eh hello , kini rima modern untuk kaum toleran,
rima koran versi subversif untuk bani kebal pasif,
iduktif,
berintikan puaka pusaka buat celaka sosok pendusta,
Petaka,
jiwa marhean telah buta ,scene burqa hijabista,
tingkah pendosa , pendamba berhala
hey!
Hang Tuah Ray Ban mendepang lengan , berangan
gusti tanpa lengan , keris para soltan anasir salah asohan,
idiot ! datang dari langit atau bulu jembut? terkumat comot
pemimpi berahi negeri penjilat , peliat-pekat-lalat
yo! datangnya luncai lidah cabang seribu,bukan celaka impromtu,
nasib kutu ,berfirman untuk kelkatu ; khalayak nosferatu tiga enam tiga,
tujuh-tujuh ,
tiga puluh
AH!
ini angka terror zaman baru kuku besi, diduktif palsu karya tongkat arabisasi,
ini Firaunnya tanpa Anubis , tuhannya petinggi pendukung para iblis,
pepari erotika menginzal jihadist,
well ! , ini seloka horor bisa bikin tragis, ancaman counter facist , dari bawah tanah kombatan anti-rasis ,
naskah taubatan konsumer cadbury's,hidupya lahir-belajar-kerja-rest in peace,
nah!
jangan tergugat bisikan seduktif magis elitist,
berdesis hikmah komrad metafisis,
pelontar kalam chaos demi fitrah azali,
selagi semut penguasa dipijak tak mati,
bumi tirani dihujani molotov cocktail.
selagi aparat agama beraltarkan fail-fail,
kerana bukan hanya Palestina mengimpikan -
peace,yo!
YOU ARE READING
Mendekap Semesta II
PoetryIni adalah bahagian kedua dari siri "Mendekap Semesta".Kumpulan tulisan ini masih dalam bentuk prosa,puisi dan cerpen.Kesemua tulisan adalah hasil terkumpul dari perjalanan merentas pelbagai sempadan dalam dan luar negeri untuk tahun 2014-2015. "Ada...