Sudah tiga hari sejak mereka bertemu, Jimin dan Jungkook menjadi semakin akrab. Bahkan mereka selalu berangkat sekolah bersama. Sejak Jimin berteman dengan Jungkook, Jimin tak pernah di bully para geng geng yang slalu membullynya kecuali Wanna One.
Kalau Jungkook tau Jimin di bully ia langsung menhajar semua siswa siswi yang membullynya membuat nyali mereka ciut. Sedangkan Wanna One tetap membully Jimin namun mereka selalu mengacam Jimin agar tak memberitahu hal itu pada Jungkook, seperti saat ini.
"Kau tau jim, aku suka sekali melihatmu menderita" ucap jisung
Jimin terduduk di sebuah bangku dengan buku buku pelajaran yang menumpuk di mejanya. Ia mengerjakan semua tugas tugas anak Wanna One itu. Sejak mereka tau Jungkook slalu mengawasi Jimin mereka jadi tak menyukai cara kotor dan perakibat jimin yang kelelahan karena ulah mereka.
"Kau ingat kan jangan beritahu pahlawanmu itu, jika tidak kau tau akibatnya" ucap daniel
"Setelah selesai, bersihkan ruangan ini. Kami pergi dulu" ucap jisung yang diangguki oleh para member Wanna One yang lain
"Selamat bersenang senang" ucap minhyun saat menutup pintu dan menguncinya
Jungkook berjalan di lantai dua tempat yang menjadi area anak anak kelas 2. Ia menuju kelas yang ia yakini kelas hyungnya. Namun ia tak menemukan hyungnya disana.
"Kau mencari si park itu" ucap kai salah satu geng exo
"Setauku dia tidak ada sejak pelajaran kedua dimulai" sahut Xiumin
Jungkook yang merasa aneh akan hal ini langsung pergi dari sana. Jungkook sudah mencari di perpustakan dan gedung atas sekolah namun ia tak menemukan dimana hyungnya berada.
"Aish..jimin hyung" kesal Jungkook tanpa sadar ia berhenti mendadak membuat namja dibelakangnya terjatuh
Jungkook reflek berbalik dan membatu namja itu berdiri " mianhae sunbae" ucap Jungkook
"Nee, tak apa" sahut namja itu
"Sunbae baik baik saja" tanya Jungkook saat melihat sudut bibir namja itu berdarah
"Tak apa" jawab namja itu
"Kalau begitu saya permisi dulu sunbae" ucap Jungkook dan mendapat anggukan dari namja yang lebih tua darinya itu
Jungkook lelah dan berakhir duduk di salah satu bangku kantin, ia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi hyungnya namun masih tak dijawab juga.
"Jimin hyung kemana sih" gerutu Jungkook pikirannya hyungnya pasti dibully
"Awas aja sampai ketahuan" ucap Jungkook menggebu gebu
Baru saja Jungkook menaruh ponsel, namun sebuah panggilan membuat ia mengambil lagi ponselnya. Jungkook senang ketika melihat nama yang tertera disana.
"Jimin hyung" ucap Jungkook saat mengangkat telpon
"Kau berisik" sahut sang penelpon
"Hyung dimana, hyung gak dibully lagi kan, hyung baik baik saja kan" tanya Jungkook bertubi tubi membuat Jimin menghela nafas lelah
"Aku baik baik saja jung, kamu dimana biar hyung kesana" sahut Jimin
"He..aku di kantin" jawab Jungkook
"Ya udah hyung kesana sekarang" sahut Jimin lalu menutup memutuskan panggilannya pada Jungkook
Tak menunggu lama hyung kesayangannya datang lalu duduk didepannya. Jungkook yang melihat keringat di dahi hyungnya merasa aneh.
"Apa hyung berlari" tanya Jungkook membuat Jimin tak enak hati
'Ani, hyung saja kelelahan gimana mau lari' batin Jimin yang tak meungkin ia katakan
"Sedikit, tapi tak apa" jawab Jimin membuat Jungkook menatap hyungnya itu
"Aku sudah pesankan minum untuk hyung" ucap Jungkook menyerahkan segelas jus jeruk pada Jimin
"Aku tak apa jung" ucap Jimin mengambil jus jeruk itu
"Jika hyung ada masalah cerita saja jangan membuat aku binggung hyung" sahut Jungkook menatap manik hyungnya
"Nee itu pasti, kau tenang saja" jawab Jimin tertawa kecil untuk mencaikan suasana 'mungkin tidak untuk hal satu ini, karena hyung tak ingin kau dikeluarkan dari sekolah' batin jimin membuat Jungkook menepuk tangan hyung yang terulur dimeja
"Hyung baik baik saja" ucap Jungkook membuat Jimin sadar akan lamunannya
"Nee" jawab Jimin tersenyum membuat matanya menjadi segaris
'Jangan sembunyikan hal apapun padaku hyung, karena aku tak suka itu' batin Jungkook ikut tersenyum akan senyuman hyung manisnya itu
Seorang namja dengan membawa buku tebal ditangannya merasakan pusing dikepalanya namun ia tak peduli akan hal itu. Tubuhnya yang lemah dan pucat membuat ia semakin sulit untuk berjalan. Hingga beberapa yeoja mendekatinya, mereka menatap tajam namja itu membuat namja itu tak suka.
"Kau tau aku benci namja lemah sepertimu" ucap salah satu yeoja disana
"Benar, apa gunanya namja seperti dia sekolah disini. Merusak nama baik sekolah saja" sahut yeoja yang lain
"Tak ada si jimin, si bodoh ini boleh juga" ucap yeoja yang bernama seulgi
"Kalian mau apa" tanya namja itu
"Kami hanya ingin kau mengerjakan tugas sekolah kami, itu saja ko" ucap irene mendekati namja itu dengan nada mengejek
"Yeoja seperti kalianlah yang harusnya tak bersekolah disini" sahut namja itu membuat kelima yeoja itu kesal
"Kau bilang apa bodoh" teriak wendy membuat namja itu menatap yeoja itu dengan senyuman remehnya
"Walau aku lemah aku tak akan pernah sudi mengerjakan tugas sekolah kalian" ucap namja itu lalu melangkah pergi namun ia terjatuh karena ulah joy
"Oh..mian, aku sengaja" ucap joy dengan nada dramatisnya membuat keempat temanya tertawa
"Yeoja ular" ucap namja itu langsung pergi dari sana
Joy kesal membuat ia ingin mengejar namja itu namun ditahan oleh seulgi.
"Biarkan dia akan tunduk pada kita nanti, andai si jimin itu tak bersama bocah itu pasti lebih mudah" ucap seulgi membuat mereka pergi dari sana
TBC
Hai semua ini hari minggu ya.., aku update deh sesuai janjiku akan update saat hari minggu
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (END)
FanfictionKim Namjoon Hidupku sulit karena orang tuaku pergi meninggalku sendiri demi pekerjaan membuatku tak memiliki tujuan hidup sama sekali bahkan aku sekolah hanya karena nama orang tua Kim Seokjin Hidup sebagai seorang anak dari seorang pengusaha yang b...