Fight To Love [NOMIN]{COMPLETE}✓

Dertig [In To The End]

|Fight To Love [Nomin] 💓👊|
🔎 Original Story From AskaAskiya 🔍
📝Remake By Let_Me_Rest 📝
🎶 BGM : So Hyang - Breathe 🎶

"Suster, kapan aku bisa melihat bayi-ku?"

Jeno bertanya kepada seorang perawat yang kini tengah melepas infus di tangannya.

Selama satu minggu setelah Jaemin sadar, dia memang masih belum bisa melihat anak nya mengingat kondisinya yang masih begitu lemah serta luka jahitan bekas operasinya juga belum mengering.

Sekarang ini bisa dibilang kondisinya sudah amat sangat baik, sehingga infusnya sudah di lepas. Perawat tersebut tersenyum ke arah Jaemin, belum sempat menjawab suara lain menginterupsi keduanya.

"Sekarang juga kita bisa menjemputnya sayang."

Jeno masuk dengan mendorong sebuah kursi roda.

"Dearie?"

Jaemin menatap sedikit bingung ke arah suaminya.

"Iya Sayang, aku sudah menemui Dr Park. Dan sekarang kita bisa membawanya. Tadinya Dr Park bilang baby akan diantarkan ke ruanganmu, tapi bukankah lebih baik jika kita yang menjemputnya?"

Jeno sedikit terkejut saat tiba-tiba Jaemin memeluknya erat. Tak lama sampai ia membalas pelukan Jaemin sambil sesekali memberikan kecupan di puncak kepala Jaemin.

"Kau yang terbaik Dearie. Aku mencintaimu."

"Tentu saja. Aku lebih mencintaimu. Ayo."

Jeno segera mengangkat tubuh Jaemin yang tadinya duduk di ranjang. Dengan sangat perlahan mendudukkannya di kursi roda yang tadi dibawanya.

"Kau tak apa sayang."

Jeno bertanya khawatir saat dilihatnya Jaemin yang sedikit meringis. Tersenyum menenangkan ke arah suaminya, Jaemin mengangguk yakin.

"Aku tak apa Dearie..Ayo cepat, aku tak sabar melihat Baby."

.
.

Jantung Jaemin berdegup kencang saat perawat membuka pintu bercat putih di depannya. Semakin berdebar saat Jeno mendorong kursi roda yang kini didudukinya masuk ke dalam ruangan. Terdapat seorang perawat juga di sana, berdiri di samping ranjang kecil yang sepertinya tengah melakukan sesuatu dengan selimut kecil di tangannya. Si perawat menoleh kemudian tersenyum melihat Jeno dan Jaemin.
Menyelesaikan sedikit kegiatannya kemudian si perawat menggeser tubuhnya.

Jaemin bisa melihatnya. Di ranjang kecil itu terdapat sosok mungil yang kini tengah tertidur lelap. Jaemin memandangnya lekat, tak sedikitpun mengalihkan tatapannya bahkan saat Jeno kembali mendorong kursi rodanya mendekati ranjang.

Menghentikan dorongannya pada kursi roda yang diduduki Jaemin tepat di samping ranjang kecil di ruangan itu, membuat dirinya maupun Jaemin bisa melihat dengan jelas sosok yang tengah terlelap. Jeno menundukkan tubuhnya, menopang dagunya di bahu kanan Jaemin yang masih terdiam dengan tangan yang melingkari tubuh ramping di depannya.

"Lihat dia Sayang. Dia baby kita. Buah hati kita, darah daging kita. Dia yang kau perjuangkan."

Jeno berucap dengan pandangan tak lepas dari putranya. Tapi walaupun begitu ia tahu jika orang yang dipeluknya kini tengah menangis, ia bisa merasakan air mata yang menetes di lengannya.