolong pasif. Ia tidak banyak bicara dan bahkan canggung berada diantara orang banyak. Namun hal itu juga yang membuatnya disukai oleh banyak orang di desa asalnya.
Sementara itu, Lucan, adik Bedivere yang lebih muda dua tahun itu mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan sang kakak. Ia bersemangat, aktif--atau bahkan hiperaktif, dan tidak pikir panjang untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya.
Walau terdengar jauh lebih bisa diandalkan daripada Bedivere, Lucan mempunyai tubuh yang lemah.
Sejak kecil ia mudah tertular penyakit ataupun cedera. Mau tidak mau Lucan harus bergantung pada sang ibu atau Bedivere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Void of Avalon || Arthur Pendragon
Fanfiction❝Biarkan aku menceritakan padamu kisah seorang raja.❞ ••• Padahal, semuanya berawal hanya dari pertemuan sederhana antara dua orang anak kecil. Tidak ada yang menyangka bahwa hal itu akan mempengaruhi sebuah kisah yang sudah diramalkan dahulu kala...