Jin menatap hoseok dan namjoon bergantian. Mereka berada di studio yoongi sekarang tapi hal yang membuat suasana sedikit terasa aneh karena permasalahan hoseok pada yoongi.
Namjoon sudah berulang kali memberi tahu jin soal ini namun dirinya mengelak dengan mengatakan bahwa hoseoklah yang harus mengatakannya.
"Seok, jelaskan pada hyung sekarang" ucap jin tegas membuat namjoon menghela nafas kasar dan hoseok yang masih saja terdiam
"Aku yang tertua disini, bisakah kalian menghargaiku" ucap jin lagi
"Aku dan yoongi hyung dulu berteman tapi suran menjebak yoongi dengan membuat keluarga besar yoongi membencinya bahkan sampai mengusir yoongi
Karena yoongi membutuhkan uang dia menandatangi kontrak sebagai pembuat lagu wanna one. Wanna one hanya memanfaatkan kecerdasan yoongi dan membodohinya dengan mengatakan itu semua salahku" jelas singkat hoseok pada jin
Jin menghela nafas pelan dirinya menatap hoseok dan namjoon bergantian.
"Berarti ini hanya salah paham" ucap jin membuat hoseok mengangguk
"Tapi tak bisa begitu hyung, hoseok membuat yoongi makin sulit lepas dari suran" sahut namjoon merasa tetap semua ini salah hoseok
"Joon ini hanya salah paham aku yakin yoongi juga tau itu, walau aku masih belum mengenal kalian semua lebih jauh tapi aku percaya pada kalian" jelas jin merasa bahwa dirinya harus bisa menjadi kakak terbaik bagi keenam adiknya
"Namjoon hubungi jimin beritahu dia kalau yoongi sudah sehat bawa dia ke studionya dan kau hoseok persiapkan mentalmu buat jelasin semuanya pada yoongi" ucap jin membuat namjoon dan hoseok tersentak
"Tapi hyung yoongi pasti belum siap mendengar semuanya" sahut namjoon membuat jin menggeleng pelan
"Siap gak siap yoongi harus mendengar penjelasan hoseok, kita gak bisa terus menutupi masalah mereka apalagi kita berurusan dengan suran gadis menyebalkan yang harus kita waspadai" ucap jin
"Nee hyung aku mengerti" jawab hoseok lalu meninggalkan ruangan itu
"Cepat hubungi jimin" perintah jin saat melihat namjoon melamun
Keadaan yoongi mulai membaik sejak dua hari mereka tinggal bersama di tempat yoongi. Jimin dan yoongi tengah menatap bintang bersama mereka duduk di balkon rumah dengan secangkir susu yang di siapkan jimin.
Tak ada percakapan yang mereka lakukan hanya hembusan angin dan suara orang minum. Suara dering ponsel membuat jimin dan yoongi saling menoleh lalu dengan cepat yoongi mengambil ponsel milik jimin itu.
From namjoon
Jim, kapan kau dan yoongi hyung akan kembaliYoongi menatap jimin lalu menujukkan pesan itu padanya membuat jimin hanya menghendikkan bahunya.
"Mau kapan" tanya yoongi
"Aku terserah hyung saja" sahut jimin menyeruput susu miliknya
"Kalau gitu besok pagi gimana, kau ada kelas gak" tanya yoongi lagi
"Besok gak ada hyung" jawab jimin
"Oh..bagus deh" sahut yoongi mengetik pesan untuk namjoon
"Hyung" panggil jimin saat yoongi menaruh ponsel milik jimin
"Apa hyung sudah siap bertemu mereka" lanjut jimin membuat yoongi terdiam
"Aku tak memaksa hyung untuk kembali besok tapi jika hyung masih ingin disini aku--"
"Aniya jim, besok kita akan kembali" sahut yoongi cepat membuat jimin langsung menyentuh tangan yoongi yang dingin
"Jinjayo hyung, apa hyung sudah membuat keputusan" tanya jimin penasaran
"Nee mochi, hyung sudah membuat keputusan" jawab yoongi dengan senyuman tipis yang dilihat jimin dengan jelas
"Aku percaya pada suga hyung" sahut jimin memeluk yoongi
"Nee, percayalah padaku chim"
Pagi itu di sekolah namjoon, hoseok, jin, taehyung, dan jungkook tengah berkumpul di ruang studio pribadi milik yoongi. Mereka sudah sejak jam tujuh pagi berada disana.
Dan sekarang sudah jam 7:25 membuat jungkook tak sabar. Hoseok yang memang berada di sebelah jungkook sudah berusaha menenangkan kelinci itu tapi tak berhasil.
"Kookie, bisakah tenang sedikit" ucap jin pelan membuat jungkook menatap jin lalu menghela nafas pasrah
Tak lama pintu terbuka menampilkan yoongi dengan jimin disebelahnya membuat mereka terlonjak kaget namun dengan cepat jin menyuruh mereka duduk.
"Gwaenchana hyung" tanya namjoon membuat yoongi mengangguk
"Hyung kau tak diapa apakan dengan namja gila itu kan" sahut jungkook heboh sendiri dengan memutar tubuh jimin dan melihatnya dengan seksama
"Aku oke kook" jawab jimin jenah juga dengan sikap jungkook yang selalu perhatian padanya
Yoongi mendengus kasar saat dirinya masih dibilang namja gila sama kelinci berotot itu.
"Mau sampai kapan kau anggap aku namja gila, dasar bayi kelinci" sahut yoongi membuat jungkook menatap tajam yoongi
"Yak namja gila, pucat, kulkas berjalan, stres, pokoknya gila super bodoh" kesal jungkook
Yoongi menatap jungkook kesal, saat dirinya mau membalas ucapan kelinci itu suara jin membuat yoongi mengurungkan niatnya.
"Aku disini menyuruh kalian kumpul bukan buat bertengkar tapi untuk mempererat hubungan kita yang masih seumur jagung" ucap jin membuat semuanya duduk tenang tanpa ada yang melawan
"Aku punya kabar baik untuk kalian, karena hubungan kita yang masih belum baik, aku berencana agar kita liburan bersama" ucap jin lagi membuat mereka bersorak senang kecuali yoongi yang memang gak suka acara seperti itu
"Dan disini kita akan menyelesaikan satu masalah agar acara liburan kita terlaksana" lanjut jin membuat mereka kembali terdiam
"Oke, aku memang terlalu ikut campur tapi aku tak suka membuang waktu lagi. Yoon biarkan hoseok menjelaskan alasan dia tak membantumu dulu"
TBC
Akhirnya aku up, kalian senang kan yang udah lama nunggu mana nih suaranya.
Jangan lupa klik bintang oke, annyeong..
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (END)
FanfictionKim Namjoon Hidupku sulit karena orang tuaku pergi meninggalku sendiri demi pekerjaan membuatku tak memiliki tujuan hidup sama sekali bahkan aku sekolah hanya karena nama orang tua Kim Seokjin Hidup sebagai seorang anak dari seorang pengusaha yang b...