Waktu begitu cepat, setelah kepergian hoseok dan jimin sebuah mobil keluaran terbaru memasuki halaman villa. Pintu villa terbuka memperlihatkan seorang namja dan yeoja paruh baya yang menatap sekumpulan namja yang terkejut.
Namja paruh baya dengan setelan jas mahal dan wajah yang terlihat dingin dan tegas. Lalu yeoja paruh baya dengan setelan gaun pendek yang dipermanis dengan mantel keluaran desainner ternama.
Tak ada suara selain langkah sepatu mahal milik kedua orang tersebut. Mereka menyeringai menatap seorang namja yang tengah berdiri dengan wajah kesalnya.
"Oh..anakku tersayang apa kabar" ucapan yeoja paruh baya itu menjadi sapaan yang membuat namja itu menatap tak percaya
"Apa yang appa dan eomma lakukan disini" bukanlah jawaban tapi sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan ketidaksukaannya
"Tentu melihat anak kesayangan kami yang tengah memberontak" sahut yeoja itu menatap sinis ketiga namja yang mereka tau adalah teman anak anaknya
Jin yang melihat itu geram, dia tak suka ketika ada orang yang merendahkan temannya. Dari sekian tahun dia mencari teman yang benar benar peduli padanya dan baru kali ini dia mendapatkannya.
Tapi apa kedua orang tuanya malah menatap temannya sebelah mata. Yang mereka tahu hanya harta, kekuasaan, pamor, dan kemewahan.
Seakan masyarakat kelas bawah adalah hal yang menjijikkan bagi mereka.
"Sebaiknya kalian tak usah dekat dekat dengan putra kami" ucapan yeoja paruh baya itu terdengar nyaring di telingga mereka
"Kalian itu hanya sampah masyarakat"
"Eomma cukup!!" yeoja paruh baya itu tersentak mendengar bentakan putranya
"Kenapa eomma dan appa selalu mengganggu kebahagianku, cukup selama ini aku menjadi boneka kalian sekarang aku akan memilih masa depanku" lanjut jin terlihat muak dengan segala kelakuan kedua orang tuanya
"Aku tau aku memang anak seorang pemilik hotel dan artis tapi aku juga punya impian dan impianku menjadi penyanyi bukan menjadi artis seperti eomma atau penerus hotel milik appa" lagi lagi jin menyuarakan isi hatinya
Selama ini dia hanya bisa diam mendengar dan melihat masa depan kedua orang tuanya tapi bisakah mereka tau impiannya.
Dia benar benar ingin menjadi penyanyi walau memang banyak rintanganpun dia akan melakukannya karena menyukai hal itu.
"Cukup jin!!" teriak namja paruh baya itu maju menghadap putranya yang terlihat tak main main dengan ucapannya tadi
Taehyung dan jungkook terlalu takut bahkan mereka langsung bersembunyi dibalik namjoon yang terlihat biasa saja.
"Maaf mencela ucapan anda tapi kenalkan nama saya kim namjoon anak pengusaha kim d'crop" ucap namjoon terlihat membungkuk lalu tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya
"Owh..kau anak kim daejun" kaget yeoja paruh baya itu membuat namjoon hanya mengangguk
Namjoon memang dari kalangan atas sama seperti jin tapi dia sangat membenci ayahnya tapi sepertinya dia harus berterima kasih pada ayahnya karena statusnya.
"Berarti kau bukan sampah seperti mereka, anak yang menjadi bahan bullyan disekolah dan pembuat onar" lanjut yeoja paruh baya itu menatap taehyung dan jungkook remeh
"Eomma!!" kesal jin
"Cukup aku mendengar eomma merendahkan kami, cukup. Aku pergi" lanjut jin menarik jungkook dan taehyung pergi yang diikuti namjoon dibelakangnya
"Hyung, apa rencanamu" tanya namjoon menatap jin yang terlihat kacau
"Kita bawa taehyung dan jungkook pergi dulu, biar mereka urusanku" ucap jin membawa mobil pria yang dia pukul tadi
Karena jin tau bahwa mobil yang digunakan pria itu mobil milik keluarganya.
"Tae, kookie kalian tak usah pikirkan ucapan eomma dan appaku arra" ucap jin yang melihat taehyung dan jungkook yang terdiam sejak tadi
"Kita kemana hyung" tanya namjoon yang tengah fokus menyetir
"Hubungi hoseok dan jimin kalau mereka jangan kembali ke villa" ucap jin tanpa menjawab pertanyaan namjoon membuat namjoon binggung sendiri dan berakhir membawa mereka ke apartemennya
"Hyung, jeongmal mianhae" ucap taehyung dengan wajah bersalahnya bahkan jungkook masih diam disebelah taehyung
"Kalian tak salah, ini mimpi hyung bukankah kalian sudah tau dari hoseok sudahlah jangan dipikirkan.
Kau tau kan hyung menyayangi kalian" ucap jin lalu memeluk taehyung dan jungkook
Yoongi menatap marah pada suran yang tengah meminum kopinya tenang. Mereka berada di ruangan suran sekarang.
Suran menyeringai memang mudah menyulutkan amarah namja didepannya ini. Bahkan dengan mengatakan rumor pria ini langsung kemari hanya dalam waktu setengah jam.
Perlu diacungi jika memang yoongi bisa mengendarai mobil dengan cepat dan baik.
"Jadi bagaimana tawaranku" ucap suran terlihat tenang bahkan yoongi terlihat terkejut walau ditutupi dengan wajah datarnya
"Kau terlalu terburu buru tapi aku senang kau mau kemari" ucap suran lagi menyentuh cangkir kopinya yang tinggal separuh itu
"Cukup noona, aku tak akan pernah sudi ikut denganmu lagi" ucap yoongi datar bahkan wajah amarahnya sudah hilang tergantikan sikap seakan akan ingin membunuh suran sekarang
Tentu suran binggung, dimana yoongi yang datang dengan amarah kenapa malah sikap yang sangat mendominasi yang keluar dari namja berkulit pucat itu.
"Kau tak takut jika rumor tentang kalian tersebar" ucap suran seakan tak takut sama sekali dengan aura yoongi
"Bagaimana jika dibalik noona, apa noona tak takut jika rumor tentang noona aku sebarkan" ucapan yoongi membuat suran terdiam apa maksud namja didepannya ini bukankah dirinya yang harusnya menang kali ini
"Noona perlu tau siapa suga sebenarnya baru melawan" ucap yoongi memperlihatkan ponselnya yang menunjukkan rekaman setahun lalu saat yoongi mengetahui kelicikan suran dan anggota wanna one
"Sekarang aku yang menang bukan"
TBC
Maaf minggu kemarin aku tidak up karena waktu itu aku sibuk banget terua lupa deh kalau hari itu jadwal aku up.Bukan sehari aku sibuk tapi selama seminggu aku cukup sibuk dan gak bisa up dulu.
Jadi sebagai perminataan maaf aku akan up dua part hari ini selamat membaca oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (END)
FanfictionKim Namjoon Hidupku sulit karena orang tuaku pergi meninggalku sendiri demi pekerjaan membuatku tak memiliki tujuan hidup sama sekali bahkan aku sekolah hanya karena nama orang tua Kim Seokjin Hidup sebagai seorang anak dari seorang pengusaha yang b...