Zeven÷

18.4K 2.1K 278
                                    

|Fight To Love [Nomin] 💓👊|
🔎 Original Story From AskaAskiya 🔍
📝Remake By Let_Me_Rest 📝































































Tampak dua orang laki-laki kini tengah berada di taman belakang rumah mewah keluarga Na. Ya, setelah Taeyong mendapatkan telfon dari seseorang yang ternyata adalah Winwin yang mengabarkan bahwa Jaemin menerima perjodohan itu, Taeyong dengan semangatnya menyeret anak dan suaminya pergi ke kediaman keluarga Na.

Dan di sinilah Jeno sekarang. Duduk berhadapan dengan Jaemin dan hanya terpisahkan sebuah meja kecil. Tentu saja ini karena paksaan Taeyong,
'Untuk pengakrapan katanya'.
Cih, apa dia sudah gila. Jeno benar-benar tak habis fikir dengan Ibunya.

Bagaimana bisa sekarang dia duduk berdua saja dengan Jaemin. Tadinya Jeno ingin ikut, tapi tentunya langsung dihalau oleh nyonya Jung.
Suasana di antaranya begitu canggung atau lebih pantas jika dikatakan tegang. Keduanya hanya diam dengan kegiatannya masing-masing.

Jeno yang memilih mengedarkan pandangannya ke setiap sudut taman, sedang Jaemin yang terus saja menundukkan kepalanya sedari tadi. Tidak tahan dengan kesunyian yang menyelimuti mereka, perlahan Jaemin mencoba memberanikan diri mengangkat kepalanya menatap Jeno.

"Mm... Dear, apa kabar?"

Jaemin bertanya dengan suara yang begitu lirih dengan nada yang sedikit bergetar. Jeno yang mendengar suara seseorang di depannya mengalihkan pandangannya. Menatap lawan bicaranya dengan tatapan yang begitu datar.

"Kau bicara padaku Jaemin-ssi? Kau bertanya kabar padaku? Apa aku terlihat baik-baik saja?"

Jeno menjawab dengan wajah datarnya. Sementara Jaemin hanya diam menatap Jeno dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Heh, yah seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja."

Jeno berkata dengan menekankan kalimat terakhirnya. Membuat Jaemin kembali menundukkan kepalanya. Sungguh, Jaemin tidak sanggup membalas tatapan datar yang ditunjukkan Jeno.

"Maaf..."

Jaemin berkata pelan dengan kepala yang masih tertunduk.

"Ck, lucu sekali kau Jaemin. Bukankah kita baru bertemu. Kenapa kau minta maaf padaku? Apa kau punya kesalahan padaku?"

Pertanyaan Jeno benar-benar menyayat hati Jaemin, sampai akhirnya air mata yang sedari tadi ia tahan menetes juga. Jaemin kembali menguatkan hatinya menatap Jeno.

"Maaf Dear, Maaf tentang waktu itu. Aku... Aku benar-benar minta maaf Dearie."

"Jangan pernah memanggilku dengan nama itu!!. Kau tahu, jika sejak saat itu semuanya sudah berubah?!"

Nada yang tadi terkesan datar kini berubah menjadi begitu tajam. Jaemin hanya bisa mematung menatap Jeno dengan pipi yang sudah dibasahi oleh air mata. Jeno mengalihkan tatapannya. Entah kenapa hatinya berdesir saat melihat wajah di depannya basah oleh air mata.

"Hahahaaha... lelucon macam apa ini? Ternyata kau juga menerima perjodohan konyol ini, atau memang ini permainanmu'? Bukankan kau senang 'bermain-main' Jaemin-ssi?"

Jaemin menatap tak percaya pada Jeno. Bagaimana bisa Jeno bicara hal itu padanya.

"Aku heran, apa yang sudah kau lakukan pada Ibu ku hingga ia begitu ngotot dengan perjodohan ini. Tapi yang harus kau tahu Na Jaemin, Aku dengan sangat terpaksa melakukan ini demi Ibu ku. Hanya demi Ibu ku."

Fight To Love [NOMIN]{COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang